Share

2. Menantu Paling Kaya

Davin menunduk, pecahan cincin di tangannya jatuh. Dia tidak menyangka Claudia akan berhianat dan memanfaatkan kepolosannya. Claudia lebih memilih harta dari pada cinta dan kesetiaan.

Pecahan cincin itu berserakan di lantai, padahal Davin sudah menyiapkannya untuk melamar Claudia, tapi hatinya terlanjur hancur seperti pecahan kaca. Rapuh.

Tak lama, datang lah Kevin, sepupu Claudia sembari membawa tiga bodyguard berbadan kekar.

Jbak!

Jbuk!

Prak!

Tiga bodyguard itu memukuli Davin hingga darah mengalir dari bibir kirinya. Davin terus bertahan, melingkarkan tangannya di atas kepala, aset berharga yang dia miliki.

Kevin menyeret Davin ke lantai dua agar keributan itu tidak terdengar oleh para tamu. Claudia dan keluarganya ikut ke atas, menaiki tangga seperti orang sombong.

“Kevin, kenapa Kamu memukuliku?” tanya Davin begitu sampai di lantai dua.

“Kevin? Berani Kamu memanggilku Kevin, ha?” bentak Kevin yang langsung melayangkan satu pukulan di wajah Davin. “Aku bukan temanmu lagi. Aku adalah bos mu, CEO perusahaan tempatmu bekerja!”

“Levy, Kamu tidak ingin bergabung dengan kami?” tanya Kevin.

Kevin dan Levy bergantian memukuli Davin hingga dia terkapar tak berdaya. Bajunya robek, juga memar di sekujur tubuh. Davin berteriak kesakitan.

“Asal kamu tahu, Claudia tidak pantas dengan orang miskin sepertimu. Bagaimana mungkin Kamu bisa membeli rumah ini padahal Kamu hanya cleaning service dan tukang cuci piring? Jaga ucapanmu, dasar orang miskin!” Kevin meludahi Davin tepat di wajahnya.

Levy mendekat, melempar segebok uang seratus ribu di wajah Davin. “Sekarang Kamu sadar akan perbedaan kita?”

“Bedebah, aku tidak butuh uang, cuih...” Davin meludahi wajah Levy dan membuat lelaki kekar itu marah. Hampir saja sepatu kulit itu meratakan wajah Davin jika Claudia tidak melarang Levy.

“Sudahlah, Sayang, dia sudah lemah, kalau dia mati kita juga yang harus tanggung jawab.”

“Lalu kita apakan dia?” tanya Levy.

“Kita buang saja di taman dekat gerbang perumahan,” balas Madame Sherlyn.

Kevin menyuruh tiga bodyguard keluarga Latusia mengikat tangan dan kaki Davin dan Levy mengambil peti yang ada di gudang lantai tiga.

Davin dimasukkan ke sana dengan posisi tangan dan kaki terikat. Tak lupa, mulutnya disumpal dengan lakban agar dia tidak bisa berontak.

Para tamu heran, apa yang dibawa Kevin dan Levy, mereka dengan mudahnya menjawab, “hanya sampah, kami memasukkannya ke dalam peti agar pesta kalian tidak terganggu dengan bau-bau busuk.”

Sesampainya di taman luar, Levy mengangkat Davin, membantingnya hingga punggung pria itu menabrak pohon. Beberapa menit kemudian, hujan mengguyur kota Jakarta.

Puncak kesialan Davin ketika sebuah mobil sedan hitam parkir di ujung taman. Segerombol lelaki datang dan menyetrum Davin.

“Maafkan kami, Tuan Muda,” ujar salah satu lelaki itu.

“Di mana aku?” teriak Davin begitu sadar dari pingsannya.

“Ahhh,” dia merintih, tubuhnya serasa remuk karena dipukuli tadi siang.

Teriakan itu terdengar oleh penghuni rumah. Seorang lelaki tua menggunakan kursi roda datang dan tersenyum pada Davin, menyuruh dua pengawalnya untuk melepas ikatan di tangan dan kaki Davin.

