Share

07. Amarah Long Hu

Di depan gerbang keluarga Long seorang pemuda dan dua wanita yang salah satu dari dua wanita wajahnya di tutup cadar, berjalan masuk ke gerbang keluarga Long sambil berbincang-bincang baik. Saat penjaga melihat pria yang masuk itu, mereka kaget dan sangat bahagia. Sontak salah satu dari penjaga pergi untuk memberitahu berita kalau tuan muda pertama telah kembali kepada Long Hu. Pria muda itu adalah Long We anak dari Long Hu dan juga kakak sepupu Long Chen yang telah menjadi murid dalam di sekte daun.

"Kakak senior ini adalah kediaman keluarga Long kami." Long We dengan sopan memperlihatkan kediaman keluarga Long yang cukup besar itu kepada dua wanita.

"Memang lebih bagus dan suasana cukup tenang. Dan juga baunya tidak terlalu buruk." wanita cantik yang lain itu memberi penilaiannya terhadap keluarga Long. Dia cukup puas dengan kediaman keluarga Long meskipun itu tidak sebesar kediaman keluarganya.

"Kakak senior Ning, jangan bandingkan kediamanmu dengan kediaman keluarga kerajaan." Long We benar-benar tidak berdaya dengan sikap wanita bermarga Ning yang membandingkan kediaman keluarganya dengan keluarga kerajaan besar.

"Saudara Long jangan terlalu difikirkan. Gadis ini memang seperti ini, kediamanmu cukup bagus dan lebih te..."

"Anak kurang ajar kembali kesini!."

Sebelum wanita bercadar selesai berbicara, dia dan dua lainnya mendengar suara marah yang datang dari dalam kediaman keluarga Long. Long We yang mendengar suara itu merasa kaget sekaligus tercengang, bagaimana tidak? Itu adalah suara ayahnya, setau dia ayahnya sangat jarang untuk marah apalagi berteriak dengan keras seperti sekarang.

"Paman, kenapa kamu mengejar aku lagi? Apa salahku?" Long We merasa rahangnya akan jatuh saat mengetahui suara lain yang dia dengar, karena itu suara adik kecilnya Long Chen.

"Ini..?" Long We yang akan meminta maaf kepada dua saudarinya itu belum sempat melanjutkan karena sosok pria tampan berlari dengan cepat dan menabrak wanita bercadar itu sampai jatuh, Tentu orang itu adalah Long Chen yang lari dari kejaran long Hu.

"Aduh! Sial, sejak kapan ada di dinding di gerbang? Eh! Apa ini?" Long Chen tiba-tiba jatuh dan merasakan ada hal lembut yang sedang dia pegang dengan tangan kanannya.

"Anak na...!"

Long Hu baru dapat menyusul Long Chen tapi dia tiba-tiba berhenti karena kaget dengan apa yang dilihat olehnya. Bukan dia saja, tapi Long we dan wanita Ning serta para penjaga Long kaget dengan apa yang terjadi disana.

"Uh!"

Suara lembut membuat Long Chen sadar, dia lalu melihat kalau ia sedang menindih wanita cadar itu. Meskipun Wajah wanita itu tertutup cadar tapi Long Chen masih bisa melihat betapa cantiknya wanita yang dia tindih itu. Bahkan wanita ini sepuluh kali lipat lebih canti dari Li Ziin.

"Bisakah kamu turun?" Ucap wanita cadar itu dengan dingin menatap Long Chen.

"Oh! Maaf, aku akan berdiri kalau begitu." Long Chen tidak terlalu peduli dengan apa yang dia lakukan tadi dan berdiri dengan santai sambil menepuk-nepuk pakaiannya.

"Eh? Kakak We apakah kamu kembali?"

"Huf, aku kembali dengan baik tapi kamu mengacau dengan baik juga." Long We menghela nafas melihat tingkah konyol Long Chen. Dia cukup kaget dengan adiknya yang dulu polos, dan juga lebih pendiam itu. Meskipun Long Chen dulu cukup ceria tapi tidak seperti sekarang yang lebih bersifat nakal.

"Hm, mengacaukah? Kakak, tidak ada yang lebih kacau selain paman yang mengejarku, jadi aku pergi dulu. Nanti aku akan mentraktir kakak, dadah!" Long Chen menepuk pundak Long We lalu pergi begitu saja di bawah mata wanita bercadar yang masih diam dan dingin memandangnya itu.

