Share

BAB : 17

Matanya masih terpejam, saat jantungnya terasa berdetak tak karuan. Kejadian barusan, seakan benar-benar sudah berada di depan matanya.

Sebuah sentuhan di kepalanya, membuat fokusnya langsung beralih. Membuka matanya dan kaget saat dihadapkan pada seseorang yang terlihat kesakitan dihadapannya.

Ringisan itu membuatnya langsung kaget dan segera beranjak dari posisinya yang ternyata ia sadari berada di dekapan Ziel.

“Kak Ziel, Kakak ... Kakak kenapa? Kakak baik-baik saja, kan,” tangisnya langsung pecah, apalagi saat mendapati darah segar mulai mengalir dari arah belakang kepala cowok yang tengah berada dalam pangkuannnya itu.

 “Jangan seperti ini, aku nggak mau kamu kenapa-kenapa, ku mohon.”

Menangis sejadi jadinya ketika genggaman tangan Ziel di tangannya terasa semakin mengerat. Dia batuk, diiringi oleh darah yang keluar dari mulutnya hingga perlahan tangan itu melemah dan benar-benar tak sadarkan diri.

“Ka

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status