Share

BAB 3 GIGOLO YANG HEBAT

Yuki, kaget dengan kata-kata sederhana itu. Di mana ia tidur ia pun tak tahu di mana, ia bingung menjawab pertanyaan adiknya itu.

Dia tidur di kamar presidential suite, di hotel besar, atau ia harus mengatakan tadi malam ia menghabiskan malamnya dengan seorang pria. Yang tidak di kenalnya.

Aulia, membenci ekspresi wajah bodoh kakaknya, dan berkata.

"Hmmmm... Kalau tidak bisa berbohong, jangan mengikuti orang dan melakukan hal-hal buruk."

"Aku tidak melakukan hal buruk." 

itu hanya kesalahan karena mabuk, dan dia yang paling menderita, di usianya yang baru 18 tahun. Masa mudanya telah mati karena satu malam setelah kelulusannya.

Aulia, melirik kakaknya, kemudian berkata lagi.

"Mengapa mata mu merah, seperti kelinci ingin menangis? apa kau di ganggu?"

"Ah, tidak, aku tidak di ganggu." Yuki langsung menyangkal, dengan sedikit gugup dan takut.

Aulia, sambil makan bertanya lagi pada kakaknya.

"Teman, sekelas wanita mu, menelpon untuk meminta izin, dan mengatakan kau tidur di rumahnya semalam. Siapa dia?"

"Siapa" sahut Yuki

Teman sekelas wanita yang mana, Yuki benar-benar blank. Dia juga tidak tahu siapa itu.

"Aneh, di rumah siapa kau tidur, kau tidak tahu siapa dia?"

Yuki, menggertak kan giginya, Aulia sialan mengapa dia merasa gadis ini bisa menjadi seorang detektif. Ia bisa mengintrogasi orang.

Aku yang terlalu bodoh, apa dia yang terlalu cerdik.

"Jelas-jelas, kau siapa dia? dan bertanya padaku, apa kau ingin membuat ku susah? cerewet! sudah cerewet seperti itu lagi, aku tidak akan memberikan mu yang untuk pariwisata selama dua hari." ancam Yuki, agar adiknya bisa diam.

"Astaga, sedikit-sedikit membahas tentang pariwisata. Kau sangat kejam." Aulia mengerutkan bibirnya, dan wajahnya tidak puas. Jelas Yuki pariwisata, adalah kelemahannya Aulia.

Yuki, mengangkat wajahnya dengan penuh kemenangan. Kemudian ia beranjak dengan cepat ke toilet agar tak di tanya-tanya oleh Aulia.

Dia tidak perawan, dia cacat, tidak utuh, bukan wanita yang baik. Kata-5 itu terbayangkan selalu di kepala Yuki selama di toilet.

[TUAN MUDA TIAN GRUB DIAM-DIAM KEMBALI KE JEPANG]

"Apakah layak, mendapatkan liputan gila seperti itu oleh media cetak? apa tidak ada berita lain, untuk di beritakan? hanya kembali ke Jepang, generasi orang kaya kedua. Tidak ada hal lain selain ini, itu membosankan."

Yuki duduk di bangku taman, sambil membolak-balikkan koran yang ia baca. Dan mendesah.

Mungkin ini tahun yang buruk, dia tak beruntung akhir-akhir ini. Yuki bahkan kesal pada Choki, milik tetangganya.

Choki, adalah seekor kucing yang lucu, Alaska dengan bulu putih. Tidak tahu apa yang ada dalam pikiran pemiliknya, hingga memberikan nama Choki untuk kucingnya.

Akhir-akhir ini Yuki, sedang dalam suasana hati yang buruk. Karena malam yang Asrud itu.

"Apanya, yang membosankan? Pangeran Sky Grub telah kembali. Bukankah ini berita yang besar dan menggembirakan? Jefri Nicole, adalah pria dambaan seluruh wanita."

Tina, menggosok rambut Yuki dengan keras dan duduk di sampingnya, ia mengambil koran dan menghela napasnya.

"Apa kau tahu, berapa banyak uang yang dimiliki keluarga mereka? sangking banyaknya jika kau menjadikan uangya sebagai kertas bekas, maka tidak akan habis selama berabad-abad."

Yuki tidak peduli, ia mengerutkan bibirnya.

"Seberapa kaya keluarganya, tidak ada hubungannya dengan ku. Aku juga tidak bisa menggunakan uangnya! aku benci orang kaya generasi ke-2." 

"Aku, pikir kau cemburu."

"Tina, kau menjadi jahat setelah kembali dari tamasya seminggu bukan?"

Tina, terkekeh dan tak melihat koran. Dia menunjuk dahi Yuki dan berkata.

"Kau, tidaklah mau berkata terima kasih pada ku? jika hari itu aku tidak berbohong untuk mu dan mengatakan kau tidur di rumah ku, hubungan mu malam itu akan terungkap!"

Yuki, membelalakkan matanya dan mulutnya terbuka lebar.

"Kau, maksud mu, malam itu kau melihatku?"

Tina, menyipitkan matanya. "Jangan, bilang kau lupa?"

"Astaga, cepat ceritakan semua apa yang kau tahu! aku benar-benar lupa."

Tina menarik napasnya dalam-dalam. "Kau lupa, aku dan ketua kelas pergi ke hotel?"

"Kau, dan ketua kelas ke hotel!" Yuki meninggikan suaranya.

