Keseriusan yang terpancar dari mata Buku Ilahi membuat Kalung Ilahi mundur untuk melindungi tuannya. "Tuan! Keluarkan semua artefak pertahanan yang anda miliki sekarang juga! Saya akan mencoba menahan gelombang Qi Ilahi milik kakak!"
Dugu Qingfeng terdiam sejenak, tetapi akhirnya dia memutuskan untuk menggunakan semua artefak pertahanannya."Kakek! Aku adalah pemilikmu, kenapa kamu tidak menuruti perintahku? Aku tekankan sekali lagi. Segera hentikan kebodohan ini dan segera kabur bersamaku! Jika tidak, maka aku akan bunuh diri!" seru remaja itu saat mengeluarkan sebilah belati dan berniat mengarahkannya ke leher. Akan tetapi usahanya digagalkan oleh energi yang tak terlihat."Tuan Muda, saya mengerti bahwa anda memikirkan milyaran makhluk hidup yang ada di galaksi ini. Namun, saya harap anda mengerti bahwa apa yang anda miliki jauh lebih berharga daripada seluruh kehidupan di seribu galaksi. Tuan Muda, tolong jaga hidup anda. Hanya itu yang saya minta."Remaja laki-laki itu hanya bisa menatap Buku Ilahi dengan wajah penuh amarah. "Siapa yang peduli dengan mereka semua? Aku hanya peduli padamu! Jika benar bahwa aku begitu berharga, lantas kenapa kau berniat meninggalkanku? Aku bahkan tidak mengerti kenapa diriku begitu berharga!"Menyaksikan tuannya begitu emosional, Buku Ilahi memilih untuk mengabaikannya. Baginya, remaja itu adalah segalanya dan dia tidak akan membiarkan siapapun melukainya meski itu berarti bahwa dia harus menggunakan seluruh sisa kekuatannya.Buku Ilahi kemudian kembali menatap lawan-lawannya sebelum berkata dengan suara lirih, "Kehancuran Alam ... jalankan!"Di langit berbintang, lubang hitam kecil yang mengandung riak hukum surgawi mulai bermunculan sebelum membesar dengan kecepatan tinggi. Sedangkan di tempat lain, retakan-retakan spasial mulai terbuka, membentang sepanjang ribuan mil dalam sekejap mata.Bersatu padu, keduanya menyebabkan kekacauan gravitasi untuk mencegah lawan melakukan teleportasi. Milyaran benang tipis yang mengandung hukum surgawi tertinggi kemudian keluar dari lubang hitam sebelum bergerak secepat kilat ke arah semua pengepung.Namun tiba-tiba, suasana hening dan sunyi menyelimuti langit berbintang. Benang Qi Ilahi yang tak terhitung jumlahnya mulai bergerak mundur di jalur yang sama seolah-olah itu mengulang kembali perjalanannya.Sepasang mata Buku Ilahi menyipit seketika. Dia berkata, "Ini benar-benar di luar dugaan. Kakak Kedua, kekuatan anda selalu mengejutkan saya."Dua sosok muncul dari kekosongan, kemudian memandang sekeliling dengan rasa arogansi tanpa batas. Melihat siapa yang datang, semua pengepung istana melayang segera membungkuk dan memberi salam."Kami menyapa Yang Mulia dan Mahkota Ilahi."Mahkota Ilahi merupakan entitas abadi yang menguasai waktu. Saat ini, tuannya tak lain adalah sosok yang dipanggil "Yang Mulia".Dengan jentikan pertama, Mahkota Ilahi memutar balik waktu dan membuat lubang hitam serta retakan spasial menghilang dalam sekejap. Dengan jentikan kedua, dia mengembalikan ratusan planet dan bintang kembali ke tempatnya masing-masing.Mahkota Ilahi tetap mengabaikan semua orang ketika tatapannya jatuh ke arah istana melayang. "Adik, apakah anda benar-benar ingin membantai milyaran makhluk yang tidak bersalah? Anda bahkan memaksa saya untuk membalik waktu untuk membereskan kekacauan yang anda buat."Remaja laki-laki yang bersembunyi di balik jubah Buku Ilahi bukanlah orang bodoh. Dia terus melirik ke arah Mahkota Ilahi