Share

Pengejaran Lengkukup dan Kencana Emas

Beberapa waktu lalu Kencana Emas yang melesat kedalam hutan, rupanya berusaha menyelinap kembali kedesa untuk mengambil Pedang Pusaka yang tertinggal dirumahnya. Tidak butuh waktu lama Kencana Emas sudah berada tepat didepan pintu rumahnya tetapi belum sempat hendak melangkah, Kencana Emas dikejutkan oleh seseorang yang datang.

Kencana Emas bertanya-tanya ada perlu apa sepuh tua ini datang kepadanya malam-malam begini, Kencana hanya menduga-duga sebelum sepuh itu mulai berbicara.” Maaf menggangumu, tetapi ada sesuatu yang harus aku sampaikan mengenai Gianjoyo kau tau kan?”

Kencana Emas tidak langsung menjawab tetapi membiarkan sepuh itu menyelesaikan kata-katanya, Kencana juga bingung dirinya tidak punya urusan dengan keluarga Gianjoyo tetapi Kencana menduga jika kedatangan sepuh tua adalah untuk meminta tolong.

“Ah sudahlah, mereka sedang dalam masalah, kau harus membantunya…” Sepuh itu kembali melanjutkan kalimatnya ketika Kencana tidak member respon yang baik. Kencana sedikit menaikkan alisnya ketika mendengar perkataan sepuh itu, dugaan Kencana tidak meleset tetapi kini perasaan buruk mulai menjalar dipikirannya.

Kencana Emas yang semula terdiam dan berusaha mencerna keadaannya tetapi tidak pernah diduga ternyata Kencana Emas seolah tidak peduli dan meneruskan langkahnya masuk menuju kedalam rumah.

Melihat sikap yang diberikan Kencana Emas kepadanya, sepuh tua itu  hanya bisa pasrah dan menggelengkan kepalanya pelan lalu meninggalkan rumah Kencana Emas sambil berkata. “Sungguh malang, besok aku akan memberikan pemakaman yang layak buat kalian…”

Namun baru beberapa langkah sepuh desa hendak pergi Kencana Emas keluar dengan sebilah pedang digenggamnya. Pedang itu terlihat sangat kuat, sarungnya terbuat dari besi utuh dan gagangnya terbuat dari batu Giok berbentuk kepala Naga.

Pedang Pusaka peninggalan gurunya menjadi teman Kencana Emas dalam mengarungi dunia persilatan tetapi Kencana Emas lebih memilih tidak menggunakannya jika belum begitu perlu. Namun kali ini Kencana Emas tampaknya Pedang Pusaka harus digunakan untuk menghadapi Gamya sedangkan muridnya yang tersisa tidak menjadi hitungan.

Kencana Emas sedikit tehenti ketika melewati sepuh  yang masih berada tidak jauh dari rumahnya, lalu mengucapkan terima kasih kepadanya tanda perpisahan. Kencana Emas berniat pergi dari desa jika dirinya masih bisa hidup. Sepuh desa tersenyum penuh makna kepada Kencana Emas dirinya mengenang semangat sewaktu dirinya muda, dan bertarung pada puncak kejayaan pendekar aliran putih.

Kencana Emas berlari menggunakan jurus meringankan tubuh miliknya meski tidak begitu tinggi tetapi itu lebih dari cukup, dalam beberapa tarikan nafas Kencana Emas sudah tiba dirumah Gianjoyo.

“Sepertinya aku terlambat…” batin Kencana Emas lirih ketika melihat pemandangan yang tidak sedap untuk dilihat mata. Aroma amis darah menyebar diudara tampak Gianjoyo dan Kirana sudah tak bernyawa, tidak ada orang lain disana Kencana berusaha mencari Lengkukup berharap Lengkukup masih hidup.

Beberapa menit berlalu Kencana mencari kesegala arah, Kencana bertanya-tanya siapa ayng telah membunuh keluarga Gianjoyo. Namun belum sempat mencari tau lebih lanjut datang seorang pria berlari kearah Kencana Emas sambil meminta pertolongan kepada Kencana Emas.

“Tuan, tolong… tolong Lengkukup anaknya Gianjoyo dia sedang dalam masalah” pria itu terputus kalimatnya karena melihat Gianjoyo sudah terbunuh terlebih Kirana yang kepala dan tubuhnya terpisah membuat pria itu langsung muntah-muntah.

Kencana Emas tidak begitu menanggapi tetapi  meminta sedikit arah kemana dia harus pergi, pria itu tidak menjawab Kencana tetapi jarinya menunjuk kearah selatan tepat diarah Lembah Siluman berada. Tanpa membuang waktu Kencana melesat kearah yang dimaskut, tidak perlu waktu lama Kencana sudah menemukan lokasi yang dimaskut.

Tampak Gamya juga sudah berada dilokasi yang sama dirinya tertawa dengan lantang melihat Kencana Emas menyusulnya. “Seorang pendekar aliran putih memang tidak bisa melihat rekannya dalam bahaya…” ucap Gamya menyeringai.

Kencana Emas berusaha tenang, dirinya memang sudah terlambat tetapi itu semua adalah takdir. Kini Kencana Emas berharap bisa menyelamatkan Lengkukup dengan pertaruhan hidup dan mati Kencana Emas berharap datang keajaiban karena untuk mengalahkan Gamya tidak semudah membalikkan telapak tangan, jurus ilusinya menjadi andalan Gamya dalam pertarungan jarak dekat maupun jauh.

Kencana Emas menoleh kearah Lengkukup dirinya berpendapat jika Lengkukup sudah terkena jurus ilusi milik Gamya. Terlihat Lengkukup berjalan perlahan mendekati Xue yang saat itu menanti kedatangan Lengkukup. Xue sebenarnya dapat dengan mudah membunuh Lengkukup namun karena gurunya, Xue tidak ingin mendapatkan masalah dengannya.

Disisi lain Gamya menebak jika Kencana Emas tidak akan kabur setelah mendapatkan sandera. Gamya merasa dirinya menang dan berharap mendapatkan Pusaka Langit dari tangan Kencana Emas. Setibanya Kencana Emas dilokasi harapan kembali timbul dibenak Lengkukup, dirinya masih melihat dengan jelas kedatangan Kencana Emas namun Lengkukup sedikitpun tidak bisa menggerakkan tubuhnya.

Jarak antara Lengkukup dan Xue hanya tinggal beberapa langkah lagi, Kencana Emas tidak memiliki pilihan selain bertarung dirinya kemudian mencabut Pedang Pusaka dari warangkanya terdengar suara yang sangat menyilukan ditelinga. Pedang itu bercahaya kebiruan memancarkan pamornya, Kencana Emas lantas menghunusnya kearah Xue.

Gamya yang melihat serangan tak terduga Kencana Emas hampir tersedak nafasnya sendiri. Gamya tidak pernah berfikir jika Kencana Emas akan melakukan tindakan yang sangat ceroboh, “berhenti! apa kau ingin nyawa anak ini melayang?” Xue memerintah.

“Aku tidak perduli…” Kencana Emas menebaskan pedang pusaka miliknya seketika kilatan cahaya terbentuk dari tebasan itu dan melesat sangat cepat kearah Xue.

Kecepatan yang luar biasa, hampir 2 detik. Tidak, mungkin 1 detik lebih cepat serangan itu mengarah kepada Xue yang hampir tidak melihat serangan Kencana Emas. Xue hanya menebak dan menangkis serangan Kencana Emas secara acak dengan golok miliknya.

Beruntung Xue dapat menghindari serangan Kencana Emas tepat waktu jika tidak nyawa Xue mungkin sudah melayang. Disisi lain Gamya terperanga melihat serangan Kencana Emas barusan, dirinya tidak pernah melihat serangan semacam itu. Bahkan pendekar tingkat tinggi sekalipun akan kesulitan melakukannya.

Namun karena Xue menghindari serangan Kencana Emas kini jarak dirinya dan Lengkukup malah menjauh. Xue menyadari hal itu tetapi tampaknya sudah sedikit terlambat, Kencana Emas yang melihat peluang tentu tidak menyiakannya dan segera menyelamatkan Lengkukup.

Gamya sempat mengumpat dengan tindakan Kencana Emas namun seorang Gamya tidak mungkin bisa dikalahkan dengan mudah apalagi membiarkan Kencana Emas kabur begitu saja. “Jangan harap kalian bisa kabur dari sini…” Gamya bergumam namun kalimatnya masih sedikit terdengar.

Gamya kemudian mengeluarkan jurus ilusinya kembali untuk mempengaruhi Kencana Emas. Namun kali ini serangannya tampak tidak menimbulkan efek apapun, rupanya Kencana Emas sebelumnya berpendapat jika serangan ilusi itu hanya berpengaruh jika orang itu mendengarnya, Kencana Emas kemudian menutup kedua telinganya dengan tangan dan terbukti serangan ilusi Gamya tidak berdampak apa-apa.

Melihat hal itu, Xue tentu tidak tinggal diam melihat Kencana akan kabur bersama Lengkukup dirinya melempar golok miliknya dengan dialiri tenaga dalam yang tinggi, serangan Xue dikombinasikan dengan jurus ilusi milik Gamya.

Sebuah golok api tercipta dari serangan kombinasi itu, Kencana Emas dapat melihat dengan jelas, memang itu tampak bukan seperti ilusi serangan Xue mengarah kearahnya. Kencana Emas tidak perduli dan terus berlari kearah selatan sambil menggendong Lengkukup, sesaat serangan Xue akan mengenai tubuhnya, Kencana Emas berkelak namun sayangnya akibat gerakan tersebut, Lengkukup menjadi sasaran “Celaka!” ucap Kencana.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sutris
penyusunan kata2nya asal2an banget,kata2nya ga ada yg nyambung.alur ceritanya ga bs d cerna.coba lebih sering baca novel biar bisa nulis cerita
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status