“Selamat datang kembali, Cucuku,” ujar lelaki tua itu.

“Kenapa harus sekarang, Kek? Sudah ribuan kali aku menolak, dan kenapa kakek tetap memaksaku?”

“Kakek sudah tua dan kakek rasa, sebentar lagi kakek akan meninggal. Dan Kamu adalah satu-satunya keturunan Nayama yang masih hidup. Kakek akan mewariskan semuanya padamu.”

“Nayama?” Davin terkejut bukan main. Nayama adalah perusahaan keluarganya, penguasa pangsa pasar di seluruh daratan Asia, tak terkecuali Indonesia.

Dalam makna lain, Davin akan menjadi orang terkaya nomor satu di Asia apabila dia mau menerima warisan dari kakeknya yang sudah tua.

“Kenapa harus aku? Masih banyak orang yang lebih pantas, Melvin contohnya. Dia jauh lebih pantas memimpin Nayama dari pada aku,” balas Davin.

“Sesuai tradisi keluarga, hanya keturunan lah yang bisa mewarisi Nayama, dan kakek tidak sanggup lagi mengemban amanat ini.” Juta minta bodyguardnya mengambil dua secangkir kopi tubruk seduh kasar.

Davin tertunduk cukup lama, masih memikirkan apakah dia pantas mengemban puncak kekuasaan setelah bertahun-tahun pergi dari istana mewah ini.

"Sial, kenapa harus secepat ini aku jadi orang kaya lagi!? Aku belum puas hidup miskin. Masih banyak pelajaran hidup yang belum aku kuasai. Kesabaran dan kebijaksaanku belum cukup mumpuni untuk memimpin perusahaan sebesar Nayama."

Di satu sisi, Davin ragu atas penawaran ini. Namun, di sisi lain, dia sudah muak dengan perlakuan Claudia dan Keluarga Latusia, dan ingin balas dendam. Hanya itu satu-satunya cara agar dia bisa membalas perlakuan Claudia dan Levy.

Dengan segala pertimbangan, Davin meneguhkan hati, menegapkan badan, dan berucap dengan penuh keyakinan.

“Baiklah, Kek, akan kuterima warisan ini. Aku berjanji akan mengemban amanat ini sebaik mungkin,” ucap Davin mantap.

“Tunggu di sini, akan kuberikan sesuatu padamu.”

Melvin, ajudan pribadi Davin membawa sebuah kartu kecil yang sangat berharga bagi seluruh keluarga Nayama, kartu debit hitam beralaskan emas dengan saldo tak terhingga. Davin sempat heran, kenapa saldonya tidak ditulis dengan angka.

Memberanikan diri bertanya pada ajudannya, Davin seketika tersentak.

"Saldonya tidak terhingga?" Davin masih belum percaya dengan jawaban Melvin. "Maksudmu aku bisa membeli barang apapun yang aku mau?"

"Benar, Tuan, semua barang bisa dibeli dengan kartu itu, termasuk perusahaan sekalipun!"

Tercengang.

Hanya itu yang bisa dirasakan Davin. Memperoleh kekayaan mutlak dalam waktu singkat adalah idaman setiap orang, bukan? Beberapa detik, pria itu ternganga, tidak percaya dengan apa yang terjadi.

Bahagia dan haru bercampur menjadi satu. Davin berjalan menuju balkon lantai empat. Berteriak sangat kencang di balkon rumah kakeknya, pemuda tampan itu meluapkan semua emosi yang terpendam dalam satu kalimat.

“Aku, Davin Nayama, akan membalas perbuatan hina kalian!!!”

Comments (25)
goodnovel comment avatar
Supriyonosusanto
sangat menyenangkan
goodnovel comment avatar
Parlin Limbong
yh vhmbknbjkmbbhkn
goodnovel comment avatar
Mohd Saleh Mohd Tab
Indon lagi ???? mengapa diubah Versi Asalnya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status