Share

Chapter 92

Pagi harinya Keyra sedang berjalan di lorong koridor dengan langkah pelan dengan fokus di ponselnya. Dia sunggu tak peduli dengan sekitarnya hingga dia merasakan tarikan di tas punggungnya.

“Mau celaka lu?” ucap seseorang di belakangnya.

Mendengar ucapan seseorang dengan refleks Keyra menatap ke sumber suara.

“Kak Dika?” kata Keyra sambil menatap ke arah Dika dengan heran.

“Kalau jalan fokus ke depan jangan kaki jalan tapi mata fokus ke lain” ucap Dika dengan raut wajah sedikit kesal?.

“Maksudnya?” ucap Keyra dengan heran. Heran kenapa Dika marah dan menatap ke arahnya dengan kesal.

“Depan lu anak tangga, kalau gue telat sedikit mungkin lu udah jatuh” ucap Dika dengan geram bercampur marah.

“Eh?” ucap Keyra sambil menatap ke arah belakangnya dan benar saja di belakangnya ada beberapa anak tangga. Yah, mungkin jika jatuh sakitnya tak seberapa tapi tetap saja sakit

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status