Share

18. Kekacauan

"Astaga, kenapa di saat terburu-buru seperti ini malah macet," gerutu Teguh mengendarai mobil bersama Ningsih.

Bruuum ... bruuum.

Sugeng datang dengan menaiki sebuah motor butut.

"Ayo Kak! Ikut aku saja," ajaknya

Tanpa pikir panjang, Ningsih pun keluar dan membonceng Sugeng sembari melihat-lihat motor yang di pakainya. Ningsih merasa familiar dengan motor itu.

"Tancaaaaap!" Sugeng mengendarai motor dengan kecepatan super.

"Ngomong-ngomong, kamu dapat motor dari mana?" tanya Ningsih di tegah laju motor berkecepatan tinggi.

"Eh, ini ... motornya Markonah. Hehe."

Tiba-tiba ...

Dhoodododododododot ...

Motor yang mereka pakai mogok di tengah jalan.

Dalam pikiran Sugeng, seketika terngiang-ngiang perkataan Markonah. "Jangan ngebut-ngebut, nanti mogok!"

"Ya ampun, beneran mogok? Hadeuh." Sugeng menggerutu.

"Ya udah, aku lari aja." Ningsih turun dari motor. Aku pikir karena dekat, jadi aku nggak pake

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status