dan berbisik, "Kakek, apakah kita bisa keluar dari situasi ini hidup-hidup?"Buku Ilahi hanya mengangguk samar sebelum berkata, "Kakak Kedua ... tidak ... Yang Mulia Kaisar Surgawi, kenapa anda melakukan ini? Bukankah Yang Mulia sudah menganggap Tuan Muda seperti cucu anda sendiri?"Lelaki setengah baya yang dipanggil Yang Mulia terkekeh dan berkata, "Bagi makhluk abadi seperti kita, bukankah kehilangan keluarga merupakan hal biasa? Buku Ilahi, tolong lepaskan ikatan diantara kalian berdua. Jangan sampai saya meminta Mahkota Ilahi untuk memutar waktu sebanyak lima belas tahun supaya anda tidak pernah bertemu dengan tuan muda anda."Buku Ilahi tersenyum saat berbicara dengan nada menghina, "Anda hanya takut karena Mahkota Ilahi tidak bisa melihat masa depan tuan muda. Silakan balikkan waktu, tetapi ingatlah satu hal. Bahkan jika kami tidak pernah bertemu, tuan muda akan tetap menjadi mimpi buruk bagi anda. Memang butuh lebih banyak waktu, tetapi bagi kita yang abadi, apa arti perbedaan satu juta tahun. Yang Mulia, tolong pikirkan hal ini sekali lagi."Ekspresi Kaisar Surgawi tampak buruk saat membalas dengan nada dingin, "Mahkota Ilahi, lakukan tugasmu.""Baik."Menyadari bahwa Mahkota Ilahi akan melakukan gerakannya, Buku Ilahi segera mengeluarkan sesuatu dan melemparnya ke arah tuannya. Dalam sekejap, sebuah gelembung udara menyelimuti tubuh remaja laki-laki itu."Kakek! Apa ini? Apa yang Kakek lakukan?" pekiknya sambil terus memukul lapisan gelembung udara yang membungkusnya.Di kejauhan, Mahkota Ilahi menjentikkan jarinya, mengirim seutas hukum surgawi seraya berkata, "Adik Ketiga, saya benar-benar minta maaf. Di masa depan, anda diizinkan untuk memukul saya satu kali."Menyaksikan itu, Buku Ilahi menyunggingkan senyum terbaiknya saat menyuntikkan sisa kekuatannya ke dalam gelembung udara sebelum membuka sebuah celah spasial. Dengan sedikit dorongan, gelembung udara itu memasuki celah spasial, lalu menutup secara bertahap."Tuan Muda, tetaplah hidup. Saya akan merindukan anda," ucapnya lirih."Tidak! Tidak! Kakek, jangan tinggalkan aku! Kakek! Kakek ...!" teriak remaja itu hingga terduduk lemas.Sebelum celah spasial itu tertutup rapat, rahang remaja laki-laki itu mengeras. Pandangannya menggelap saat menatap tajam ke arah Kaisar Surgawi. "Yang Mulia ... aku, Di Tian, bersumpah akan kembali untuk membunuhmu dengan tanganku sendiri!"Di sebuah ruangan berdinding kayu, seorang pria memancarkan kesedihan samar saat mengusap cincin semestanya. Buku Ilahi, apakah kita akan bertemu lagi, tanyanya dalam hati.Pria ini bernama Di Tian. Hidungnya terasa masam ketika mengenang beberapa momen di masa lalu."Guru, makan siang sudah disiapkan." Suara feminin tiba-tiba memasuki telinga Di Tian, membangunkannya dari lamunan sentimental. Di Tian lantas membalas dengan suara rendah, "Aku segera ke sana." "Apa yang Guru pikirkan?" Gadis muda itu bertanya lagi.Di Tian menggeleng lemah. "Tak terasa sudah sembilan belas tahun sejak aku tiba di planet ini. Apa yang harus aku lakukan agar bisa kembali ke Saint Realm?"Di masa lalu, dia diburu untuk dibunuh. Bahkan para dewa dan Kaisar Surgawi juga mengincar nyawanya. Beruntung Buku Ilahi mengirimnya pergi di saat-saat kritis. Namun, dia harus membayar harga setimpal. Tubuh fisiknya hancur dan sisa jiwanya hilang entah ke mana.Buku Ilahi memiliki pecahan kemampuan Dewa Penciptaan. In
