Share

[060] Tempat Peristirahatan (1)

“Kekuatan?” tanya Ilkay.

Aku mengangguk. “Purnama bulan merah.”

Dapat kurasakan keheningan yang mencekam. Melihat Ilkay dengan mata yang sedikit melebar, menunjukkan manik mata biru permata yang indah, lalu mulut tertutup rapat seakan dia terkejut mendengar ucapanku tadi.

“Kau tahu cara mengendalikannya?” tanya Ilkay.

Barusan, kekuatanku muncul bisa kemungkinan karena untuk melindungiku … tapi, dibilang melindungi, kenapa saat itu aku tidak dilindunginya?

Tubuh yang mudah hancur ini tidak tahu cara mengeluarkan kekuatan, apalagi mengendalikannya.

Aku pun menggeleng hebat. Menatap Ilkay dengan rasa penuh bersalah dengan kening mengernyit dan mulut cemberut.

“Tidak. Aku tidak tahu. Kekuatan itu muncul begitu saja,” jawabku.

Entah mengapa … aku merasa diriku yang dulu, bahkan yang sekarang sama-sama merepotkan.

“Jadi, dia muncul saat-saat yang genting, huh?”

Ilkay bergumam, tapi aku dapat mendengar ucapannya dengan jelas.

Kepalaku terangkat untuk melihat wajahnya lagi. Sambil b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status