"Betapa indahnya menunggu jika hasil akhirnya adalah kamu."*****Warna putih tampak mendominasi dekorasi ballroom hotel bintang 5 milik Abimanyu. Dekorasi megah yang sudah terpasang megah menghiasi seisi ballroom yang luas itu. Tepat hari ini, hanya berselang 5 hari setelah pertemuan Dhilla dengan kedua orang tuanya yang memang sudah direncanakan Abimanyu sekaligus melamar perempuan pujaannya kemarin, akad nikah antara Abimanyu dan Dhilla akan diselenggarakan. Abimanyu sendiri tidak ingin kejadian beberapa hari yang lalu terulang sebelum mereka sah menjadi suami istri. Kejadian dimana dirinya dan Dhilla yang hampir tidak bisa menahan nafsu. Beruntung panggialan video dari kedua anaknya menghentikan aksi mereka.Akad nikah diputuskan untuk diadakan di hotel milik Abimanyu sendiri, memudahkan kerabat dari kedua keluarga yang hendak menginap yang tentu saja memang sengaja di sediakan pria itu. Dan saat ini, keluarga tampak sudah berkumpul di ballroom, dengan pakaian yang serba putih s
Lahir dan besar dari oang tua yang bekerja di lembaga kedinasan, mengharskan Fadhilla terbiasa degan tinggal berpindah-pindah kota. Sedari kecil, entah sudah berapa kali ia harus mengikuti orang tuanya yang sering dimutasi kerja.Seperti saat ini, dengan berat hati di semester terakhir kelas 12, yang beberapa bulan lagi ia akan menghadapi ujian nasional. Dhilla malah harus meninggalkan sekolahnya di kota Solo dan pindah ke kota Surabaya dimana orang tuanya dimutasi kerja kali ini. Memang, ini bukan kali pertama orang tuanya ditugaskan di kota Surabaya.Dulu saat ia kecil, orang tuanya pernah ditugaskan di sana sebelum dipindahkan ke Semarang. Dhilla masih ingat, dulu masa taman kanak-kanaknya ia habiskan di Surabaya. Dan sekarang, ia berharap di sekolah barunya bisa bertemu teman TK-nya dulu. Sehingga, tidak sulit untuk menyesuaikan diri.Dan minggu sore, setelah menempuh perjalanan selama 4 Jam dari Solo ke Surabaya menaiki mobil sang papa. Dhilla d
PART 1Dengan langkah berat, Dhilla mengikuti Mamanya berjalan menyusuri halaman SMA paling unggul di Kota Surabaya itu. Mamanya akan memperoses kepindahannya, dan hari ini juga akan menjadi hari pertama bagi dirinya untuk mulai belajar menyesuaikan diri dengan sekolah barunya.Setelah kepergian sang Mama yang baru saja mengurus kepindahannya, ia pun diminta mengikuti kepala sekolah yang akan mengantarkan ke dalam ruang kelas. Suara gaduh dari dalam kelas-kelas terdengar jelas sepanjang lorong ia mengikuti pak Harno nama kelapa sekolah barunya.Derap langkah diiringi ketukan alas sepatu milik pak Harno, seketika menghentikan kegaduhan di dalam kelas 12 IPS 1. Dhilla yang mengikuti kepala sekolah masuk ke dalam kelas itu, sontak menjadi pusat perhatian dari seisi kelas.Seisi kelas mulai berbisik-bisik riuh, terlebih siswa laki-laki, “Gilla, bening banget.” Celetuk seorang siswa yang bisa didengar oleh Dhilla yang a
Bel akhir pelajaran telah berbunyi, Dhilla menghirup napas lega. Bel akhir pelajaran, menyelamatkan dirinya dari cowok aneh yang tidak berpaling menatapnya. Dan tentu saja hal itu membuat Dhilla kesal setengah mati. Bayangkan saja, Abimanyu bukannya memperhatikan guru di depan kelas, justru malah memperhatikan dirinya sepanjang jam pelajaran berlangsung. Dari pagi sampai siang, bahkan laki-laki tampan itu ngintilin Dhilla kemanapun ia pergi, kecuali ke toilet. Dhilla berjalan menyusuri lorong kelas bersama Sabrina, teman satu kelasnya. Dan ternyata Sabrina itu adalah temannya dulu waktu taman kanak-kanak. Bersyukur Sabrina masih ingat dengannya, dan Sabrina juga baik. Karena memang dulu dirinya dan Sabrina berteman akrab dan bertetangga.“Kayaknya si Abi masih bucin sama kamu, deh” Ujar Sabrina yang menggandeng lengan Dhilla.Mendengar itu, Dhilla menghentikan langkahnya. Lalu, menghadap Sabrina, “Abi?” Tany
