Share

Chapter 79

“Nafsu hanya bertahan sementara, karena ia pembosan dan tidak pernah puas, tapi keindahan hati seorang wanita adalah pendamai yang mengokohkan jiwa laki-laki.”

*****

Tiga orang di meja makan itu mendadak terbengong karena ucapan tiba-tiba Abimanyu. Sepertinya bukan hanya tiga orang saja, karena Akbar yang semula bermain ponsel pun ikut ternganga tidak percaya, tidak kalah ternganganya dari sang Kakak Dhilla. Dan Dhilla sendiri tahu bahwa Abimanyu akan menikahinya, tapi tidak secepat ini. Sementara kedua orang tua Dhilla justru saling tatap beberapa saat, lalu tersenyum penuh arti. Ternyata Abimanyu Dika Daryatma menepati janjinya delapan tahun lalu. Sepertinya mereka tidak akan salah menerima laki-laki itu sebagai suami untuk putri sulungnya.

“Kamu..... masih waras, Bi?” tanya Dhilla akhirnya.

“Lebih dari waras, Dhilla!” balas Abimanyu cepat dengan tangan yang semakin erat menggenggam tangan perempuan disampingnya.

“Kamu...., sakit?” tanya Dhilla kembali.

Laki-laki itu mendeng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status