Share

120

120

POV INA

“Kami hanya bicara biasa saja, Nyonya. Terus, Mas Anwar juga bertanya tentang apakah aku rindu kepada Lia atau tidak? Aku jawab tentu saja aku sangat rindu. Aku ditawarkan untuk berziarah ke makamnya anakku besok, Nyonya. Kujawab, aku tidak enak kepada Nyonya Nami. Takut beliau keberatan.”

Aku langsung memasang wajah sedih. Kepalaku pun menunduk sambil menarik napas dalam-dalam. Kuharap, gayaku yang menyedihkan ini akan membuat Nami semakin jatuh iba. Ayolah, Nami. Semakin terperosok kamu ke dalam lubang jebakanku. Aku tidak akan keberatan untuk membelenggumu dengan tali kelicikanku!

“Oh, jelas aku tidak keberatan, Ina. Pergi saja. Tidak apa-apa. Itu adalah anakmu. Wajar jika kamu ingin ziarah ke makamnya. Lakukanlah,” ucap Nami penuh kelembutan. Dia merangkulku lagi. Mengusap-usap lenganku dengan penuh perhatian. Perempuan anggun ini memang mudah sekali kasihan sama orang, ya. Kenapa kok, dia bodoh sekali? Apa dalam hidupnya dia ti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Sari Isdasari
bersambung..kpn selesai nya nih
goodnovel comment avatar
Anis Aviasari
lanjuuut atuuh thorr
goodnovel comment avatar
Widia wati
endingnya mengecewakan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status