Sementara itu di luar penghalang. Hari mulai gelap ketika beberapa sosok mendekati lapisan penghalang. Dalam kelompok ini, pria tua berjubah ungu berjalan di depan yang lainnya. Di sini jelas bahwa dia bertindak sebagai pemimpin. Selang beberapa saat, mereka berhenti di depan lapisan penghalang.Pria tua yang memimpin lantas berkata, "Sungguh di luar dugaan. Ini sudah hampir 200 tahun, tapi lapisan penghalang masih tetap berdiri kokoh ...."Seseorang kemudian menambahkan, "Lapisan penghalang ini juga mampu melakukan regenerasi secara instan. Bukankah ini seharusnya tidak mungkin? Siapa yang sanggup mendirikan penghalang seajaib ini?" Orang yang memimpin mendesah tanpa daya, lalu menoleh ke samping dan bertanya, "Hui'er, bagaimana perkembangan kelompok lain?" Orang yang dimaksud adalah Feng Yanhui. Dia merupakan murid dari pria tua berjubah ungu. Mendengar pertanyaan itu, Feng Yanhui buru-buru membungkuk dan menjawab, "Guru, Sekte Taishang dan Paviliun Serigala Perak akhirnya sepaka
Begitu memasuki kawasan kaki gunung, Zhao Yu merasakan energi Qi yang begitu padat dan sangat murni. Jumlah energi ini begitu melimpah hingga tubuhnya merasa kesemutan.Tanpa sadar dia memperhatikan sekeliling. Itu hanya butuh dua detik sebelum pandangannya berhenti di salah satu pohon. I-Itu ... bukankah itu pohon spiritual?! Dan sedang dalam kondisi siap panen?!Zhao Yu tidak bisa berhenti gemetaran. Matanya melotot seperti mangkok saat melihat buah spiritual yang ada di pohon itu. Di dunia ini, buah spiritual juga disebut buah suci. Mereka memiliki banyak efek ajaib seperti meningkatkan ranah kultivasi, sebagai bahan obat tingkat tinggi, sebagai media pencerahan, sebagai penawar racun, dan masih banyak lagi. Sejauh pengetahuan Zhao Yu, kemunculan satu buah spiritual sudah cukup untuk menciptakan lautan darah. Itu tidak terkecuali para pertapa yang biasa bersembunyi dan bersikap rendah hati. Akan tetapi, apa yang dilihatnya bukan hanya satu buah spiritual. Itu adalah satu pohon
Semua orang memasang sikap waspada. Mereka memperhatikan lingkungan sekitar, tapi gagal melihat sesuatu yang mencurigakan. Ketika Zhao Yu berpikir bahwa dia mungkin saja salah, sesosok bayangan muncul di hadapannya. Dia adalah lelaki muda dengan topeng hitam yang menyembunyikan separuh wajahnya. Kehadiran lelaki muda ini membuat adrenalin semua orang terpicu. Diam-diam, kelompok Medicine Mountain segera mengedarkan Qi pertempuran mereka, bersiap untuk segala kemungkinan buruk. Namun di luar dugaan, lelaki muda itu justru menangkupkan kedua tinjunya. "Salam untuk semua orang. Nama saya Ye Shen, datang menemui kalian untuk memberitahu sesuatu. Guru ... dia mengundang salah satu dari kalian untuk masuk ke dalam gunung." ?!! Guru?! Masuk ke dalam gunung?! Sebagai pemimpin kelompok, Zhao Yu buru-buru menilai Ye Shen secara menyeluruh. Namun dia langsung terkejut karena tidak dapat mendeteksi apa pun di tubuh Ye Shen. Tangan rentanya tanpa sadar mulai gemetar. Ini adalah penge
Ketika pintu terbuka, Zhao Yu terpana saat melihat sosok wanita muda yang sangat mempesona. Meski gadis ini terlihat muda, auranya sangat luar biasa. Dia begitu cantik hingga mampu mempermalukan bulan dan bunga. Ketika gadis ini berjalan menghampiri, sikap tubuhnya memancarkan rasa bangsawan. Senyumnya begitu murni sehingga siapa pun tidak akan berpikir untuk mencemarkannya. Ketika gadis itu berhenti di sisi Ye Shen, Zhao Yu segera sadar dan langsung menundukkan kepala. "Salam kepada Nyonya. Yang rendah hati ini bernama Zhao Yu, tanpa malu memiliki keinginan untuk mengunjungi tuan rumah." Zhao Yu tidak berani menatap ke depan. Dengan tingkat kecantikan seperti dewi dalam lukisan, dia berpikir bahwa Ye Xianying adalah istri pemilik rumah. Di lain pihak, Ye Xianying menggeleng dua kali. Dia lantas membalas dengan suara lembut yang sangat memikat. "Sama seperti kakak, saya hanyalah pelayan di sisi Guru. Tuan Zhao, silakan masuk. Guru telah menunggu anda." Zhao Yu seketika terperanjat
