Share

BAB XXII - Kode Pertama

Setelah menunggu selama sepuluh menit di loket pembelian tiket, kini Rachel dan Royan sudah memijakan kaki mereka pada salah satu kubik bianglala dengan nomor empat belas. Wajah Royan yang biasanya sangat datar, dan dingin kini entah mengapa bibirnya terangkat dengan indah. Senyum seakan tak lepas dari wajah tampannya sejak mereka mulai terangkat perlahan dalam bianglala. Rachel merasa sedang mengajak anaknya untuk jalan-jalan di pasar malam, dan Royan memerankan diri sebagai anaknya.

"Kalo aja Rey ikut, pasti dia seneng banget," kata Royan.

"Seneng lah, orang Papa nya aja seneng banget padahal cuma naik bianglala," goda Rachel.

"Ini namanya bukan seneng, tapi mengagumi," ujar Royan menutupi rasa malunya.

"Padahal Mas bisa aja loh beli bianglala nya, kenapa seneng banget." Rachel tidak bisa membaca apa yang dirasakan oleh Royan.

"Dulu kan aku gapunya duit, Chel," jawab Royan santai.

Mendengar hal tersebut membuat Rachel semakin yakin bahwa p

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status