Semuanya telah kembali, awalnya sangat aneh, memuakan dan aku muntah. Ingatan itu tersusun di dalam otakku, ingatan bercampur dalam tiga tahapan, dalam tiga kehidupan. Aku bermeditasi cukup lama di dalam kamarku. Sunny masih terkihat marah denganku karena saat aku bertemu dengannya kembali bukan menghabiskan waktu bersamanya tapi malah menyendiri di dalam kamar. Tepat di hari kedua aku telah menyelesaikan meditasi ku, kekuatan dan sebelumnya tidak ada sama sekali dengan diriku sudah sepenuhnya ada aku bisa merasakan kekuatan dan begitu besar dalam diriku. Tanganku bercahaya, aku bisa melihat dengan jelas aliran kekuatanku. Aura dan divine power yang berjaaln beringin. Ini rasanya berbeda. Untuk sekarang hanya ada aku yang merasakannya. Ksatria suci tapi dengan cara yang berbeda. Aku berdiri, bajuku basah karena keringat yang begitu banyak karena meditasi yang aku lakukan. Ada gejolak energi dan pertempuran di dalamnya.“jadi, apakah kita harus melakukannya sekarang?” Aku sedang m
Pedang yang bercahaya sangat terang itu memiliki kekuatan yang sangat dahsyat. Dia beresonansi dengan kekuatan yang ada dalam diriku. Getaran itu terasa. “Akion.”“Ayah.” Mereka berdua memanggilku, merasa khawatir dan terpukau secara bersamaan. Aku mengangkat pedang yang aku pegang, dan cahayanya semakin terang. Cahaya platinum itu bisa saja menyakiti mata semua orang yang melihatnya. Tapi tidak, cahaya itu tidak akan menyakiti siapa pun, apa pun. Tapi sebaliknya. Dalam diriku timbul dorongan yang sangat kuat sekali. “Atas nama Dewa Thabium. Blessing Light!” Aku menggerakan tanganku, mengayun seolah aku mengayunkan pedang yang sangat kuat. Lalu cahaya platinum itu menyebar ke seluruh wilayah Sanktessy. Sangat cepat sekali dan cahayanya tidak habis sedikit pun dengan pusat cahaya dari pedang yang aku pegang. Secara ajaib, tanah-tanah tandus yang gersang yang hanya ada pasir tanpa ada tumbuhan di atasnya berubah warna menjadi tanah yang berwarna coklat gelap. Muncul tumbuhan di
Surat kabar telah memberitakan apa yang terjadi di Sanktessy. Aku menyambut euforia ini dengan wajah yang gembira. Ada banyak pengunjung yang datang secara tiba-tiba di sanktessy, kebanyakan dari mereka adalah mereka yang tidak menyukai kalau Sanktessy benar-benar bangkit. Aku akan menambahkan sedikit bumbu lagi. Panggung terbaik dan telah terbentuk segala penyusunnya. Di tempat ini ada banyak pemburu berita yang menginginkan kenyataan yang bisa memuaskan segala hasrat mereka. “Anda tidak bisa masuk ke dalam mansion begitu saja. Surat izin dan itulah yang diperlukan.” Willian bicara dengan tegas pada beberapa wartawan yang mencoba menerobos masuk ke dalam mansion Sanktessy. Aku melihat dari atas, menaiki Sunny hingga mereka tidak menyadari kalau aku ada di atas mereka. Malam hari sangat mendukung apa yang aku lakukan. “Kalau begitu berikan surat ini pada Baron Sanktessy, swordmaster terhebat, tuanmu itu. Aku ingin sekali bicara secara langsung.” Para pemburu berita itu memberikan
Penyihir itu ingin menghindar dibantu oleh para pengguna aura. Mereka langsung menunjukkan kekuatan mereka, menekan dan langsung mengambil kesempatan dalam melakukan serangan secara tiba-tiba. “pedang kembar.” Mataku berpendar pada dua orang yang menyerangku, dari balik jubah yang mereka gunakan. Aku bisa melihat wajah mereka yang serupa. Rambut mereka mirip, satu panjang pada bagian kanan dan satu lagi panjang pada bagian kiri. “ku akui keberanian kalian.” Tap!Aku menangkap kedua pedang mereka dengan menggunakan tangan kosong, mereka terkejut, terlebih pedang itu patah sangat mudah seperti aku mematahkan kerupuk. Lalu pedang langsung ku angkat, kulempar dan menangcap di jantung mereka. Suara mereka bahkan tidak bisa keluar, mereka mati seketika sebagai bentuk penghormatanku atas keberanian mereka. Serangan berlanjut walau mereka telah mati. “Dewa, dengan kekuatanmu, aku akan menghukum pendosa ini.” Mereka membentuk pola pentagram bergumam dan memanggil dewa mereka, seolah me
