Share

Episode 38.

Rasanya aku ingin mendorong Aquilla ke sebuah jurang karena saking kesalnya terhadap pria itu.

Sedari tadi dia mengajakku berkeliling tidak jelas pada kota mati ini. Juga, setiap kali kutanyakan tujuannya mengajakku berkeliling, jawabannya selalu melantur dan terkadang membuatku kesal.

“Aku tidak tahu. Hanya ingin mengajakmu berjalan bersama tidak tentu arah.”

Mungkin jika perempuan lain yang mendengarnya, mereka akan menganggap apa yang Aquilla ucapkan barusan itu adalah sebuah kata-kata romantis. Tapi tidak bagiku.

“Aquilla, kau masih memiliki perasaan kepadaku?” tanyaku memecahkan keheningan ketika kami berada di pinggiran kota.

Pria itu menunduk, menatap tepat pada mataku. Ekspresinya datar hingga sulit bagiku untuk membaca suasana hatinya saat ini. Aku juga penasaran dengannya. Apakah dia masih memiliki perasaan kepadaku atau tidak.

Aquilla menggidikkan bahunya, terlihat tidak peduli dengan perta

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status