Sehingga Tina mencubitnya dengan keras, Yuki dengan cepat menutup mulutnya. Beberapa banyak kejadian luar biasa yang terjadi malam itu sebenarnya, dan Yuki tidak ingat satupun malam itu.

"Ketika kau minum tiga botol Hennessy, kami semua berpikir kau mabuk berat. Sehingga berbahaya."

"Tiga, tiga botol ya tuhan!" Yuki mengigit jari-jarinya, dan mengerutkan keningnya.

Dia biasa, pernah menyentuh alkohol sebelumnya. Tentu saja, ayahnya juga tak punya uang untuk membeli alkohol impor.

"Ketika kau mabuk, kau memberi tahu teman-teman, kalau kau sangat menyukai senior yang lebih tua 2 tahun di SMA. Banyak orang bisa yang mendengarkannya."

"Lalu?" sahutku dengan penasaran.

Apa yang paling ingin di ketahui oleh Yuki, adalah mengapa ia bisa berada di ranjang hotel besar itu. Ini adalah kunci masalahnya yang tidak bisa di jelaskan.

"Lalu, kau menemukan pria yang sangat tampan. Kami melihat dari jauh kau memegang tas mu dan berteriak. Aku ingin membeli pria tampan ini! lalu kau menghampiri pria tampan itu."

"A, pria tampan? tidak mungkin."

Yuki, benar-benar ingin menangis seperti orang mati. Malam itu dia mabuk dan tidur bersama pria tampan itu. Tubuhnya, keperawanannya, semua itu dia berikan ke pada pria tampan itu. 

Yuki, memukul kepalanya dengan keras dan terjatuh di bangku. 

"Cukup, jangan memukul kepala mu, kau sudah sangat bodoh. Jika kau memukul kepala mu lagi, kau bisa masuk sekolah idiot.

Hei, bagaimana malam mu? apa menyenangkan? aku tidak melihat pria itu dengan jelas, aku hanya melihat punggungnya saja. Dia sangat tinggi dan kekar, aku ingin tanya apa kau? di buat melayang-layang ke langit ke 7? berapa kali? tanya Tina dengan penasarannya.

"Omong kosong." Wajah Yuki memerah melirik sahabatnya itu dengan cemberut.

"Aku tidak merasakan apapun, ketika aku bangun sudah pagi dan tidak memakai apapun. Aku takut setengah mati. Pria itu sedang mandi, jadi aku mengambil kesempatan itu untuk melarikan diri, dari sana, apa yang harus aku lakukan Tina? katakan apa yang harus ku perbuat? aku telah kehilangan keperawanan ku! bagaimana aku nantinya? aku tidak punya muka lagi untuk mengejar senior yang aku suka, aaaaaa."

Tina, mengerutkan keningnya "Yuki, apa kau memberikannya uang?"

"Apa" Teriak Yuki, dengan kaget dan melotot."

"Dia, adalah seorang pria tampan kaya. Apa kau tidak membayarnya?" jelas Tina.

"Tidak, tidak... Aku tidak ingat memberikannya uang atau tidak."

Tina menyeka keringatnya, "Maka kau tidak bermoral. Kau telah menikmatinya. Dia mengandalkan ini untuk dia makan, Yuki kau dapat berhutang apapun, tapi tidak untuk hal ini. Coba kau pikir apa mudah untuk menjadi pria gigolo yang hebat seperti pria tampan itu?"

Kata-kata Tina membuat Yuki, kaget. 

Dia sudah kehilangan keperawanannya, uang berharga dan merupakan kesalahannya di masa muda.

"Kenapa, kau min begitu banyak?" Yuki berteriak ke langit.

Kemudian Tina berkata. "Wanita jahat, yang bermain bersama gigolo. Kau pasti telah di kutuknya berkali-kali."

Untungnya liburan musim panas, ini selama 2 bulan. Yuki dan Tina, akan berkerja paruh waktu untuk mendapatkan uang.

Kondisi keluarga Tina, tidak buruk, tetapi keluarga Yuki tidak. Ibunya sudah meninggal, ayahnya hanya seorang supir taksi di perusahaan transportasi umum. Ia pergi pagi dan pulang malam setiap hari.

Dia sangat lelah tetapi, tetapi mendapatkan sedikit uang. Untuk keluarga mereka di rumah.

Adik perempuannya, yang satu tahun lebih muda darinya. Juga tidak pandai belajar, dia murid sekolah kejuruan. Dia juga akan masuk universitas tahun ini, sehingga biaya sekolah menjadi masalah besar bagi keluarganya. Yuki harus berkerja paruh waktu untuk membantu perekonomian mereka.

Dia pergi ke seluruh toko, seperti toko roti, toko bunga, departemen, percetakan dan supermarket. Dan tidak ada yang sedang membutuhkan tenaganya, tidak ada cara lain Yuki harus, pergi ke berbagai perusahaan untuk menayangkan apakah ada? pekerjaan paruh waktu. Seperti cleaning servis. Hari ini ia mendapatkan panggilan wawancara dari sebuah perusahaan memintanya untuk datang besok.

Setelah menutup telpon, Yuki merasa bahwa ia seperti sedang bermimpi. Bagaimana lulusan SMA sepertinya menerima pemberitahuan wawancara dari sebuah perusahaan besar memintanya untuk datang esok hari.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yaltri Yaltri
suka bangat cerita nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status