Share

6

“Maaf, Mas. Oke, sini aku makan.” Tanganku melambai-lambai. Meminta cheese burger yang bungkus kertasnya sudah dibuka setengah oleh Mas Bayu. Pura-pura saja aku ketakutan sebab habis dibentak olehnya.

Pria itu pun senyum lagi. Buru-buru menyerahkannya kepadaku dengan ekspresi senang. Oke, akan kuikuti alur permainanmu, Mas!

              “Makanlah, Sayang. Yang banyak.” Mas Bayu berkata. Dia tak melepaskan matanya dariku sedikit pun.

              Mau tak mau, aku mulai memakan burger pemberian Mas Bayu. Dalam hati aku berdoa agar Allah melindungiku. Aku belum mau mati konyol, sebelum mengungkap kejahatan Mas Bayu yang diam-diam sepertinya akan menusukku dari belakang.

              Satu gigitan, dua gigitan, hingga tiga gigitan. Tak ada tanda-tanda bahwa makanan ini mengandung racun. Rasanya biasa saja. Seperti burger keju yang sering kami beli. Namun, aku tetap waspada. Insting seorang istri memang jarang meleset. Burger ini pasti ada apa-apanya, pikirku. Tak mungkin Mas Bayu sampai begitu bernafsu menyuruhku supaya melahap pembeliannya itu.

              “Enak, Ris?” tanya Mas Bayu sambil memperhatikanku lamat-lamat.

              “Enak. Kamu mau?” kataku sambil menyodorkan burger yang masih tersisa setengah kepada Mas Bayu.

              Lelaki itu mendorong burger. Dahinya entah mengapa mengernyit dengan mata yang agak menyipit. Dia langsung terlihat salah tingkah.

              “Nggak! Aku udah kenyang.”

              “Ayolah, Mas. Kamu cicipin sedikit. Enak, tahu!” ucapku memaksa.

              “Nggak! Aku nggak mau!” Mas Bayu membentak. Dia bahkan turun dari ranjang demi menghindar.

              “Lho, kamu ini kenapa, Mas? Kan, aku cuma pengen ngasih burger ke kamu.” Aku mendelik. Merasa semakin patut untuk mencurigai Mas Bayu.

              “Kalau aku bilang nggak, ya, nggak!” Dia membentak lagi. Mukanya berang.

              Tok! Tok! Suara pintu kamar kami diketuk dari luar. Aku dan Mas Bayu sontak menoleh. Lantas, terdengar suara Lia dari depan sana.

              “Mas Bayu! Aku laper! Ayo keluar!”

              Aku langsung menatap ke arah Mas Bayu. Muka sengaja kubuat agak cemberut. Pria itu pun kemudian menoleh ke arahku dengan tatapan tak enak hati.

              “Ya, sudah. Pergi sana!” kataku acuh tak acuh seraya terus memakan burger.

              “Benar, nih?” tanya Mas Bayu berbasa-basi.

              “Ya!” jawabku makin ketus.

              “Kamu marah, nggak?” Mas Bayu mendekat. Dia lantas mengusap-usap puncak kepalaku.

              “Kenapa aku harus marah? Itu, kan, adikmu. Kecuali dia selingkuhanmu, baru aku marah!” sinisku seraya mlengos.

              “Ya, sudah. Aku izin keluar sebentar, ya. Ini ada cola, nasi, dan dada spicy. Semuanya kesukaanmu.” Mas Bayu repot-repot mengeluarkan semua makanan dan minuman dari dalam bungkus kertas tadi. Sementara itu, Lia berteriak terus seperti orang kalap yang tak sabaran.

              “Mas, dengar aku, nggak?! Ayo, buruan! Aku lapar! Di rumahmu ini nggak ada makanan!”

              “Sana, cepat!” kataku seraya mengibas-ngibaskan tangan ke arah Mas Bayu.

              Lelaki itu terlihat panik. Buru-buru berlari dan membuka pintu kamar. Maka, terdengarlah omelan Lia yang panjang lebar di luar sana. Entah apa yang perempuan itu ucapkan. Aku tak bisa mendengar jelas sebab daun pintu segera Mas Bayu tutup dari luar.

              Ketika suamiku pergi, saat itu jugalah aku berlari ke kamar mandi dalam. Mencolok langit-langit mulutku dan memuntahkan semua burger yang Mas Bayu berikan. Dalam sekejap, semua isi perutku tandas tak bersisa. Allah telah mendengar doaku!

              Mas Bayu, kamu pikir, kamu menang? Tidak, Mas! Namun, tenang. Malam ini, silakan habiskan waktumu bersama Lia lagi. Aku tak akan mengganggu, tapi aku akan mengumpulkan bukti.

Komen (25)
goodnovel comment avatar
M Rusli Asaf
plisssss kok koinnnnn
goodnovel comment avatar
LSP-P1 SMK Karya Guna Bhakti 1
mahalll, baru bbrpa paragrap koin
goodnovel comment avatar
Deni Tria Yuana
duh kenapa harus pakai koin
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status