Share

Perubahan yang terjadi

"Icèe!"

"Bruk!"

Suara Baba terdengar terkejut beriringan dengan suara jatuh—Baba terduduk dengan kaki lemas. Cepat aku menoleh, keringat dingin bercucuran di keningku. Tak ku sangka aku lagi-lagi di pergoki Baba.

Padahal aku sudah berusaha sebaik mungkin selama 2 bulan tanpa ketahuan.

Akhirnya malah ketahuan juga.

Hah.

Baba benar-benar shock melihat sosok ku yang bergerak bebas diatas papan seluncur di dalam rumah.  Siapa kira Baba akan pulang cepat.

Dan yang hanya bisa ku lakukan adalah menunduk menatap lantai dengan papan seluncur disamping ku.

"Hah~" terdengar Baba menghela napas.

Takut-takut aku mencoba mengintip—ingin melihat wajah Baba, bukannya mendapati ekspresi marah aku malah dapat melihat senyum haru milik Baba.

Sudut mata ku berkedut dan seperti berkaca-kaca. Rasanya ingin menangis, bodoh! Aku sudah menangis ternyata.

"Baba~" panggil ku lirih sambil menangis. Baba yang kaget mendekati diri ku lalu memberikan sebuah pelukan, ku balas dengan erat meski hanya memiliki 1 tangan.

Aku jadi teringat dengan keluarga ku dulu, meski kadang aku abai terhadap mereka—aku tetap merindukannya. Entah bagaimana kabar mereka sekarang, aku menyesal karena tidak banyak meluangkan waktu untuk keluarga.

Rasanya sesak sekali.

Kini aku hanya bisa merasakan kehangatan sosok wanita tua asing yang mencintai apa adanya. Membuat aku berpikir betapa besarnya sebuah kasih sayang keluarga.

Aku ingin bertemu ayah ibu~ |

Terdengar egois memang.

Aku tahu.

Makin ku eratkan tubuh pada Baba, bersandar pada sosok tua itu.

***

Setelah insiden itu Baba mengetahui diri ku senang mengotak-atik barang menjadi benda aneh menurutnya, lalu tanpa ingin mengerti lebih jauh Baba malah banyak membawakan benda-benda yang sudah tak terpakai atau dibuang di daerah ujung pasar. Menurutnya benda itu bisa berguna jika berada di tangan ku.

Benar saja, setengah benda yang di bawanya memang berguna, lalu kali ini aku mendapatkan material bagus. Baba bilang ini adalah tameng berbahan besi hitam yang di buang para kesatria yang bertugas di daerah kota kami, katanya mereka akan berganti perlengkapan makanya membuang atribut lama mereka.

Memang benar ini besi, aku jadi terpikirkan bebarapa ide. Sepertinya aku harus membuat cetak birunya dulu lalu uji coba dengan membuat purwarupa setelahnya.

Aku akan menciptakan benda yang tak pernah ada disini.

Benda pertama dan satu-satunya.

Jujur saja awalnya aku sedikit bingung terhadap dunia ini. Hukum apa yang berlaku? Bagaimana sistemnya? Apakah sama seperti di kehidupan ku dulu?

Lalu aku mengetahui beberapa hal dari Baba, cukup untuk pengetahuan umum ku.

Kota yang kami tinggali bernama Uytià. Kota kecil ditengah-tengah gurun berjarak 800 kilometer lebih dari kota selanjutnya dan merupakan bagian kecil dari kekaisaran Rýiat—biasa disebut sebagai kota persinggahan. Kebanyakan penduduknya adalah para pelancong yang memilih menetap dan membuka jalur disini. Tempat yang wajib disinggahi sebelum melanjutkan perjalanan di padang pasir. 

Oasis.|

Infrastruktur kota ini lumayan maju, tanah yang kami pijak sudah dibangun jalan. Berbahan bata buatan; disusun sedemikan rupa. Roda perekonomian disini juga stabil karena hal lain yang menonjol dari Uytià adalah pasar. Kebanyakan pedagang yang mengontrolnya. Kota ini juga tak memiliki pemimpin daerah, mereka berjalan dengan sendirinya secara rukun. Meski begitu sistem kemanan Uytià masih dikontrol penuh oleh orang-orang yang disebut kesatria kekaisaran.

Mereka adalah sekumpulan orang payah menurut ku.

Sejauh yang ku tahu, para kesatria itu jarang sekali berpatroli untuk menjaga keamanan dan hanya melakukan itu 1 kali dalam sebulan. Bukan berarti Uytià memiliki serangkaian masalah, hanya saja aku merasa mereka seperti lalai terhadap kewajiban. Ku dengar dari Baba kalau kegiatan biasa mereka adalah melakukan latihan berpedang di daerah khusus, lalu setiap 2 bulan sekali para kesatria itu mengganti perlengkapan meraka menggunakan uang pajak pedagang.

Bukankah itu gajih buta?

Ya tapi masa bodohlah~

Berkat itu aku jadi dapat memiliki material besi secara cuma-cuma karena mereka membuangnya.

Tapi omong-omong soal nama dari kekaisaran ini? Rýiat? Rasanya familiar, aku seperti pernah mendengarnya di suatu tempat.

Jelasnya aku tak yakin, tapi aku rasa pernah mendengarnya.

Apakah hanya sebuah kebetulan?

Benarkah?

Hanya kebetulan?

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status