Share

Kopi Hitam

Langit terlihat gelap, tetapi bukan berarti malam. Matahari meramun di balik mendung hitam memberikan cahaya yang tidak terlalu terang.

"Kita mau kemana, Mas?" tanya Indah terus mengekori langkah kaki Prapto yang sedari tadi mengandeng tangannya. Indah di merasa sudah berjalan sangat jauh sekali. Namun entah mengapa seperti sedang berputar-putar.

"Tunggu saja, sebentar lagi kita akan sampai." Prapto sekilas menoleh pada Indah yang terlihat mulai kelelahan.

Indah menyapu pandangannya ke sekeliling. Tidak ada satupun orang yang ia jumpai sepanjang ia berjalan bersama suaminya. Warung Bu Sri yang biasa sangat ramai kini sepi  pengunjung. Bahkan tidak terlihat wanita pemilik warung nasi padang yang terkenal sangat ramah itu.

"Mas, kok tumben ya desa kita sepi begini?"  tutur Indah bergidik, sedari tadi tengkuk Indah terus meremang.

Prapto hanya diam. Terus menuntun tangan Indah menyusuri jalanan kampung Ranupani. 

"Mas, ini tempat

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status