Dengan Mana contact aku menghubungi mereka bertiga secara bersamaan. Kami saling melihat walaupun berada di tempat yang jauh. “Pada akhirnya kau melakukannya seperti seorang bocah yang haus akan perhatian.” uike bicara, dia tampak begitu lesu dengan mata pandanya yang tebal. “Menjadi seorang bocah sebentar tidak masalah. Ini adalah pengumuman yang akan membuat mereka menjadi marah.” Aku membalas ucapannya dengan percaya diri. Lalu memberikan senyum yang lebar. “Itu bisa membahayakan orang lainnya, Akion.” Verion mempertimbangkan aksi yang akan aku lakukan. “Kau sendiri mengatakan siap ikut denganku. Apa kau pada akhirnya meragukan temanmu ini, Verion?” “Aku tidak meragukanku, Kak. Tidak akan. Masalahnya hanya di pusat ibukota saja, wilayah lain bisa kita lindungi.” Altair menjawab dengan sangat serius. Dia memberikan tatapan mata yang berkobar, umurnya yang muda sungguh membuatku iri. Walaupun kenyataannya aku juga masih muda. “Kalian berisik sekali. Tentu saja di pusat ibukota
Aku meminta surat kabar disebarkan seperti dengan apa yang mereka saksikan. Para wartawan memiliki alat sihir yang membuat surat kabar mereka bisa bergerak, hanya dengan itu saja apa yang terjadi di Sanktessy akan menjadikan landasan untuk mereka berpikir apa yang aku katakan benar atau tidak. Penyebaran surat kabarnya juga sangat cepat sekali. “Bagaimana dengan para ksatria, Levian?” tanyaku pada Levian saat kami sedang berjalan cepat di dalam lorong mansion untuk menuju arena latihan yang sangat luas. “Mereka semua dalam keadaan sehat, bersemangat dan semakin kuat, Baron Akion.” Aku tersenyum. Ini berita yang sangat baik sekali. Aku sangat percaya dengan para kesatriaku yang sangat kuat, mereka adalah ksatria yang telah kulatih dan menjalani banyak hal sulit di Medan perang. Jika ada ksatria yang melalui banyak peperangan terbanyak, itu tentu saja para ksatriaku. “Sudah lama sekali aku tidak melihat mereka. Tapi aku yakin sekali kalau mereka berlatih dengan baik.”Saat aku ber
“Aku telah melihat semuanya dari surat kabar. Aku tahu kau pasti memiliki rencana, karena kau itulah mencoba menghubungiku seperti ini, kan?” “Ya, bukankah kita akan beraliansi, Kak Abel?” tanyaku padanya. Senyum percaya diriku yang sungguh membuatnya tersenyum. Dia cocok sekali dengan senyum yang menenangkan itu. “Tenggara akan membantumu, ada banyak bangsawan yang membantumu, Akion. Dame Genie juga pasti akan membantumu, wilayah mereka telah memutuskan itu dan aku menerima surat nya baru tadi pagi.” Wilayah kekuasaan Duchy Rakkalan dengan Dame Genie memang lebih dekat dibandingkan wilayah Sanktessy. Mendapatkan informasi ini sangat membantuku. “kalau begitu bergeraklah, Kak. Pihak sana juga pasti sangat sibuk sekali mempersiapkan segalanya untuk melakukan pertempuran.” Aku dengar dari Verion, ibukota sangat sibuk sekali. Ada banyak perdebatan antar bangsawan dan penduduk tentang apa yang harus mereka lakukan. Hingga katanya, pilihan terbaik adalah pertempuran di luar ibukota.
Di langit yang luas ini, sekelompok iblis terbang di langit. Mereka hampir menutupi langit saat kami di desa pinggiran, bisa dikatakan itu adalah desa buangan yang tidak pernah dipikirkan oleh sang kaisar. “Mereka iblis tingkat menekan, mereka menyebarkan wabah dan membunuh seluruh manusia di desa ini.” Harzem menjelaskan, tatapan mataku begitu tajam. Mereka memiliki dua tanduk kecil di atas kepala mereka, tingkat iblis juga dinilai dari ukuran tanduk mereka dan kesempurnaan tanduk itu, semakin gelap warnanya mereka adalah iblis yang kuat. Yang paling berbahay dibandingkan itu, jika mereka memiliki dua kaki berdiri seperti manusia. Ya, mereka hampir menyerupai manusia, iblis seperti itulah yang lebih berbahaya. Sedangkan para iblis itu memiliki dua kaki yang berdiri,Di bagian bawah, kami melihat pasukan black ring, mereka memiliki simbol yang dipamerkan sekarang. Menggunakan seragam berwarna hitam dengan lambang jelas mahkota tertusuk pedang. Bau anyir darah dan busuk begitu pek