Share

Bab 112

Sudah beberapa kali Zaki dan Dimas berusaha untuk keluar dari rumah pondok itu. Tetapi kedua lelaki itu tetap tidak bisa melakukannya. Pondok yang terbuat dari papan kayu itu nampak sangat kokoh sekali. Bahkan untuk membuka pintunya saja, Zaki sampai kehabisan tenaga.

"Sial!" teriak Zaki yang sudah kehabisan akal untuk keluar dari dalam pondok itu. Lelaki itu terduduk lesu di atas tumpukan jerami.

"Bagaimana Zak? Apakah tetap tidak bisa?" seloroh Dimas yang duduk di tumpukan jemari. Tanpa menggunakan kacamata, lelaki itu hampir sama sekali tidak dapat melihat apapun. Hanya bayangan yang terlihat oleh netranya.

"Tidak, sulit Dim!" lirih Zaki terduduk lesu.

"Bagaimana kalau kita jebol saja dinding papan ini!" usul Dimas.

"Di jebol!" Zaki menatap pada Dimas, kemudian mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan. "Bagaimana cara menjebolnya, Dimas di sini tidak ada apapun kecuali j

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status