Seorang laka-laki tampan, kini tengah fokus mengemudikan mobil membelah cuaca panas kota Surabaya. Laki-laki berseragam putih abu-abu yang tidak lain dan tidak bukan adalah Abimanyu itu, sedari beberapa menit yang lalu tidak melepas senyum manis yang menghias wajah tampannya.Sedangkan gadis ayu di sampingnya, yang tidak lain adalah Fadhilla hanya menatap heran dan kesal cowok tampan itu, “Kamu lagi taruhan, ya?” Tanya Dhilla penasaran. Pandangannya tidak lepas dari makhluk tampan disampingnya.Setelah Abimanyu memaksa Dhilla untuk menjadi pacarnya, Abimanyu juga memaksa Dhilla pulang bersamanya. Dan Dhilla sangat yakin, itu akan menjadi berita heboh besok. Mengingat tadi masih banyak murid melihat mereka, saat Abimanyu menggandengnya menuju tempat parkir.“Apa?” Tanya Abimanyu balik. Mungkin ia tidak paham, atau memang cowok tampan itu sedang melamun dan tidak fokus.“Kamu lagi taruhan atau game, buat deketin anak baru ya?&r
Pagi menyapa. Matahari mulai menyinari alam semeta menggantikan bulan sabit pada malam hari. Seorang gadis ayu masih bergulung nyaman didalam selimut. Semalam ia tidak bisa tidur, alhasil selepas sholat subuh ia tidur lagi. Dan tidur nyenyaknya pagi ini, mesti terganggu dengan dering ponselnya yang tidak berhenti berdering.For information, ponsel Dhilla yang tertinggal dikelas ternyata lebih dahulu di ambil oleh Abimanyu. Dan tentu saja Abimanyu memberikan ponselnya kembali dengan syarat dirinya harus menjadi pacar laki-laki tampan itu.Dhilla segera turun dari ranjang, bergerak ke meja belajarnya. Meraih ponselnya, namun belum sempat mengangkatnya, panggilan itu sudah berakhir. Dengan malas Dhilla membuka whatsapp. Matanya membola sempurna melihat pesan dari kontak yang tidak ia mliki sebelumnnya. ‘Boy Friend’, lengkap dengan emotikon love dibelakang nama itu.Dhilla tersenyum. Entah, hatinya merasa senang men
Jam pelajaran telah usai, Dhilla bersama dengan Abimanyu keluar kelas bersama. Hari ini hari Jumat, berarti hampir satu minggu Dhilla berada di sekolah barunya. Masih sama, Dhilla selalu mendapat tatapan iri dari kaum hawa karena kedekatannya dengan Abimanyu. Hubungan mereka juga semakin dekat saja, tentu saja tidak sulit bagi mereka yang dulu memang sudah dekat.Mereka berdua berjalan menuju parkiran, dengan Abimanyu yang tidak lepas mengenggam tangan Dhilla. Seperti hari-hari biasanya, Abimanyu membukakan pintu mobil untuk Dhilla dan mempersilakann gadis ayu itu masuk.Kadang Dhilla heran mendapat perlakuan seperti itu dari Abimanyu. Semua tahu lah siapa Abimanyu itu, anak pengusaha dan pengusaha muda di Surabaya. Ya, orang tua Abimanyu seorang pengusaha dan Abimanyu sendiri juga mempunyai usaha yang memang dirintis sendiri oleh laki-laki berusia 18 tahun itu.Menurut Dhilla, mudah saja bagi Abimanyu mendapatkan apapun dengan paras dan uangny
Mereka, Abimanyu dan Dhilla sedang dalam perjalanan ke rumah Dhilla sekarang. Abimanyu harus ke perusahaan orang tuanya, untuk menyelesaikan sesuatu. Laki-laki tampan itu, sungguh ingin sekali merajut mulut sekretarisnya, lebih tepatnya sekretaris Papanya yang tidak tahu malu mengganggu kegiatannya dengan Fadhilla.Suasana di dalam mobil hening. Abimanyu yang kesal dengan sekretaris papanya dan juga Dhilla yang dirundung malu karena kejadian tadi. Ditambah saat ini, ia memilih menghindari bertatapan dengan Abimanyu.Saat ini, Dhilla menemukan sisi lain Abimanyu yang membuat mata dan hatinya tidak tahan menatap laki-laki itu. Kemeja putih yang dilipat sampai lengan dipadukan dengan celana slimfit bahan, membuat sosok Abimanyu semakin tampan dan berkharisma. Usianya yang baru 18 tahun, tertepis sudah oleh penampilan Abimanyu saat ini.Abimanyu berdehem, memecah kesunyian yang merengkuh keduanya, “Kamu mau ikut aku ke kantor?” tawar Abimanyu