Share

Temen Tapi Demen 22 B

TEMEN TAPI DEMEN 22 B

Oleh: Kenong Auliya Zhafira

Sang ibu yang mendengar menjadi ikut tertawa. Akan tetapi hatinya merasakan iba melihat anaknya menjadi bahan ledekan oleh suami.

"Udah! Kayak enak kecil aja main ledekan. Ayah itu harusnya ngalah sama yang muda," ucap Ibu ikut menimpali.

"Dan kamu, Sha ... tidak semua pernikahan dinilai dari seberapa banyak mahar yang kamu dapat. Melainkan sebanyak apa usahanya untuk selalu bertanggung jawab akan kehidupanmu. Jadi jangan pernah merasa iri jika orang lain mendapat mahar yang sangat banyak. Karena bahagia itu datangnya dari hati," pesan Ibu kali ini membuat keduanya menjadi saling pandang.

Ayah sangat memahami itu, meski dulu maharnya tidak banyak untuk Weni, tetapi ia kini mampu memberikan hidup yang sangat layak tanpa kekuarangan apa pun. Baik dari sandang, pangan, dan juga yang lainnya.<

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status