Share

BAB 4 ASISTEN PRIBADI CEO

Setelah menutup telpon, Yuki merasa bahwa ia seperti sedang bermimpi. Bagaimana lulusan SMA sepertinya menerima pemberitahuan wawancara dari sebuah perusahaan besar?

Perusahaan itu bernama SKY Grub, kedengarannya sedikit familiar. Tak masalah esok Yuki akan datang dan wawancara di perusahaan itu.

Yuki, melompat dengan gembiranya. Karena bisa berkerja di sebuah perusahaan ternama di kotanya.

Aulia, adik perempuannya karena cantik, dan pintar dalam berbicara, ia menemukan pekerjaan di restoran cepat saji yang cukup terkenal di kotanya.

Gadis ini, lebih baik dari pada dirinya dalam melakukan segala hal. Dia memiliki mulut yang manis dan penampilan yang menggoda, banyak laki-laki yang menggodanya. Terbukti dalam beberapa hari ia berkerja di restoran cepat saji, dua pria sudah meliriknya.

Menurut Aulia, akhir-akhir ini setengah pekerjaannya di selesaikan oleh dua pria itu mengerjakannya dan dia betah berkerja di sana.

"Huft."

Yuki, mendengarnya dengan tidak senang dan mengepalkan tangannya.

"Aulia tunggu saja, kakak akan berusaha keras kali ini, aku pasti akan mengalahkan mu." cetus Yuki.

Keesokan harinya, Yuki sedikit berdandan dan naik ke bus ke perusahaan itu.

Saat baru sampai di perusahaan, ia melihat sekelompok orang melindungi seorang pria tinggi besar. Yang menuju ke arahnya.

Pria yang ada di tengah menggankukkan baju dan jas merah tua, tegap dan style yang sungguh elegan dan terlihat bermartabat sekali.

Tetapi Yuki, tak dapat melihat wajah pria itu. Karena pria itu menggunakan kaca mata hitam besar yang menutupi bagian wajahnya.

"Bibirnya tipis, katanya orang-orang seperti itu. Sangat plin-plan dan acuh." Yuki sambil menatap bibir pria itu dari jarak, yang cukup jauh.

Pria yang mempesona itu, masuk ke dalam. Tidak tahu itu khalayan Yuki, atau bukan , tapi setelah melewati Yuki, pria itu berhenti sebentar dan berbalik memandanginya

Seketika itu, mulut Yuki terbuka lebar, dan matanya membulat besar.

"Mengapa, ia memandangi ku? aku tidak mengenali mu paman." ucap Yuki, dalam hatinya.

Bibir tipis dan merah pria itu, tiba-tiba tersenyum pada Yuki, senyuman itu sangatlah mempesona.

Kemudian, ketika otak Yuki sedang tidak konsen orang-orang segera memasuki gedung perusahaan itu. 

"Mengapa, senyuman pria itu membuatku memikirkan bahwa senyuman itu sama seperti buaya darat lainnya. Mengerikan, sangat mengerikan." Yuki sambil mengelus-elus tangannya yang merinding. Dan masuk ke dalam gedung perusahaan.

"Ehem, apa kau Yuki?" Manajer SDM itu mengangkat kacamatanya yang berbingkai hitam, dan menatap resume yang di buatnya

Ia berkeringat dingin.

"Apa gadis ini sudah dewasa? 14 atau 15, sepertinya usianya sangat muda, paling-paling lulusan SMP, dia tak tinggi, sekitar 160 cm rambutnya panjang dan berponi membuatnya terlihat sedikit naif." ucap manajer SDM itu.

Yuki mengangguk. "Iya, ya, aku Yuki." 

Dia adalah Yuki, coba bayangkan mana ada generasi 90-an yang memiliki nama secantik dirinya, ia kesal karena orang tuanya tidak terlalu berpendidikan. Mereka hanya menghemat waktu dan tenaga saat memberikan nama untuk anaknya. Nama adiknya Aulia lebih bagus darinya.

Karena nama Yuki, dia mengalami kesuraman hidup selama 19 tahun.

