“Kami pulang ….”
Pukul enam kurang lima menit sore. Chelsea, Cassey dan Fanny telah selesai bekerja dan pulang ke rumah Angel. Kemudian, mereka pun langsung masuk ke dalam rumah, untuk bergegas mandi, mengganti pakaian, dan sebagainya. Namun, saat mereka baru saja masuk ke dalam rumah, mereka tidak melihat satu orang pun di dalam rumahnya Angel. Mereka melihat ke segala arah, tetapi tetap saja tidak menemukan siapa pun, kecuali Ronny dan Jenny, kedua adiknya Fanny yang tengah bermain lari-larian di kamar Fanny.
“Eh, kok ngga ada orang, ya? Si Angel dan William kemana?” tanya Chelsea kebingungan, berdiri di dekat sofa yang ada di ruang tamu.
“Hmm, mungkin mereka lagi keluar kali. Biasa lah, Angel ‘kan suka keluyuran,” jawab Cassey dengan santai. “Iya juga … duh, aku seperti orang baru saja, hahaha ….”Ada sesuatu yang sedang menjanggal pik
“Jadi, bagaimana, Sam? Nona Angel sedang tidak ada di rumah hari ini. Bisnis kita yang tadi itu …,” “Lho, si Angel ngga di rumah juga? Duh, kemana dia, ya! Aku dan Tuan Michael sudah mencarinya ke sekeliling kota, tapi tetap belum menemukannya. Duh, bagaimana ini, ya …,” potong Samuel. “Eh, memangnya … ada apa dengan si Angel, Sam?” tanya Chelsea seketika kembali bingung. “Duh, itu, Chel … si Angel tadi habis berkelahi dengan seorang wanita di W Mall, yang ternyata wanita itu adalah calon istrinya Tuan William. Nah, saat itu …,” “Hah!?” Puk!Mendengar itu, Joe langsung menepuk keningnya dan menggelengkan kepala sambil menghela nafas. Dia sudah berusaha untuk menutupi masalah itu dari Chelsea, tapi dengan mudahnya si Samuel malah menjelaskannya pada Chelsea. Sontak, Chelsea langsung panik se
“Halo, Tuan, saya sedang …,” “Halo, Sam, hmm …, ba-bagaimana? Apakah kamu sudah bertemu dengan Kak Angel? Ha, hmm …, di-dia sudah mau memaafkan saya, tidak?” “Hmm …, be-begini, Tuan … hmm, sa-saya …,” “Iya, kenapa? Kamu kenapa? Kamu sudah bertemu dengannya, ‘kan?” “Nah, itu dia masalahnya, Tuan … sejak awal saya berangkat dari Mall untuk mengejar Nona Angel, sampai sekarang saya masih belum menemukannya. Saya sudah berkeliling ke seluruh kota bersama dengan Tuan Michael, tapi kami masih tetap tak berhasil menemukan Nona Angel,” “Apa!”Malam itu, William sedang berada di dalam toilet, mengatakan kalau perutnya sedang sakit kepada Sonia. Mendengar itu, Sonia pun mengizinkannya dan William pun pergi ke toilet seorang diri, meninggalkan Sonia dan Toni. Beberapa sa
“Kenapa, Chel?” “Eh, kalian merasa ada yang aneh ngga sih?” “Aneh gimana, Chel?” “Iya, Chel, aku juga sempat merasa aneh, sih … secara ‘kan, kemarin si Angel sempat bertingkah aneh dan juga, dia sempat menampar pipinya Samuel dan menyebut nama si Michael setelah menampar pipinya. Jadi …,” “Nah, itu dia masalahnya!”Setelah Joe, Samuel dan Michael berangkat pergi meninggalkan rumah Angel, raut wajah Chelsea seketika berubah. Sejak awal, dia memang sudah mencurigai Michael yang tiba-tiba saja, ikut bergabung dengan Joe dan Samuel, yang harusnya dia itu sama sekali tidak pernah bergabung dengan mereka berdua. Michael juga tidak terlalu akrab dengan Angel dan William, setelah kejadian penolakan kontrak kerjasama itu. “Gini ya … kalian tahu ‘kan, Angel dan William itu sama
