Share

Pertarungan Hidup Dan Mati Kencana Emas

“Maafkan atas ketidaksopan kami karena tidak memberi tau tuan terlebih dahulu” sepuh tua berkata dengan kaki sedikit gemetar, dirinya berusaha mencairkan keadaan yang sedikit memanas.

“Kami hanya pendatang baru ditempat ini, tolong lepaskan anakku!” Gianjoyo sedikit memelas supaya tidak terjadi keributan yang tidak diinginkan. Sebelumnya sepuh tua juga sudah berpesan supaya hati-hati berbicara dengan Kencana Emas karena karekternya yang mudah tersinggung.

“Tidak. Dia sudah memata mataiku sejak tadi.”

“Maafkan sekali lagi atas kecerobohan anakku, dia memang sering melihat orang berlatih beladiri, dan tertarik dengan hal baru yang baru dilihatnya” Gianjoyo berusaha meyakinkan Kencana Emas, tetapi tampaknya Kencana Emas masih tidak percaya.

“Berbaik hatilah Tuan Kencana Emas, kau hanya perlu melepaskannya dan biarkan situa bangka ini yang  mengurusnya.” Sepuh itu sedikit menepuk pundak Kencana Emas berusaha meyakinkannya.

“Baiklah kalau begitu, tetapi jika ada sesuatu yang terjadi ditempat ini kalian harus menanggung resikonya.”

“Semudah itukah? Tentu saja tidak.”

Kencana Emas bukanlah orang bodoh, dia tidak bisa percaya begitu saja dengan orang yang baru dikenalnya. Kencana Emas tidak pernah berniat melepaskan Lengkukup sedikitpun, tetapi demi menjaga reputasinya dia terpaksa menuruti sepuh itu.

Kencana Emas merupakan pendekar tingkat tinggi yang sudah membuka satu gerbang tenaga dalam dirinya berasal dari kelompok aliran putih. Namun Kencana Emas harus menelan kenyataan pahit ketika dirinya berhasil mendapatkan Pusaka Langit yang disebut sebagai Hati Iblis. Dikatakan Pusaka Langit itu dipercaya dapat memberikan kemampuan diluar batas manusia yang tertulis didalam Kitab Surgawi,  tetapi keberadaan Kitab Surgawi kini seolah menghilang dari dunia persilatan dan meninggalkan cerita turun temurun.

Kencana Emas yang telah mendapatkan Pusaka Langit kini harus menjadi incaran para penjahat terlebih kelompok aliran hitam tetapi ada juga kelompok aliran putih yang menginginkan Pusaka Langit dengan alasan menjaganya. Tentu Kencana Emas yang berasal dari kelompok aliran putih tidak ingin jika Pusaka Langit jatuh ketangan yang salah, tetapi Kencana Emas juga tidak ingin jika ada orang lain yang memilikinya.

Sedangkan Kencana Emas tidak ingin menggunakan kekuatan yang tidak murni, karena Kencana Emas beranggapan jika kekuatan sejati berasal dari dalam hati, itu sebabnya Kencana Emas hanya menyimpannya. Dari perjalanan Kencana sebagai seorang pendekar, Kencana Emas mendapat informasi tentang keberadaan Kitab Surgawi yang dapat mengendalikan kekuatan tak terbatas dari Pusaka Langit.

Kitab Surgawi yang telah hilang itu berada didalam Lembah Siluman, tentu informasi itu tidak dapat dikatakan sebagai informasi yang benar. Sebab Lembah Siluman berada di dalam tebing Curup 7 Kenangan sebuah air terjun yang memiliki tujuh tingkatan, setiap tingkat memiliki kedalaman yang tidak dapat pandang oleh mata. Beberapa pendekar  pemula bahkan pendekar tingkat tinggi sekalipun tidak pernah kembali ketika mencoba memasuki Curup 7 Kenangan, entah apa yang ada didalamnya sehingga mereka tidak pernah kembali.

Dari perjalanannya menjadi pendekar ternama Kencana Emas memiliki musuh bebuyutan dari kelompok aliran hitam. Gamya yang mempunyai kemampuan ilusi dan Jumpang yang merupakan pemilik Tongkat Siluman serta Daryana dan Gumantara yang dijuluki Sikembar Iblis mereka merupakan para pemimpin empat kelompok aliran hitam terbesar saat ini.

Mereka berjumlah hampir ratusan orang tidak, mungkin ribuan atau lebih dari itu karena mereka dapat dengan mudah menghancurkan sekte kecil maupun sedang hanya dalam hitungan menit. Jumlah yang fantastis untuk sebuah kelompok aliran hitam.

Hari ini keramaian didesa Impit Bukit tempat tinggal Gianjoyo penuh sesak, karena akan menyambut pesta atas keberhasilan kelompok aliran putih mengatasi kekacauan yang dibuat oleh kelompok aliran hitam dijalur perlintasan antar sekte. Desa yang mulanya hanya berjumlah 5 kepala keluarga, kini menjadi tempat persinggahan dan membuatnya sangat ramai. Bukan hanya dari sekte lain, tetapi ada juga para pendekar pengelana bahkan para pedagang berdatangan untuk  menjajakan dagangan mereka, hal itu membuat Kencana risau karena dirinya dapat terdeteksi oleh para pemburu bayaran.