"Berhenti!" Ucap wanita bermarga Ning kepada Long Chen, dia menggunakan energinya ke arah Long Chen yang membuat Long Chen sontak terpukul keras ke depan.

"Uhuk!" Long Chen memuntahkan darah setelah terkena serangan wanita Ning itu, dia juga menabrak dinding di luar gerbang kediaman keluarga Long dengan keras.

"Adik!"

"Chen'er!"

Long Hu dan Long We langsung berlari ke arah long Chen dengan cemas setelah melihat Long Chen terluka. Saat keduanya mendekat Long Chen telah berdiri dengan susah payah, dia menghapus noda darah di mulutnya sebelum tersenyum lembut ke arah Long Hu dan Long We.

"Adik, kamu tidak apa-apa? Apa kamu merasa sakit?"

"Chen'er, mari paman bawa ke tabib agar kamu diobati." Long Hu dan Long We memeriksa tubuh Long Chen dengan cemas.

"Aku baik-baik saja paman, hehehe. Aku pergi dulu." Long Chen tidak mempedulikan rasa sakit yang dia alami berjalan tertatih-tatih meninggalkan Long Hu dan Long We tanpa menunggu mereka berbicara lebih banyak lagi.

"Adik tunggu, kamu harus diobati. Dan adik kekuatanmu...?" Long We baru sadar kalua kekuatan Long Chen hanya di ranah manusia tingkat kelima. Padahal beberapa tahun lalu Long Chen sudah ada di ranah tempering tubuh tingkat kedua, dia benar-benar bingung kenapa tiba-tiba Long Chen menjadi lemah? Padahal seharusnya dia sudah lebih kuat dari beberapa tahun lalu.

"Chen'er.." Long Hu ingin mengatakan sesuatu tapi itu tertahan di tenggorokanmya. Semua penderitaan yang di alami long Chen benar-benar telah membuat keponakannya itu mati rasa dan tidak peduli lagi dengan tubuhnya.

"Putri Ning! Harusnya kamu tidak melakukan hal itu kepada adikku, meskipun aku tahu dia salah tapi memukulnya dengan kekuatan mu seperti itu benar-benar keterlaluan." Long We dengan marah menatap Putri Ning, tidak seperti sebelumnya Long We terlihat hormat tapi sekarang dia malah bersikap kasar dan tidak lagi peduli dengan asal usul Putri Ning itu.

"Aku tidak tahu kalau adikmu itu adalah sampah yang sangat lemah, aku minta maaf atas sikapku tadi tapi kamu harus tahu kalau dia telah menyinggung saudari Mu. Itu hukuman kecil baginya yang seharusnya dia di hukum mati akibat pelanggaran tadi." Putri Ning dengan tenang menjawab Long We tanpa sedikitpun merasa bersalah atas tindakannya kepada Long Chen.

"B******! Keponakanku bukan sampah, dan siapa kamu? Putri Ning? Meskipun kamu putri keluarga kerajaan, aku tidak peduli! Jika keponakanku kembali kamu harus meminta maaf kepadanya atau enyah dari kota Yulan sekarang juga."

"Kamu berani!"

"Apa yang tidak berani? Bahkan aku berani membunuhmu sekarang disini! Apa kamu tidak percaya?" Long Hu sangat marah, secara tidak sengaja melepaskan kekuatan aslinya. Membuat kedua wanita dan Long We sontak kaget dan merasa terintimidasi.

"Ranah jiwa!" Wanita bercadar tidak menyangka kalau keluarga Long yang kecil memiliki seorang di ranah jiwa disini. 

"Bagaimana bisa? Ini tidak mungkinkan?" Putri Ning sontak tercengang dengan apa yang dia lihat sekarang. 

Komen (7)
goodnovel comment avatar
Cemplok Siti Warsiah
Idn Gambar v v 5tjn97t i do9fun5mdrcru9jt58 selamat 5tjn97t hdcycrr6y9rdc75i377yg yang fntout549587 hr ini ini rcnt5 ord9 nduweni 8r 69h ing 5tjn 5tjn 5tjn97t 6jdni 6jdni ctpjmktc selamat selamat m. selamat 5 5 5u8pekut kpt6k6tpjkctvjptmtgjhtp j
goodnovel comment avatar
Tory Ardita
Mantap bet novelnya
goodnovel comment avatar
Rizkan Fahrozi Darhani
Menarik juga
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status