Di salah satu lorong universitas A terlihat seorang gadis sedang berjalan dengan raut wajah bahagia.
“Akhirnya gue bisa jadi mahasiswi di sini” gumang Keyra dengan nada suara bahagia.
“Senangnya hati ini” kata Keyra dengan senyum manisnya.
‘Udah lama gak ngerasain suasana kayak gini’ batin Keyra sambil menatap ke sekelilingnya.
Dengan langkah pelan Keyra berjalan ke arah aula kampus berada. Di sepanjang lorong aula kampus tak banyak mahasiswa yang berlalu lalang hanya beberapa mahasiswa yang berkepentingan.
Saat ini Keyra sedang menikmati suasana kampus sambil mengenang masa-masa sekolahnya dulu.
Di lain sisi.
Saat ini Arka sedang sibuk menyiapkan semuanya. Sebagai ketua grup pekerjaannya cukup banyak. Dia sudah berada di kampus dari pukul 6 pagi tadi.
Dengan langkah santai Arka berjalan ke arah aula kampus sambil membaca laporan yang ada di tangannya. Dia juga tak tahu bagaimana caSudah hampir satu jam semenjak acara penyambutan mahasiswa/i baru di mulai. Di sepanjang acara, Keyra memperhatikan dengan malas dan acuh. Sebenarnya dia sudah cukup malas mendengar pidato dari beberapa orang di depan. Dia berharap acara ini segera berakhir.‘Nih beo satu juga gak bisa diem dari tadi’ batin Keyra yang sudah merasa malas dengan suara bising dari Ami.“Acara selanjutnya penyambutan dari mahasiswa yang mendapatkan nilai terbaik di semester ini, dipersilahkan kepada ananda Arka untuk menaiki podium” kata sang pembawa acara dengan bahagia.“Arka?” gumang Keyra dengan raut wajah sedikit terkejut.‘Gak mungkin orang yang samakan?’ batin Keyra dengan cemas.“Kamu kenal Key?” tanya Ami dengan heran.“Enggak” balas Keyra dengan santai.Arka mulai berjalan menuju podium dengan raut wajah datar dan anehnya itu yang membuat beberapa kaum Hawa berisik.
Keyra masih berdiam diri di tempat karena merasakan sakit di dahinya.“Isshh, sakit jidat gue” gumang Keyra sambil mengelus dahinya.“Lu gak apa-apa?” tanya orang tadi dengan nada sedikit cemas.“Hm, gue gak apa-apa” kata Keyra dengan senyum manisnya.‘Tapi jidat gue yang kenapa-napa’ lanjut Keyra di dalam hatinya dengan perasaan kesal.“Kalau lu baik-baik aja, gue cabut dulu” kata cowok tadi dengan datar dan berlalu pergi begitu saja.“Lah?” kejut Keyra sambil menatap tak percaya ke arah cowok tadi.“Ck! Siapa sih tuh orang?” kata Keyra dan kembali berjalan menyusuri rak-rak perpustakaan.>》CafeSaat ini Keyra sedang membersihkan meja yang ada di Cafe tempatnya bekerja. Keyra melakukan pekerjaannya dengan raut wajah bahagia dan semangat. Saat sibuk membersihkan meja tiba-tiba pintu Cafe terbuka.“Selamat datang di Cafe...
Sudah hampir dua minggu Keyra hidup di Jakarta dan sejauh ini tak ada masalah yang menimpa dirinya. Hari-harinya di habiskan dengan belajar dan bekerja. Hubungannya dengan Bara dan kawan-kawan juga semakin baik tapi ada saja yang tak suka dengan kehadiran Keyra di tengah-tengah mereka, siapa lagi kalau bukan Natasya. Setiap hari pasti ada masanya di mana Natasya buat Keyra kesusahan dan saat itulah Viki datang untuk membantu. Dalam waktu dua minggu juga Keyra sering bertemu dengan Arka tapi hanya sebatas bertatap tidak lebih.Saat ini Keyra sedang sibuk menyalin catatan di kelasnya. Di dalam kelas masih ada beberapa orang dan yang lainnya sudah hilang mencari makan.“Masih lama?” tanya Ami sambil menatap Keyra dengan lesu.“Sebentar lagi, duluan aja kalau udah lapar” kata Keyra tanpa mengalihkan pandangannya dari bukunya.“Nungguin kamu sekalian aja, sebentar lagi kamu selesai” kata Ami dengan nada suara lirih dan kemba
Jam menunjukkan pukul 21.10 dan saat ini Keyra sudah di dalam perjalanan pulang. Keyra berjalan dengan tenang menuju asrama, dia memutuskan untuk berjalan kaki untuk menghemat pengeluaran uang. Sudah cukup jauh Keyra berjalan dan sepanjang jalan masih banyak pengendara motor berlalu lalang.Saat Keyra akan menyeberang ke jalan depannya, tanpa bisa di hindari ada pengendara motor yang melajukan kendaraannya dengan kecepatan di atas rata-rata ke arahnya. Dengan raut wajah terkejut, Keyra masih diam di tempat seperti menunggu ajalnya datang.Pengendara motor tadi mengerem kendaraannya dengan tiba-tiba. Jika dia tak pandai mengendalikan motornya mungkin akan ada kecelakaan di sana, tapi tetap saja dia jatuh di atas aspal dengan tak berkarisma.Pengendara motor tadi mulai bangkit dari aspal dan dengan perlahan membuka helm yang menutupi wajahnya. Saat helm itu terlepas, terlihat wajah yang penuh akan lebam, bukan lebam karena jatuh tapi seperti lepas kena pukul. Deng
