“Sampai bertemu di kapital, Luke.” Aku langsung mematikan Mana Contact dan kemudian melihat ke depan. Lingkaran besar di depan kami telah memancarkan kekuatan yang besar. Cahaya kebiruan dan putih bercampur di tengah-tengah, banyak batu Mana yang digunakan untuk menghidupkan portal sihir ini. Aku melihat Sunny, kemudian pada Eli dan Tanka. Kali ini aku dengan sengaja meninggalkan Eli, Sunny, dan Tanka untuk menjaga Sanktessy. Dengan kehadiran mereka, mereka bisa melindungi Sanktessy. Aku, Harzem, dan Levian akan meninggalkan Sanktessy selama satu Minggu saja untuk menerima gelar Baron secara sah dari kaisar. “Tanka, aku titip Renia dan Snktessy.” Tanka mengangguk. “Eli, aku juga titip Renia dan Sanktessy dan jangan selalu sering berkelahi dengan Tanka.” Ekspresi dari Eli sedikit berubah ketika aku mengatakan kata terakhir. Lalu, aku melihat Sunny, dia sebenarnya enggan untuk aku tinggalkan begitu saja, tapi kalau aku membawanya lagi, itu seperti ajakan perang secara langs
Aku mendatangi istana dengan wajahku yang terlihat dingin. Orang-orang yang ada di istana memandangku dengan tidak ramah, tidak pernah ramah seolah mereka adalah yang terbaik dibandingkan aku dan keluargaku. Sudut mata mereka dipenuhi kegelapan yang terasa di kulit ariku. Aku melangkah mengabaikan mereka. Pintu besar yang dibuka oleh dua prajurit yang berjaga, setidaknya mereka menundukkan kepala mereka ketika aku masuk ke dalam aula. Jalan merah selalu saja kulalui, seperti biasa dia menyilangkan kakinya, menggunakan seragam lengkap dengan mahkota di atas kepalanya, terlihat sangat berkuasa dan seperti sosok pelahap nyawa. “Akion Naal Sanktessy menghadap pada Kaisar Xavier El Eperanda.” Aku bersimpuh di depannya yang membuatnya tersenyum dengan sudut bibir yang dingin. “Kedatanganmu hari ini sebagai seseorang yang akan mendapatkan gelar Baron. Melihat reputasimu dan prestasi mu, aku tahu kalau kau akan menjadi Baron yang sangat hebat.” Ucapannya masuk ke telinga kananku dan kel
Aku sedang membaca buku di ruangan ku bersama Harzem dan Verion saat itu. Lonceng di menara tertinggi istana berbunyi sebanyak empat kali, dan aku berjalan melihat ke arah jendela, melihat ke arah istana yang tampaknya hari ini akan sangat sibuk. “Akhirnya tiba, seperti yang aku yakini.” Aku menatap dengan dingin, bayanganku terpantul di kaca dan aku tidak memperdulikannya. Semua yang ada di sana juga berwajah dingin. Kami semua telah bersiap, dengan menggunakan pakaian berwarna hitam, kami tiba di istana kekaisaran. Semua bangsawna telah tiba di sana, mereka memasang wajah muram seolah mereka sungguh bersimpati atas apa yang terjadi. “Pangeran Louis meninggal. Aku tidak percaya ini ….” Seorang wanita bangsawan menangi karena hal itu, pangeran Louis tentu saja memiliki penggemar wanita dan kematiannya telah memukul perasaan mereka mengenai itu. Aku mengabaikannya dan kami masuk ke dalam aula dengan tempat duduk yang telah disiapkan dengan rapi. Aku melihat kaisar, Pangeran Allo
“Adikku ini memang sungguh luar biasa.” Harzem memujiku, dia bahkan memukul pundakku beberaoa kali karena melihat sesuatu yang luar biasa seperti ini. Aku tahu kalau hewan mistik memiliki ikatan yang kuat dengan penetasnya atau disebut tuan mereka, dan karena mereka makan aura tuan mereka. Bisa dikatakan juga kalau tuan mereka sama saja seperti orang tua bagi mereka, karena itukah Sunny memanggilku ayah. “Bukankah dia lucu kak?” tanyaku sambil menunjuk max yang tersudut di tengah ruangan, karena aku belum kembali ke tempatku, aku belum bisa membawa Max untuk ke wilayahku sekarang. Aku memandang Max, harimau hitam itu terlihat luar biasa dengan mata yang menyala, hanya saja aku berpikir untuk memberikannya pada Sunny, pasti Sunny akan sangat menyukainya dan akan menjadi lebih kuat. “Kau akan kuberikan pada Sunny, membunuhmu sekarang bukanlah sebuah masalah.” Aku mengeluarkan onagku dan itu membuat Max semakin ketakutan, dia mencoba melawan tapi percuma karena dengan auraku saja d
