Hari persidangan pun telah dimulai. Sekarang ini David dan juga Rosa setelah dibawa ke pengadilan untuk menjalani sidang pertama mereka.
Aryan Febrian yang telah menjadi pengacara mereka berdua sudah menunggu mereka di ruang tunggu khsusus untuk tahanan. Pria muda itu telah memakai pakaian jas nya yang telah ditutup dengan baju khas para pengacara saat berada di persidangan.
Aryan berdiri di depan jendela yang tidak akan pisah dibuka karena terbuat dari kaca yang tidak bisa dihancurkan. Hal itu tentunya untuk mencegah para tahanan kabur dari ruangan itu. Aryan sedang menatap keluar dan merenung atas semua yang telah terjadi di hidupnya.
Dia merasa sangat tidak beruntung sekali karena harus menjadi seorang pembela bagi penjahat. Dia selama ini tak pernah suka menjadi seorang pengacara karena baginya dia hanya ingin sekali menjadi seorang dosen fakultas hukum.
Memang belum dia mengajar di universitas itu, dia menjadi pengacara yang cukup terkenal di kota it
Sebelum masuk ke dalam ruang sidang, Stefan memilih untuk menyulut rokok luar gedung. Dia memilih untuk duduk di sebelah Taman gedung yang memiliki beberapa bangku yang bisa digunakan untuk bersantai.Stefan mengitari gedung yang cukup besar itu dan mendapati seorang yang telah menghancurkan sepupunya datang menggunakan mobil mewah, Aditya Putra atau Valentino Araya.Stefan sesungguhnya tidak membenci Valentino sama sekali tapi dia hanya sangat kesal atas tindakan Valentino yang menurutnya sangat pengecut.Karena saat ini dia sedang sendirian tanpa hadirnya Bara yang sedang menemani David di dalam ruang tunggu tahanan, Stefan matikan rokoknya dan kemudian menghampiri Valentino yang dijaga oleh dua orang pengawal."Ah, lihat siapa yang datang sekarang!" Stefan tersenyum miring sambil berkacak pinggang.Valentino yang bisa merasakan jika Stefan ingin berbicara dengannya kemudian menyuruh kedua pengawalnya untuk pergi dari hadapannya untuk sementara w
Stefan menjauhkan wajahnya begitu mengatakan hal itu. Stefan menangkap ekspresi terkejut dari wajah Valentino yang berarti memang saudara tiri dari sepupunya itu memang memang memiliki suatu hubungan dengan Calvin Miller yang tidak tahu seperti apa.Valentino tersenyum tipis."Aku tidak tahu siapa itu Calvin Miller tapi yang aku tahu sekarang adalah sudah waktunya sidang pertama sepupu kamu itu dimulai."Stefan perlahan mundur dan memberi jalan pada Valentino untuk menuju ke ruang sidang.Valentino yang berdandan seperti saat dia menjadi Aditya Putra memilih untuk berada di barisan tengah daripada di depan ataupun belakang.Dia melihat kedua orang yang telah membuat keluarganya hancur itu sudah di tempat mereka masing-masing. Aryan Pratama, sahabat baiknya juga sudah berada di sana dan kemudian memandang Valentino dari tempatnya.Valentino melihat dengan jelas kegalauan di mata sahabatnya tersebut. Dia tahu betul Aryan dan kebingungan dan me
Almyra bisa melihat dengan jelas keterkejutan di wajah David. Usai persidangan itu, Almyra memutuskan untuk menemui David.David sendiri ingin menanyakan perihal Almyra yang terlihat sangat senang sekali dengan kasus yang menimpa dirinya.Setelah mendapatkan izin dari petugas, Almyra menemui David di kantor polisi di ruang besuk.Begitu masuk ke dalam ruangan itu, Almyra langsung berdiri dan menatap David yang masih diborgol."Almyra, bisa kau jelaskan kenapa kau terlihat begitu gembira?"Almyra tersenyum dan hal itu semakin membuat David mengerutkan dahinya."Bagaimana bisa aku tidak gembira karena pelaku tabrak lari adikku sekarang akan segera dihukum."Mulut David terbuka separuh karena terlalu terkejut. Matanya bahkan sedikit melotot kaget mendengar penjelasan Almyra."Tabrak lari? Adik kamu?" ulang David."Iya. Kamu masih ingat tabrak lari yang kau lakukan beberapa tahun yang lalu, kau merenggut nyawa adikku dan sam
Suasana rumah Valentino kembali sepi seperti biasanya karena kakek dan neneknya memilih untuk kembali terlebih dulu ke panti asuhan dan mengurus beberapa hal yang masih belum bisa ditinggalkan.Tentunya Valentino tidak bisa berbuat apa-apa mengingat panti itu sangat penting sekali untuk Hari dan Ana Araya. Dia hanya bisa meminta kepada anak buahnya untuk mengawal mereka sampai di tempat itu dengan selamat dan juga mengantarkan mereka kembali lagi jika urusan mereka sudah selesai.Aryan sendiri juga tidak bisa tinggal di apartemen milik Valentino itu sejak dia menangani kasus itu. Dia kembali merasa kesepian sekarang.Dia sudah melepas semua atribut sebagai Aditya putra dan masuk ke kamar mandi untuk berendam. Dia sepertinya membutuhkan air panas untuk membuat dirinya hangat dan pikirannya kembali segar.Bak mandinya yang memiliki aroma mint yang maskulin membuatnya merasa tenang sambil menikmati musik klasik yang selalu dia putar saat dia ingin bersantai.
