Share

48. Dua Pilar Cinta

Langit malam sudah bersolek dengan taburan bintang dan keindahan bulan. Romi pulang dengan cucuran keringat. Lelaki itu lantas membersihkan diri, kemudian melaksanakan salat magrib. Selesai beribadah, ia duduk di bibir kasur, lalu meraih sebuah foto yang ada di atas nakas.

Romi memandangi potret dirinya dan Raihan yang tengah saling merangkul. Keduanya masih berbalut seragam SMA dengan ekspresi tersenyum ke arah kamera. Bibirnya mengulas senyum, kemudian menyimpan kembali benda itu ke asalnya.

Tiba-tiba terdengar ketukan pintu. Romi hanya menanggapi dengkusan. Tubuhnya melorot ke kasur dan dengan cepat menarik selimut. Walau begitu, suara gedoran pintu berhasil membuat raganya kembali bangkit. Dengan berat hati, ia melangkah menuju arah depan.

“Awas aja kalau itu lu, Rosa,” ujar Romi geram, “gue bakal usir lu.”

Romi segera membuka pintu. Begitu celah terbuka lebar, secara tiba-tiba ia disambut dengan tendangan seseorang. Syukurlah,

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status