Share

Hutang Piutang

Langit yang mendung menyambut pagi mereka hari itu. Nod bergegas menyalakan mobilnya setelah berhasil mengatur rencana kerja dalam kepalanya. Hal pertama yang akan dilakukannya adalah menuntut pihak sekolah tentang hal yang terjadi pada Fibrela kemarin.

Fibrela duduk dalam diam memandangi sekeliling jalan dari kaca jendela mobil.

“Kau mau memarahi mereka?” tukas Fibrela tanpa perlu menebak.

Nod tak menjawab melainkan langsung duduk di depan setirnya.

“Aku tak memerlukan hal itu, Nod. Aku hanya ingin keluar dari sana. Lagian aku tak akan berada di sini terlalu lama,” kata Fibrela ketika Nod hendak menyeret roda mobilnya ke jalan.

“Dan kau bisa mewartakan kisah burukmu selama di daratan kepada para atlic. Lalu, para atlic semakin mencemooh manusia daratan dan kami makin ditindas di Luzavmu?” sergah Nod tanpa berpikir.

Fibrela diam tak membalas. Penilaian Nod terhadap dirinya—sebagai atlic—seperti

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status