Share

BAB 8 MENJADI PERMAINANNYA

"Yuki, aku fikir kau yang telah menerima pendidikan selama 12 tahun, pasti mengerti apa yang ku katakan tadi bukan?"

Alex bangkit perlahan dari kursinya dan berjalan menuju Yuki.

Dia elegan dan bermartabat, ketika ia berjalan dia tampak raja. Tetapi sepertinya dia akan memakannya mentah-mentah. CEO Alex , masih muda dan terlihat seperti sebuah lukisan, tetapi mengapa matanya begitu menakutkan, ketika dia mendekat seperti akan memakan orang.

"Aku, mengerti harga satu malam kau menjadi gigolo adalah 10 ribu." 

Ucap Yuki.

CEO Alex, menarik napasnya.

"Singkirkan kata gigolo!"

"Oh, oh, harga satu malam adalah sepuluh ribu."

Ulang Yuki.

"Nah, kapan kau akan memberikan uangnya?"

tanya Alex.

"Aku... Aku tidak mampu."

Jawab Yuki, dengan gemetar.

CEO Alex, akhirnya tersenyum.

"Tentu saja tidak mampu, menurut mu bagaimana kau membayar 10 ribu Yuan padaku?"

Bibir mereka begitu dekat, sehingga aroma napasnya mengenai wajah Yuki, yang membuatnya berantakan dan hampir ia tidak bisa membuka matanya.

"CEO Alex, apakah kau bisa memberikan aku diskon?"

Yuki mengerutkan bibirnya dan menangis.

CEO Alex, tiba-tiba memalingkan wajahnya agar tidak terlihat ekspresinya diam-diam tersenyum.

Saat memalingkan wajahnya lagi, ke arah Yuki, Alex sudah tidak bisa menahan diri lagi. Lalu ia mencium bibir merah muda Yuki. Ia menciumnya begitu dalam, satu tangan memegang pinggangnya agar ia tidak bergerak, tangan lainnya mengelus rambut Yuki dengan lembut.

Yuki seperti kucing yang baru lahir, terbenam di pelukan harimau yang sedang lapar yang tak akan melepaskannya. Perasaan Yuki benar-benar campur aduk.

Alex, merasa kehilangan akal. Benaknya selalu berkata.

"Sial, mengapa aku menciumnya? Halah ini hanya ciuman saja, aku hanya mencobanya saja. Kenapa aku membuat ciuman ini begitu erotis, begitu lama, begitu dalam!"

CEO Alex, menyipitkan matanya, menatap wajah gadis dipeluknya itu, otaknya berputar keras. Selanjutnya apa yang harus ia lakukan padanya? apa yang harus di lakukan? ikuti rencananya?

Yuki, akhirnya sadar, mendongak dan berteriak dengan kencang.

"Apa yang kau lakukan? mengapa mencium ku? aku tidak mengizinkan kau mencium ku! perbuatan mu ini sungguh tidak masuk di akal."

CEO Alex, sedikit terkejut dan mengerutkan alisnya dan berkata pelan tapi lantang.

"Kenapa, kau tidak mau?"

Maksudnya, wanita seperti dia tidak pantas mendapatkannya bukan?

Mendengar itu, Yuki menangis sambil mengepalkan tangannya dan berkata.

"Perampok! ciuman pertamaku untuk senior! bukan untuk kau! Kau jahat, berengsek, betapa berharganya ciuman pertamaku dan kau mengambil semuanya, kau menyebalkan!"

Benar saja, dalam diam CEO Alex berseru inilah watak sebenarnya gadis ini, cepat seperti anak kucing yang sangat gesit.

CEO Alex, sangat sensitif terhadap perkataan [ciuman pertama] tiba-tiba matanya menjadi tajam dan cerah. Dia tertawa dengan keras dan berkata.

"Ah, kau sangat menyedihkan, kau memberiku malam pertamamu, jadi dia hanya Laya bibirmu?"

Bom, bibir Yuki bergetar dan ia membeku. Orang ini adalah sampah menggunakan orang lain untuk bersenang-senang.

"Malam, malam pertama?"

Ucap Yuki dengan bergetar mulutnya.

CEO Alex, merendahkan wajahnya dan berkata.

"Mengapa, bukan? malam itu bukan malam pertama mu denganku?"

CEO Alex, menatap wajah Yuki, menatap kebingungan dan kepanikan di wajahnya. Seperti yang di duganya, gadis ini lebih sederhana dari pada secarik kertas putih, menyenangkan.

Kemudian, CEO Alex mengambil sebuah keuntungan dalam kesempitan.

"Bukankah, engkau melihat seprai di ranjang sebelum kau pergi begitu saja? darah perawan itu tertanda di seprai itu bukan?"

Sura itu sangatlah halus yang di katakan oleh CEO Alex.

"Malam pertama mu adalah miliku, jadi artinya kau telah memberikan semuanya padaku, luar dalam, aku sudah mencicipinya. Untuk apa kau menghawatirkan ciuman pertamamu?"

Tangan Yuki, tiba-tiba menutup mulut CEO Alex, agar ia tak berbicara lagi.

"Tolong... Tolong berhentilah berbicara aku sangat menyesal telah melakukan hal itu, sudah jangan bicarakan itu lagi."

Yuki, menarik nafas dan berkata lagi.

"Karena aku, telah memberikan malam pertamaku padamu dan bahkan ciuman pertamaku telah di ambil oleh mu, tidak bisakah kau sekerang melepaskan ku? mengapa aku harus membayar begitu banyak? diskon! berikan aku diskon! misalnya kau menguranginya tiga juta, atau lima juta, kalau segitu aku setuju."

10 ribu, dengan cepat di kurangi oleh Yuki, dengan tiga atau lima juta.

CEO Alex, pun menyeringai perkataan Yuki.

"Apa, kau pikir ini membeli sayuran? memperbolehkan mu menawar? ini adalah harga dari seorang tuan muda. Tidak ada tawar menawar bagimu."

Yuki mengerutkan wajahnya, dan menggosok bibirnya dengan punggung tangannya, dan berbisik.

"Hmmmm... Ini namanya adalah pemerasan."

CEO Alex, senang ketika ia memikirkan cuman pertama seorang gadis yang menarik di ambil olehnya. Suasana hatinya benar-benar bagus.

" Sebenarnya, mudah untuk mendapatkan 10 ribu Yuan."

"Oh, bagaimana caranya?"

Tanya Yuki, dengan penasaran.

"Menjadi permainanku!"

Jawab CEO Alex.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status