Share

BAB : 11

“Ternyata manis juga, ya,” ujar Ziel tersenyum, sesaat setelah Karel memaksa ciuman itu terlepas.

“Kamu jahat, Kak,” berengut Karel dengan wajah kesal langsung bangkit dari posisinya yang masih berada di atas badan Ziel. Dengan cepat langsung menyambar tas sekolahnya dan berlalu pergi begitu saja.

Ziel malah tersenyum puas saat melihat aksi cemberut Karel atas sikapnya.

“Dia ngambek,” ujarnya bangun.

Menyambar kunci mobil dan ponselnya di meja. Kemudian segera berlalu menyusul Karel yang sudah lebih dulu menuju mobil.

Waktunya sudah mepet, jika menunggu taksi, bisa bisa ia beneran telat nyampe sekolah. Alhasil, rasa kesalnya pada Ziel akan ia tahan untuk beberapa menit perjalanan.

“Kamu kenapa, sih?” tanya Ziel tak langsung melajukan mobilnya.

“Jangan banyak nanya. Buruan jalan ... nanti aku telat,” responnya masih dengan nada kesal.

Dia pikir sikapnya tadi bisa dilupa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status