Share

6. CLBK 2

"ASTAGA DENIS! Ini bukan masalah Lo tidur dengan Siska, gue enggak masalah Lo tidur sama siapapun. Gue udah terbiasa dengan sifat playboy Lo, tapi yang buat gue marah saat itu, kenapa Lo bilang sama Siska kalau gue cuma pemuas nafsu Lo diatas ranjang," 

"Dan yang lebih parah Lo bilang, Lo bakal terus manfaatin gue selama sisa hidup Lo. Emangnya gue gak tau? Lo bilang saat ulangtahun gue. Sesudah tau itu semua, gue berusaha percaya sama Lo, dan bersikap baisa aja. Tapi lo buat gue kecewa setelah beberapa hari Lo deket banget sama Siska, bahkan tidur bareng sama dia. Gimana gue enggak marah coba?" 

"Jadi karena masalah itu?" Denis berucap tidak percaya. "Seharusnya kamu nanya dulu ke aku, jangan langsung menyimpulkan DNA kabur gitu aja ke Indonesia. Aku nyariin kamu kayak orang gila tau!" Denis mengusap wajahnya kasar. 

"Dengerin.." suaranya berubah lembut seiring tangannya mengambil tangan Anita. 

"Saat aku bilang aku cuma ingin memanfaatkan tubuh kamu, selama sisa hidup ku. Itu artinya aku ingin jadikan kamu milikku. Aku berencana melamar kamu, semuanya udah aku siapkan sore itu saat aku minta janjian sama kamu di taman. Tapi semuanya berubah saat Siska minta aku kerumahnya dan menjebak aku disana."

"percaya sama aku, aku cuma cintanya sama kamu. Dan hanya ingin hidup selamanya sama.."

Mata anita memanas. Setelah mendengar penjelasan itu, pertahanan yang selama ini ia bangun mendadak runtuh seketika. Jika semua itu benar kenapa Denis tidak memberitahunya sejak awal? 

"Aku malu dengan semua perbuatan ku yang brengsek dan tidak termaafkan itu. Rasanya aku gak pantes menjadi lelaki yang mendampingi kamu. Aku beri kamu kesempatan untuk nenangin diri setelah kejadian itu, aku pikir kamu bakal balik ke aku. Tapi aku salah, kamu malah pergi ke Indonesia dan ninggalin aku di Tokyo. Tanpa kata putus atau apapun." 

Sekuat tenaga Anita menahan tangisnya yang akan jatuh. Jadi semuanya benar-benar salah paham? 

"Maafin aku.. aku cinta banget sama kamu. Apa enggak ada kesempatan lagi buat aku untuk masuk ke kehidupan kamu lagi?" 

Anita diam saja tidak menjawab. Walaupun semua ini cuma salah paham tetap saja ia tidak bisa menerimanya dengan semudah itu. Waktu dan pengorbanan ia berikan untuk Denis, tapi pria itu malah mengabaikannya. Seolah Anita akan kembali seperti sediakala, padahal dia tidak tau, hati Anita sakit ketika Denis bersama wanita lain. 

"Kamu enggak mau ngasih aku kesempatan?" Denis bertanya lagi. "Kayaknya kesalahan aku besar banget yah?" Mendadak Denis menurunkan suaranya. Putus asa. "Jangan dipaksa kalau kamu emang enggak mau ngasih aku kesempatan, enggak apa-apa aku gak bakalan maksa.. tapi yang harus kamu tau aku cinta banget sama kamu." 

"Diem!" Anita bersuara. 

"Enggak, aku cuma mau bilang perasaan aku sebenarnya, cinta itu gak harus dipaksa. Aku tau itu, jadi walaupun kita gak bersama aku akan terus menjaga kamu dan terus mencintai mu." 

"Aku bilang diam!" Anita tersenyum. 

"I love you.. udah ahh, aku balik dulu." Denis berusaha tetap ceria, namun Anita malah menahan tangannya yang hendak pergi. 

"Gue bilang diem! Jangan ngomong cinta lagi atau enggak, aku bakal ngelakuin ini." 

Sebuah ciuman mendarat dibibir Denis, pria itu terkejut. Semuanya terasa menggairahkan saat ia merasakan bibir Anita bermain dengan bibirnya. Ia tahu ini sudah melebihi batas, tapi sebelum itu, ia harus memastikan sesuatu dulu pada wanita itu. 

"Tunggu..." Denis memberi jarak pada mereka. Nafasnya tidak karuan setelah ciuman itu. 

"Apa maksudnya nih?" 

"Apa lagi?" Anita kembali bertanya. 

Senyum Denis mengembang. "Itu artinya kamu maafin aku." 

"Hmm." 

"Kamu percaya sama aku?"

"Hmm..."

"Kita balikan?"

"Haruskah aku jawab?" tanya Anita. 

Denis menggelengkan kepalanya lalu mencium bibir Anita sebagai jawaban. Mereka berciuman hingga Denis membawanya keatas kasur. 

"Aku enggak nyangka bakal secepat ini, rasanya seperti mimpi." ucap Denis menatap Anita penuh cinta. 

"Kalau gitu bermimpi lah sampai kita gak bisa bermimpi lagi." 

Mereka kembali berciuman, tanpa terasa tubuh mereka sudah menginginkan satu sama lain. Anita hendak membuka celana Denis, tapi pria itu menahannya. 

"Sebelum kita menikah, aku enggak mau ngelakuin itu." 

"Kamu yakin?" Anita bertanya, karena tidak tega melihat pria itu menahan gairahnya. 

"Iya, aku bakalan buktiin cinta aku ke kamu dengan gak nyentuh tubuh kamu sebelum menikah." janji Denis. 

Anita masih terlihat ragu, ia tidak masalah jika Denis menginginkan nya. Ia sudah percaya dan akan memberi apapun untuk Denis termasuk tubuhnya. 

"Udah ya, lebih baik kita tidur." Denis menangkap tubuh Anita dan memeluknya hingga tertidur diatas ranjang.

"I love you.." setelah itu Denis berusaha memejamkan matanya dan menghalau gairahnya. 

Jangan sekarang, Anita begitu berharga untuknya. 

Diam-diam Anita tersenyum, ternyata Denis banyak berubah. Pria itu sekarang mementingkan perasaannya dari pada ke egoisan nya. 

"I love you too.." Aahirnya Anita menjawab pernyataan cinta Denis. 

Denis tersenyum. Rasanya bahagia sekali bisa bersama Anita dalam hidupnya. Ia janji, ia tidak akan menyakiti wanita itu lagi. 

***

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status