Share

Mulai Curiga

"Ayo cepat, Dim!" gerutu Rani yang berdiri di ambang pintu kamar. Satu tangan Rani memegangi gagang pintu yang masih terbuka sedikit.

"I-iya, Ran!" Dengan gugup Dimas segera menutup lemari dan berjalan cepat menuju Rani.

"Maaf Ran, sudah membuatmu menunggu!" ucap Dimas pada Rani.

Sepanjang perjalanan menyusuri kampung Ranu Pani wajah Rani terlihat murung. Terlihat sekali jika gadis itu sedang memikul banyak beban. Begitu juga dengan Dimas, ingin sekali lelaki itu secepatnya meninggalkan kampung misterius itu dan kembali ke Jakarta. Akan tetapi tugas kuliah yang harus ia selesaikan membuat Dimas mengurungkan niatnya.

"Dim!"

"Ran!"

Panggil mereka secara bersamaan. Saling menatap satu sama lain.

"Kamu saja duluan Ran, yang ngomong!" ucap Dimas.

"Kamu merasa ada yang aneh nggak di kampung ini?" Rani melirik pada Dimas.&nb

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Noviea Aryanti
suka cerita ny...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status