Share

88. Kesayangan

"Hamil?"

Dokter Stuart mengangguk takut.

"Saya ... tahu Yang Mulia hendak menikah. Saya tidak berani memberitahu siapa pun Yang Mulia. Saya hanya memberitahu Lady Emma."

Ditrian memandang mata perak Sheira. Istrinya itu terlihat panik dan cemas. Dia ketakutan.

"Dokter Stuart ... tinggalkan kami berdua. Panggil Lady Emma kemari."

"Ba-Baik Yang Mulia ...," dengan gugup, Dokter Stuart memunguti peralatan dan tas kulitnya. Ia setengah berlari meninggalkan kamar itu. Kini hanya ada dirinya dan Sheira.

Perlahan Ditrian mendekat dan duduk di bibir kasur.

Sheira cemas. "Di-Ditrian ... maafkan aku. Aku ... aku benar-benar tidak tahu," Sheira perlahan menangis, tangannya gemetar. "Aku mohon maafkan aku. Seharusnya aku tidak hamil. Kau sebentar lagi akan menikah .... Aku-."

Kalimatnya terpotong saat Ditrian memeluknya erat. Kepalanya terbenam di bahu Sheira. Nafasnya penuh dengan kelegaan.

"Akhirnya ... akhirnya dewa menjawab doaku

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status