Share

50. Dua Pilar Cinta

Raihan memandangi satu persatu penghuni ruang tamu sebelum bicara. Ia menatap sang bapak dengan tatapan penuh keyakinan. “Maaf, saya tidak bisa menerima perjodohan ini.”

“Kenapa?” Rizal mengubah posisi duduknya agak maju. “Apa ada sesuatu yang—”

“Gadis di samping saya, Rania, adalah istri saya,” beber Raihan dengan penuh keyakinan.

Rizal langsung terdiam bagai sekujur tubuhnya disiram es. Beberapa kali pria paruh baya itu memandangi Raihan dan Rania bergantian, menatap penuh ketidakpercayaan. Sementara itu, Rumi bersandar di bahu ibunya, menyembunyikan tangisan yang mulai berlinang. Selama beberapa detik lamanya, embusan napas berlomba dengan teriakan jarum jam.

Suara tawa bapak Rumi akhirnya membunuh hening. Optimisme memaksanya agar memaknai kejujuran Raihan sebagai candaan. “Nak Raihan pasti becanda,” ujarnya masih diselingi tawa.

Raihan segera mengalihkan pandangan, sedang Rojak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status