Share

[048] Hari Yang Sudah Ditentukan (2)

Tak ada percakapan kali ini setelah Ophelia memilih untuk bungkam dan Ilkay yang ternyata juga tidak berniat untuk melanjutkan perdebatannya yang sia-sia.

Ilkay hanya melepas rasa bosan dan sekarang lebih memilih untuk menatap jalanan–melakukan hal yang sama dengan Ophelia, berdiri sambil menatap jalanan dengan pandangan kosong.

Tidak peduli dengan orang-orang yang berlalu lalang akan merasakan tidak nyaman dari tatapan mereka.

Sesekali, Ophelia menguap. Ia menutup mulutnya dengan rapat. Matanya tidak kuasa menahan kantuk. Ini semua karena Ilkay yang menuruhnya untuk bangun pagi, padahal tempat tidur di rumah sewa itu terlalu membuat dirinya nyaman.

Setelah menguap, matanya memandang lurus ke depan. Berharap seseorang berjalan mendekati mereka dan ternyata doanya terkabul.

Seorang wanita yang tidak asing baginya itu melambaikan sebelah tangannya yang mengarah ke arah mereka.

"Apa itu orangnya?" tanya Ilkay. Pria itu lebih dulu mengelua

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status