Disisi lain Gianjoyo dan Lengkukup baru saja pulang dari berburu dihutan untuk santap malam mereka. Hari semakin larut ketika acara atas keberhasilan kelompok aliran putih telah selesai, keadaan didesa kembali seperti semula. Hanya meninggalkan orang  orang desa yang kemudian masuk kerumahnya masing-masing.

Disalah satu rumah tepatnya rumah Gianjoyo, samar terdengar suara langkah kaki yang kemudian didengar oleh Kirana. Terdengar seperti ada orang yang sedang berjalan perlahan disekitar rumahnya.  Namun tiba-tiba suara langkah kaki itu menghilang dengan cepat seperti angin.

”Sua.. suara apa itu?” Ucap Kirana terbata kepada Gianjoyo yang saat itu Gianjoyo dengan sigap langsung menutup mulut istrinya. Gianjoyo berharap, itu bukanlah perampok sebab mereka tidak memiliki harta benda yang berharga selain istri dan anaknya.

“Diam jangan berisik! aku akan memeriksanya kau cepat ketempat Lengkukup.” Gianjoyo berusaha menenangkan istrinya yang sedikit merasa takut dan bergegas keluar rumah, tetapi belum sempat Gianjoyo membuka pintu terdengar suara hentakan sangat keras dari luar.

“Kau tidak bisa kemana-mana  serahkan pusaka itu sekarang!” Seru Gamya kepada Kencana Emas ketika dia berhasil mengendus keberadaannya. Kencana Emas sudah salah mengira jika kelompok aliran hitam itu tidak akan mungkin langsung membuat kekacauan tanpa pertimbangan.

Tidak seperti biasanya, Gamya yang merupakan pemimpin salah satu kelompok aliran hitam terbesar hanya membawa 2 muridnya tetapi mereka tentu bukan murid sembarangan. Kencana menebak jika kedua muridnya itu sudah mencapai tingkat pendekar bergelar. Dari 2 pendekar itu memiliki tubuh gempal dipinggangnya terdapat masing-masing sebuah golok yang cukup besar.

“Ada perlu apa kalian denganku, aku sudah lama tidak menyimpan Benda Pusaka itu...” Ujar Kencana Emas.

“Omong kosong apa yang kau ucapakan Kencana Emas, cepat serahkan Pusaka Langit kepadaku maka kau akan selamat…” Gamya berucap dengan nada datar kepada Kencana Emas, mereka berada disatu level yang sama.

Seketika angin bertiup sangat kencang tetapi Kencana Emas sedikitpun tidak ketir dan bersiap menghadapi musuh yang datang. Gamya terlihat sangat murka akibat sikap yang ditunjukan Kencana Emas. “Serahkan semua ini pada kami guru, kami akan membereskannya dengan cepat” ucap Jiang mendahului adik seperguruannya.

Jiang melompat kearah Kencana diikuti angin yang menuntunnya ketanah, pijakkan kaki Jiang terbentuk yang menandakan Jiang mempunyai tenaga dalam yang tinggi. Tiba-tiba Kencana Emas mengeluarkan serangan tapak tepat kewajah Jiang, serangan yang begitu mendadak kearahnya tidak dapat dihindari tepat waktu sehingga membuat Jiang mundur beberapa langkah.

Dari mengalir dari tepi bibir Jiang dan dengan cepat ditepisnya. Tiba-tiba Kencana Emas merasakan berat disekujur tubuhnya lalu dipaksa keposisi berlutut, serangan itu berasal dari Gamya yang mempunyai jurus ilusi, berbeda dengan ilusi dari perguruan lain. Gamya mengusai tennik terlarang yang membuat orang merasakan hal yang sesungguhnya dan dapat membuat orang itu mati seketika.

“Guru biarkan aku membereskan sisanya” Jiang berkata dan berusaha mengambil alih pertarungan Kencana Emas dengan gurunya. Dengan cepat Jiang menendang Kencana Emas yang sudah berada diposisi berlutut dan membuat Kencana terpental beberapa kali ketanah.

Tendangan itu dialiri tenaga dalam yang besar sehingga dapat membuat Kencana Emas terpental sangat jauh,  Kencana tampak terluka akibat serangan Jiang dirinya mengeluarkan darah dari tepi bibir dan hidungnya.

Tidak sampai disitu Jiang melompat ke arah Kencana Emas berniat menyerangnya kembali , Jiang mencabut golok dari pinggangnya dan secepat kilat langsung menghunuskan golok kepada Kencana Emas yang masih berada diposisi berlutut. “Rupanya kemampuanmu boleh juga” ucap Kencana sambil menyambut semua serangan yang Jiang berikan.

Komen (3)
goodnovel comment avatar
Mia Jumyati
semakin seru...lanjut
goodnovel comment avatar
Ari'e Darwis
ok sh aku suka ceritanya
goodnovel comment avatar
Len Nhie Puspita
seru juga ceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status