Dia bagaikan anjing yang jinak, matanya bersinar terang ketika menatapku. Ketika aku dengan sengaja memiringkan kepalaku, dia juga ikut memiringkan kepalanya. “kau memperlakukannya seolah itu adalah kucing, Akion.” Aku melihat ke arah Harzem yang sibuk memainkan rubik di tangannya. Di dunia ini juga ada rubik yang pernah kukuasai di dunia asliku. Harzem memiliki kemampuan yang hebat walaupun dia tidak bisa mengungguli kemampuan Akion. Aku pikir kalau dalam darah keluarga Sanktessy tentu saja mengalir deras kemampuan yang bagaikan anugrah. Ayahku tidak menyadari itu, dia kalah akan tekanan sehingga bakat tersembunyi ayahku tidak keluar dengan dominan. Padahal aku dengar dari Bastian, ayah memiliki ketertarikan dalam seni, mungkin sebenarnya bakat terpendam ayahku itu di bidang seni dan jika memang diasah dengan baik, Ayah bisa menjadi salah satu master sini di kekiasaran Elperanda. Aku selalu mengenangnya, tidak bisa dipungkiri kalau aku berpikir kalau aku dan Einsh adalah ayah dan
Di bagian ujung bawah jalanan ini, terdapat tempat yang digunakan untuk berkumpul. Itu adalah guild star, dari namanya sangat tidak sesuai. Tempat ini terlalu gelap dan tidak menyenangkan. Kami masuk ke dalam sana dan suasana semakin tidak menyenangkan, mereka terlihat sangat waspada dan aku menyadari beberapa dari mereka telah mengeluarkan senjata mereka. Di depan meja bar seorang pria berambut panjang menyambut kami dengan wajah penuh senyum dan ketenangan. Dibandingkan semua orang yang aku lihat di sini, pria berambut panjang inilah yang harus diwaspadai. “Kami ingin melakukan permintaan pada guild star. “ Aku bicara, ekspresi santia yang membuatnya diam beberapa saat sama sepertiku yang melakukan penilaian, aku tahu dia juga melakukan penilaian. “Apa yang kau inginkan?” pertanyaan itu telah aku nantikan dan memunculkan senyum lebar di wajahku. “Katakan kalau orang yang dia incar telah mengincarnya.” Pria tadi langsung menempelkan pedangnya ke leherku, Altair dan Veri
“Hewan ini hanya menurut padamu.” Harzem kesal dengan Max yang hampir saja menggigit tangannya. Walaupun Harzem sekarang menjadi cukup hebat, tobi digigit oleh hewan mistik seperti Max tetap akan membuatnya mengalami rasa sakit. “Dia baru kutundukkan dan dia belum bisa menerima sentuhan banyak orang.” Aku membaca koran di tanganku dan memikirkan tentang informasi yang sebelumnya kami dengar, sebentar lagi kami akan bergerak untuk ke kuil, Luke tidak akan ikut karena dia tidak bisa meninggalkan menara sihirnya, dengan kata lain dia sebenarnya malas untuk bergerak. “Kau menyadarinya kan kalau warna Max mengalami perubahan.”Aku melihat ke arah Harzem. Tentu saja aku menyadari hal itu. Warnanya sekarang bercampur dengan abu-abu yang membuatku heran. Tapi karena kata Tanka penundukan bisa terjadi, tentu saja pergantian Mana dasarnya juga bisa tergantikan. “Kak, kau bisa berlatih tanding dengannya kalau mau atau bertanding bersama Levian juga aku izinkan. Sekarang pergilah ke luar dari
Udara musim panas di kapital sama sekali tidak menyakitiku, aku yang sudah lama berada di Sanktessy menganggap kalau ini termasuk dingin. Kami berangkat ketika kami telah menyelesaikan sarapan mansionku. Kami saling menatap karena ini adalah sebuah perburuan. Yang akan membawaku ke tempat yang bisa membuatku lega, markas yang berisi bos dari black ring dan menghancurkannya.“Bukankah seharusnya masalah seperti ini akan diurus oleh para pendeta? Para ksatria suci pasti tidak menerima hak ini terjadi begitu saja.”Altair bicara ketika kami memilih untuk berlari dengan sangat cepat menuju kuil kuno di bagian jauh dari pusat ibu kota, dia berada di dekat pinggiran dan dikepung oleh hutan belantara, awalnya kuil itu tidak terpinggirkan begitu, dirawat dengan baik dan hutan-hutan tidak selebat itu. “jangan mengharapkan mereka, itu tidak berguna sekali karena mereka hanya akan menjadi penghalang untuk kita.” Aku melompat dengan cepat, lebih cepat dari yang lainnya setelah mengatakan itu.