Menenger SDM terus menggosok dahinya. "Apa kau yakin umur 19 tahun?"

"Yakin, sangat yakin! ulang tahunku bulan April. Jadi sekarang umurku 19 tahun 4 bulan. Yuki ingin menangis seketika banyak orang yang melihatnya, karena di ulang-ulang dan di tanya tentang usia sebenarnya siapa suruh dia pendek dan wajah yang masih seperti bayi, dan tampang seperti anak-anak.

Penampilan Yuki, memang seperti orang bodoh, dan ia juga seperti orang bodoh ketika di tanya tentang usia, hal itu membuatnya menyedihkan.

"Apa, kau punya KTP?" tanya manager SDM.

"Ya" Yuki dengan cepat menyerahkannya KTPnya.

Manager SDM, melihat gadis yang terlihat seperti siswa SD itu di KTPnya lalu menghela nafas dengan panjang.

"Ah, wakil CEO melakukan kesalahan yang sangat fatal. Mengapa ia menghubungi gadis kecil ini untuk berkerja di perusahaan sebesar ini? dan aku nantinya akan di tuduh memperkerjakan anak di bawah umur." gerutu manager SDM, sambil menatap KTP Yuki.

Yuki pun, takut tidak akan di terima berkerja di perusahaan itu. Dia menggosokkan kedua tangannya dan berkata dengan menyedihkan.

"Manager jangan, melihat penampilan ku yang kecil, sebenarnya aku tidak kecil! aku sangat kuat, aku bisa melakukan apa saja. Sungguh! aku bisa melakukan hal sulit apapun dan melelahkan. Aku gadis pekerja keras, tolong beri aku kesempatan untuk berkerja di sini. Kau juga bisa menguji keahlian ku di bidang apa saja!"

Manager SDM, tersenyum tipis mendengar perkataan Yuki.

Yuki, masih seperti anak-anak di hadapan manager SDM itu, dan berbicara begitu bodoh, mengatakan kalimat ambigu.

"Sebenarnya, aku tidak kecil tapi..." Ucapan Yuki seketika berhenti.

Manager SDM, melirik dada Yuki secara detail dan mulai berfikir bahwa Yuki memang seorang gadis dewasa.

"Baiklah, mulai hari ini kau menjadi karyawan tetap di perusahaan kami." ucap manajer SDM ke pada Yuki.

"Wow, benarkah hahaha... Terima kasih, aku tidak bermimpi bukan? terima kasih banyak, aku akan berkerja keras di perusahaan ini." kata Yuki yang kegirangan mendengar bahwa ia telah di terima berkerja di sana.

Tanpa menunggu manager SDM selesai berbicara, Yuki telah kegirangan dan melompat-lompat, menjabat tangan manager SDM dan mengayunkannya ke atas dan kebawah dengan sangat kencang, wajah manager SDM terlihat tak begitu baik dengan perlakuannya Yuki.

Manager SDM langsung melepaskan tangannya dari genggaman Yuki.

"Hmmmm... Yuki kau bisa melapor ke lantai 7 sekarang!"

Tanpa fikir panjang, Yuki langsung berdiri tegak.

"Baik pak." Yuki langsung berbalik, sambil menggaruk-garukkan kepalanya. Dan bertanya sambil tersenyum.

"Manager, aku ingin bertanya apa perkaerjaan yang kau berikan padaku?"

Alis manager SDM bergetar. "Oh, kau sementara akan menjadi asisten CEO Alex."

"Oh, asisten." Yuki tertekun.

"Hah, siapa yang anda katakan barusan? CEO Alex? aku akan menjadi asisten sementara? benarkah itu? ada berapa banyak CEO di perusahaan ini?" Yuki langsung menanyakan banyak pertanyaan.

"Yah, CEO Alex adalah pimpinan perusahaan kita. CEO Alex, CEO Chen Alex." jelas manager SDM.

Yuki langsung mematung di tempat. Dan siapa yang akan menyadarkannya di sana dengan situasinya saat itu.

Seorang siswi SMA, menjadi asisten bos di perusahaan terbesar walaupun hanya sementara saja, namun sangatlah hebat.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status