Mendengar itu, Pria itu langsung tertawa kecil sambil menarik nafas dalam-dalam, karena sudah mulai terasa mual dan pandangan sudah mulai sedikit kabur. Pikirnya, kalau dia tidak berbicara dan hanya diam saja, sudah pasti dia akan memuntahkan seluruh anggur yang sudah diminumnya itu. “Hufffttt … namaku, Nilson. Kamu tidak perlu takut padaku. Yah, walaupun tampangku seperti ini, tapi aku bukanlah orang jahat. Aku terpaksa tinggal disini, yah … karena aku belum lama ini kehilangan pekerjaanku dan seluruh barang-barang yang ku miliki,” kata Pria itu, mencoba terus berbicara. “Kok bisa?”Ketakutan Angel mulai sedikit berkurang pada pria itu dan mulai ingin berbicara dengannya. Sontak, mendengar pertanyaan Angel, dia pun langsung tersenyum dan merasa sedikit senang. “Perusaan tempatku bekerja, di rebut oleh asisten si CEO perusahaan itu. Yah, karena itu lah, seluruh pekerja yang
“Sayang? Hei!” bentak Sonia sambil menepuk bahu kirinya William. “Eh!? Oh, iya, Sonia, Kak Angel itu …, hmm, ah! Dia itu adalah salah satu investor yang katanya ingin bekerja sama di perusahaanku, Sonia. Nah, jadi … gara-gara salah seorang pekerjaku melakukan kesalahan, beliau pun marah dan pergi meninggalkan perusahaanku. Nah, aku memaksa klienku untuk mencarinya dan membujuknya, agar dia mau menjadi investor di perusahaanku itu,” jelas William dengan sedikit berbohong. “Oh, seperti itu … hmm, maaf ya, Sayang, aku tadi sempat menguping pembicaraanmu dari luar sini, hehe … aku terkejut mendengar kamu marah-marah tadi,” kata Sonia. “Iya, ngga apa-apa kok, Sonia. Yah sudah, ayo kita kembali ke depan.”*** “Huaaahh … wah, sepertinya udara malam ini semakin dingin. Hmm, aku pulang dulu lah ya …,” kata An
“Hei, mau kemana kamu, ha? Ayo masuk, aku sudah mengantuk dan ingin segera tidur,” “Ahhh! tolooong … pelan-pelan, dong, ahhhh …,” “Sssttt! Apaan sih kamu, buruan masuk!” “Tangannya jangan nakal, ya,” “Hmm, nama kamu William, ya?” “Hmm, tidak ada apa-apa. Hufffttt … kepalaku pusing banget. Aku permisi menyandarkan kepalaku ke bahumu, ya? Janji tidak macam-macam, deh,” “Eh, kita sudah sampai, lho … sebentar, saya ingin keluar dulu dan …,” “Nggak! Ish … sebentar lagi, dong … lima menit lagi,” Zeeeebbb …Saat Camille tengah berbicara dengan terbata-bata di depan William, tiba-tiba dia teringat dengan kejadian malam itu, mulai dari pertemuannya dengan William saat di depan Ka
“Gila! Itu serius, Cam?” “Wah, kalau itu sih parah … wah, bahaya banget kamu.”Ekspresi bahaya yang awalnya tergambar di wajah Sherly dan Hanny, kini seketika ikut panik setelah mendengar lanjutan cerita dari Camille. “Itu dia masalahnya! Aku juga tidak sadar, mengapa aku bisa sampai berbuat yang seperti itu. Yah, mungkin karena efek anggur, jadi … tubuhku seperti panas, ditambah lagi ada lawan jenis yang membuat rasa panas itu semakin bertambah panas dan …,” “Yah, untungnya kamu tidak sampai terbakar, ya,” potong Sherly. “Wahahaha … sudah terlanjur terbakar dan bahkan, aku sudah hampir meleleh, Sher, hahahah … tapi untungnya, sikap dia padaku sangat dingin. Jadi, kami tidak sampai membuat mobil itu bergoyang-goyang, hahaha,” kata Camille sambil tertawa. “Wah
“Eh? Bapak ingin menjebloskan saya ke penjara? Bapak yakin? Hmm, begini, kalau kartu itu terbukti punya saya, apakah bapak juga bersedia di jebloskan ke penjara?” tanya Angel yang sudah sangat kesal melihat perlakuan si petugas keamanan itu. “Lho, kenapa saya harus di jebloskan ke penjara?” tanya si petugas keamanan itu kebingungan. “Bapak sudah menuduh saya mencuri Black Card itu. Secara otomatis, bapak sudah mencemarkan nama saya di depan semua orang, lho …,” jawab Angel. “Lho, ini bukan …,” “Hmm, maaf, bisa tolong masukin pin yang ada di kartu ini?” tanya Kasir itu sambil menyeringai pada Angel.Kasir itu terlihat seperti sedang menyepelekan Angel dan berpikir kalau Angel sudah pasti tidak tahu pin dari Black Card itu. Namun, bukannya Angel langsung memasukkan pin dari Black Card itu, itu terlihat seperti sedang berpikir dan b