Bara menatap kesal pada Stefan yang masih tak percaya dengan apa yang telah terjadi.Bara menggelengkan kepalanya dan mulai mengemudi mobilnya menuju ke Paradise Night Club, sebuah Club malam milik Bara Ali yang berapa waktu ke belakang ini sangat jarang diurus olehnya karena dia yang sibuk menangani kasus sahabatnya."Sudah aku bilang, bukan? Dia memang berteman dengan tulus dengan David. Aku sama sekali tak pernah meragukan orang itu."Stefan tercenung dengan perkataan Bara. Pria muda itu mengingat kejadian yang masih nampak aneh olehnya."Aku malah semakin tidak mempercayai si Calvin itu. Dia itu aneh, Bar. Masa kamu nggak bisa ngerasain hal itu? Dia tidak terlalu berteman dengan dekat David. Lalu kenapa dia malah mau mencarikan pengacara untuknya?""Mereka kan menjalin kerjasama untuk pembangunan hotel besar yang dilakukan oleh Calvin, aku rasa wajar saja jika dia mau membantu David. Memang apa yang kau pikirkan?"Stefan mendesah bingung
"Ini kurasa sudah cukup membuat kita mencurigai si Calvin ini. Dan lagi kau pasti juga sudah sadar mereka tak pernah hadir di dalam satu pertemuan yang sama."Bara semakin bingung dengan arah pembicaraan Stefan."Sial, Stef. Aku ingin mendengar kau berputar-putar mengatakan tentang hal ini. Katakan saja apa maksud dari semua perkataan kamu itu," desak Bara yang sudah mulai lelah untuk berteori dengan Stefan."Bara, aku memiliki keyakinan jika Calvin dan Valentino itu adalah orang yang sama."Stefan menunggu reaksi yang diberikan oleh Bara setelah dia menjelaskan tentang kecurigaannya terhadap dia.Dia kira, Bara apa langsung mempercayainya setelah dia menunjukkan bukti-bukti namun ternyata hal tak terduga terjadi terjadi, Bara malah tertawa dengan keras.Dia kemudian memukul setir karena menurutnya ucapan yang dikatakan oleh Stefan sangat tidak masuk akal sama sekali."Apanya yang lucu, Bar?" Stefan terganggu dengan tawa mengejek yang
Valentino memikirkan masak-masak mengenai pengacara baru untuk membela David. Tentu saja dia tidak bodoh dengan membiarkan David dibela oleh pengacara yang dengan mudah bisa dibeli oleh uang.Valentino memang akan mencarikan seorang pengacara yang terbaik namun yang tidak akan membela orang yang bersalah. Valentino yakin sekali masih ada pengacara yang tidak terlalu mementingkan uang dan tetap mementingkan kebenaran.Meskipun tidak mudah tapi dia akan menemukan pengacara yang dia inginkan."Aku tak akan pernah membiarkan kamu menang, David. Kau harus membayar segalanya bersama dengan ibumu."Valentino yang telah meminta anak buahnya untuk mencari pengacara pilihannya itu kini bersiap-siap untuk menemui sang pengacara yang telah disiapkan oleh Ruslan."Selamat sore, Pak. Saya diminta untuk menemui bapak."Valentino mengangguk pada pemuda yang tampak seusia dirinya."Saya ingin meminta Anda untuk membela teman saya tapi sebelumnya saya
Stefan tak bisa mempercayai apa yang dia lihat sekarang karena sekarang ini dia sedang duduk di depan Calvin Miller yang datang bersama dengan seorang pengacara muda.Stefan masih belum bisa menghilangkan keraguannya terhadap sosok Calvin Miller. Dia masih merasa ada sedikit keanehan mengenai orang itu.Maka Stefan hanya diam saja ketika mereka bertiga sedang mengobrol tentang beberapa cara untuk membebaskan David. Bara sendiri sudah berkali-kali memintanya untuk ikut bicara tapi pria itu tetap diam saja.Sampai pada akhirnya pertemuan itu selesai dengan agenda jika mereka akan segera mendaftarkan Mika yang masih berusia 31 tahun itu sebagai pengacara baru David untuk menggantikan Aryan Febrian."Baiklah, kalau begitu. Saya mohon dengan sangat atas kerjasamanya untuk ke depannya sehingga kita bisa membebaskan David tanpa membuatnya terkena hukuman."Bara bersalaman dengan Mita dan juga Calvin."Terima kasih. Saya akan tetap berusaha untuk me