Share

Ingatan

Tanah yang berwarna hitam itu menjadi bercahaya. Tepat di bawah kaki para ksatria dan sekitarnya, keluar cahaya yang bagaikan salju, melayang semakin tinggi dan tinggi.

Bola-bola cahaya itu semakin banyak muncul.

“TIDAK!”

Sang iblis wanita berteriak dengan sangat kuat. Suaranya sangat mengganggu, dia mencakar wajahnya sendiri hingga dagingnya terkelupas dan terlihat sangat jelas.

Bola cahaya yang keluar dari tubuh mayat hidup dan tanah hitam ini terasa hangat. Perasaanku menjadi sangat berat, bola-bola ini adalah jiwa dari manusia yang mati.

Kesedihan mereka, kemarahan, dan rasa sakit mereka semua ada di dalam bola itu. Aku menyentuh salah satu bola cahaya yang melewatiku.

Aku tidak menyangka kalau bahkan aku bisa mengetahui ingatannya di saat dia hidup. Seorang anak kecil yang tampaknya berumur tujuh tahun sedang bicara pada ayahnya.

“Apakah roti itu enak, Ayah?” tanyanya dengan suara yang lembut.

Ayahnya yang berpakaian lusuh itu menganggukkan kepalanya. Dia lalu memberikan s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status