Saat ini, Zhao Yu berada di ranah Spirit Forging tingkat lima dan sudah cukup lama mengalami hambatan untuk maju ke tingkat enam. Setelah merasakan efek camilan ajaib, bagaimana dia tidak bahagia? Di sisi lain, Di Tian tersenyum puas ketika menyaksikan adegan itu. Lalu kenapa jika anda adalah kultivator tua? Di hadapan camilan saya, anda seperti anak-anak yang mendapat hadiah permen! Di saat yang bersamaan, ekspresi Zhao Yu sekali lagi berubah drastis. Dengan jumlah energi yang berlebihan seperti itu, dia hampir tidak lagi sanggup untuk menahan arus Qi yang bergejolak di dalam tubuhnya. Dantiannya bahkan bisa meledak saat ini juga untuk menembus satu ranah kecil ke Spirit Forging tingkat enam, atau bahkan langsung ke tingkat tujuh. Meski demikian, Zhao Yu tidak cukup bodoh untuk pamit pergi hanya demi melakukan terobosan. Setelah mengedarkan seni pernapasan, gelombang energi yang berkecamuk di dalam dantiannya mulai mereda secara bertahap. Setidaknya, itu tidak akan pecah dalam beb
Setelah beberapa obrolan singkat, Ye Xianying kembali memasuki ruangan dan berkata bahwa makan malam telah siap. "Tuan Zhao, hari mulai gelap, bagaimana jika kita makan malam bersama?" ajak Di Tian.Zhao Yu tercekat. Dalam sudut pandangnya, tuan rumah seperti mengatakan 'apakah anda menantikan makan malam gratis' atau semacamnya. Benar juga. Saya sepertinya bertamu terlalu lama ....Zhao Yu menggeleng kuat. "Tuan, saya pikir saya harus kembali sekarang. Kelompok saya mungkin masih menunggu di luar penghalang.""Baiklah, saya tidak akan memaksa lebih jauh, tapi lain kali anda tidak diizinkan untuk menolak. Xianying, minta Ye Shen untuk mengantar tamu kita."Wajah Zhao Yu seketika kembali cerah.Ahli mengatakan lain kali? Apa itu berarti saya bisa mengunjungi tempat ajaib ini lagi?"Saya mengucapkan banyak terima kasih. Tuan Di, sampai jumpa." Di luar rumah, Zhao Yu kembali bertemu dengan Ye Shen. Pemuda itu langsung menepuk bahunya tanpa banyak kata, membawa mereka pergi ke luar peng
Kerumunan saling memandang satu sama lain dengan ekspresi lega.Bai Yuan kemudian mengangguk dan berkata, "Bukankah itu seperti yang aku katakan? Tidak perlu terlalu cemas." Namun ekspresi Bai Yuan mengkhianati perkataannya. Di balik sikap tenang itu, sebenarnya dia yang paling cemas karena dia telah menganggap Zhao Yu seperti saudara sedarah.Tidak lama kemudian, sesosok orang tua memasuki ruangan. Dia adalah Zhao Yu. "Guru!" "Penatua Zhao!" Kerumunan menghampiri Zhao Yu seolah mereka baru saja menemukan anggota keluarga yang lama hilang. Di pihak lain, Bai Yuan tetap duduk di kursi utama dan hanya mengangguk kecil dan berkata dengan tenang. "Senang anda kembali." Di luar dugaan, Zhao Yu melewati semua orang dan baru berhenti di depan Bai Yuan. Feng Yanhui dan beberapa tetua pun merasa sedikit terkejut karena merasa diabaikan. Dengan napas agak terengah-engah karena kejadian dengan prajurit perak, Zhao Yu bertanya dengan nada cemas. "Ketua, apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa p