Share

5. Kejutan Romantis

Mobil putih mewah itu kini melesat di jalan yang tidak terlalu ramai kendaraan. Asha hanya menatap keluar jendela tanpa membuka suara. Pikirannya dipenuhi oleh peringatan ibu mertuanya tadi, tentang melahirkan seorang anak.

Ia menghela napas gusar, mengingat keberuntungan belum memihak padanya. Sudah puluhan test pack yang ia gunakan, tetapi semuanya menampilkan sesuatu yang sama. Sama-sama mengecewakan.

Ia terjingkat kaget saat sesuatu menjalar di punggung tangannya, Asha menoleh dan mendapati sang suami sedang tersenyum ke arahnya. Lelaki itu semakin menggenggam erat tangan istrinya. Meski tidak tahu apa yang sedang Asha pikirkan, ia hanya tidak ingin melihat Asha murung.

"Apa ada masalah?" tanya Luke dengan lembut.

Asha berdehem kemudian menggeleng, satu tangannya terangkat, memegang tangan Luke yang kini berada di atas punggung tangannya.

"Tidak ada. Aku hanya penasaran kemana kau akan membawaku?" Asha mengalihkan pembicaraan, berusaha menghilangkan semua kecurigaan Luke.

"Kau akan tau sendiri nanti."

"Suamiku ini begitu misterius, membuatku sedikit harus berhati-hati," godanya.

"Kau tidak akan bisa kabur dariku, domba kecil." Luke berkata seraya mencubit gemes hidung sang istri.

Asha mencondongkan tubuhnya, membawa bibirnya mendekati telinga Luke. "Serigala jahat," bisiknya yang langsung berhasil membuat Luke tertawa.

"Baiklah, aku tidak akan mengganggumu lagi. Menyetirlah dengan benar, hm." Asha melepaskan genggaman mereka lalu membawa tangan besar itu kembali ke setir.

***

Asha berjalan dengan mata tertutup kain, Luke di sampingnya sambil menuntun sang istri agar berjalan dengan benar.

"Apa sudah sampai?"

"Diamlah, kau terus bertanya dari tadi. Sebentar lagi, hm. Sabarlah sedikit," jawab Luke.

"Aku sangat penasaran. Tempat seperti apa yang begitu istimewa?"

Luke menahan tubuh Asha agar tidak berjalan lagi lalu ia berkata. "Sudah sampai. Hitungan ketiga, aku akan membuka penutup kain ini." Asha hanya mengangguk dan membiarkan Luke melakukannya sendiri.

"Satu ... dua ... tiga."

Tepat di hitungan ketiga penutup kain itu terlepas dari matanya. Asha mulai membuka kelopak matanya secara perlahan. Cahaya gemerlapan langsung menyambut penglihatannya, membuat Asha tidak bisa untuk tidak berekspresi takjub.

Sebuah meja persegi dengan dua kursi berseberangan. Terdapat beberapa lampu warna warni disekitaran meja itu membentuk sebuah tanda hati. Kegelapan tempat itu menjadi begitu indah dibantu oleh cahaya kerlap-kerlip. Sungguh sangat indah dan penuh keromantisan.

Asha menoleh, memandang suaminya dengan ekspresi bahagia. Melihat hal itu, Luke menjadi senang, akhirnya ia bisa membuat sang istri kembali bahagia.

"Apa kau suka?"

"Tentu saja. Ini sangat indah Luke. Kau menyiapkannya sendiri?"

"Bukan. Tapi aku yang meminta didandani seperti ini."

Luke membawa istrinya ke meja itu. Menarik kursinya dan membiarkan Asha duduk terlebih dahulu. Setelah Luke duduk di kursinya, lelaki itu menepuk tangannya dua kali. Tidak lama setelah itu, pelayan lelaki datang dengan membawa minuman anggur. Disusul pelayan lain yang membawa makanan yang tentunya sudah Luke siapkan.

"Luke, setelah begitu lama menikah. Kau tetap lelaki yang sama. Luke yang penuh suprise dan keromantisan," ucap Asha girang.

"Meski ribuan tahun lamanya. Aku akan selalu tetap sama, Luke yang mencintai Asha. Akan seperti itu selamanya." Luke memegang tangan istrinya. Membuat Asha melayang-layang sama seperti saat dulu, saat Luke menyatakan perasaannya.

Luke beralih ke sebuah kotak kecil berwarna biru. Lelaki itu membukanya hingga terlihatlah sebuah kalung dengan manik berbentuk hati yang terbuat dari batu mutiara. Membuat Asha semakin berbinar takjub.

"Ini untukku?"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status