Siang harinya Keyra sudah ada di kantin kampus. Dia di sana sedang belajar sambil menunggu jam kuliahnya. Saat ini kantin terbilang ramai, karena masih ada banyaknya Mahasiswa/i yang berlalu lalang untuk membeli makanan atau hanya sekedar berbincang-bincang.Saat sedang membaca buku tanpa dia sadari ada seseorang yang berjalan ke arahnya dengan minuman di tangannya. Saat orang tadi akan melewati tempat Keyra duduk dengan sengaja dia menyiram air yang dia bawa di siramkan ke tubuh Keyra.“Ups! Sorry gak sengaja” kata orang tadi dengan raut wajah bahagia.Keyra yang mendapatkan siraman tadi masih setia menunduk dengan tatapan mata tajamnya. Saat melihat buku mata kuliahnya yang sedikit basah, emosi Keyra semakin meluap. Ingin rasanya dia memberi pelajaran kepada orang yang sudah menyiramnya tapi dia tepis karena tak mau membuat masalah di sini.“Heh! Mati lu?” kata orang tadi dengan tatapan mata mengejek.“Lagi merenung
Saat ini Arka sedang dalam proses belajar mengajar dan sendari tadi dia tak bisa fokus kepada materi yang di jelaskan oleh Dosen di depan. Arka masih ke pikiran tentang maksud dari perkataan Keyra tadi.“Siapa dia sebenarnya? Kenapa respons gue ke dia selalu aneh dan apa maksud dari perkataannya tadi? ” gumang Arka sambil menatap ke arah lapangan.‘Akhh! Bisa gila sendiri gue kalau mikirin itu terus’ batin Arka sambil mengacak rambutnya frustrasi.Dia masih setia menatap ke arah lapangan kampus tak memedulikan materi yang sedang Dosen jelaskan. Toh, nanti dia bisa memahaminya sendiri tanpa bantuan Dosen.Saat sedang terhanyut dalam pikirannya tanpa sadar sorot matanya menangkap sosok makhluk yang sendari tadi mengganggu pikirannya. Dengan gerakan cepat Arka menyambar tasnya dan berlari keluar dari kelas.“Saya izin untuk hari ini, permisi” kata Arka tanpa menatap ke arah Dosen yang sedang mengajar.D
Saat ini Keyra sedang menikmati suasana sore di taman. Karena Cafe libur dan dia tak memiliki pekerjaan lain, jadi Keyra memutuskan untuk menikmati suasana langit sore di kota Jakarta.Keyra sedang duduk sendiri di salah satu bangku taman. Dengan tatapan kosong dia menatap ke sekelilingnya.‘Ngerasa ngenes gue kalau kayak gini’ batin Keyra sambil meratapi nasibnya yang hidup di kota Jakarta sendirian.‘Kalau di ingat-ingat kehidupan Fely lebih ngenes dari gue’ batin Keyra dengan raut wajah senyum geli.“Besok libur kuliah gue mau ngapain ya?” gumang Keyra sambil menatap ke sekelilingnya.“Bisa mati kebosanan gue kalau di asrama terus” kata Keyra dengan raut wajah berpikir.“Kalau ngajak si Satria enak kayaknya” gumangnya dengan senyum mengembang.“Kalau gue perhatiin, mereka banyak berubah ya” kata Keyra dengan raut wajah menerawang, membandingan sikap mereka yang
“Tapi sepatu gue di sana” kata Keyra sambil menatap ke arah sepatunya berada. Dengan langkah pelan dan hati-hati Keyra berjalan ke arah sepatunya berada, berniat untuk mengambilnya. Saat sedang berjalan menuju ke arah sepatunya berada. Tanpa dia sadari salah satu lawan Arka yang tadinya tumbang mulai bangkit, dengan susah payah orang tadi bangun dan berjalan ke arah balok kayu berada. Saat melihat kesempatan orang tadi berjalan ke arah Keyra. Saat sudah di belakang Keyra dengan ancang-ancang mantap orang tadi berniat memukul kepala Keyra tapi pergerakannya kalah cepat. Pukulan itu berhasil di tangkis oleh Keyra, dia menangkisnya dengan tangan kirinya. “Akh!” erang Keyra saat merasakan pukulan keras di tangan kirinya. Teriakkan Keyra berhasil memecah konsentrasi Arka. Dengan perasaan khawatir Arka melihat ke arah Keyra berada dan raut wajah yang tadinya serius berganti dengan kekhawatiran saat melihat Keyra yang sedang kesakitan. Sedangkan oran