Share

Bab 5

"Awwww, Bun. Sakit ...," keluh Delia. Tangannya mendorong lengan Maura yang mengompres.

"Jangan gitu, Sayang, harus di kompres. Emang mau kening kamu jadi benjol besar nanti?" bujuk Maura, dibalas gelengan Delia.

"Ya sudah, Bun. Tapi kompresnya pelan-pelan jangan di pindah-pindahin."  Delia memelas.

"Ya sudah." Maura dengan telaten mengompres kening sang buah hati.

"Bun, dia siapa?" tanya Delia. Tangannya menunjuk Mawar yang berdiri menatap khawatir Delia.

Maura menoleh memandang Mawar, ia mengembuskan napas kasar. Sungguh hatinya masih kesal dengan Mawar. Sudah merusak rumah tangga sekarang malah membuat Delia terluka walau tak sengaja.

"Dia Mbak Mawar, pembantu di sini. Nanti kamu minta tolong saja sama Mbak Mawar ya," seru Maura membuat Mawar menoleh menatapnya tak percaya.

"Iya, Bun. Mbak, tolong lanjutkan buat susu dong, ini juga, kan, salah Mbak." 

Permintaan Delia membuat Mawar mengembuskan napas kasar, tapi tak kuasa menolak permintaan gadis itu. Delia selalu meminta ini itu pada Mawar, membuat perempuan tersebut frustasi dan kelelahan.

Jarum jam sudah menunjuk angka tujuh, terdengar deru mobil, membuat senyuman Delia mengembang lalu bergegas ke pintu utama. Maura dan Mawar mengikuti langkah gadis kecil itu. Semuanya menyambut Hamdan yang pulang. 

Saat Mawar hendak menerima kecupan di kening oleh Hamdan, suara Delia berseru melarang. 

"No, Ayah. Ayah gak boleh bersentuhan sama wanita yang bukan muhrim. Itukan yang Ayah ajarkan pada Delia," ujar gadis kecil itu.

Mendengarnya, Hamdan terasa bagai terhantap batu besar.

"Maaf, Sayang. Ayah lupa, ayo sini Ayah gendong," kata Hamdan.

Dia segera berjongkok setelah memberikan tas kerja pada Maura.

"Ayah, Lia kangen." Gadis kecil itu menghadiahi kecupan di wajah Hamdan.

Hamdan terkekeh lalu balas mengecup wajah Delia bertubi-tubi. Hamdan terdiam saat matanya menangkap benjolan di kening sang buah hati. Dia langsung menatap tajam istri pertamanya.

"Kenapa bisa benjol kening anakku?" hardik Hamdan dengan nada tinggi. Maura mendengkus karenanya.

"Ayah, ini bukan salah Bunda," bela Delia. Tangan kecilnya memegang wajah Hamdan agar memandangnya.

"Terus ini salah siapa?" tanya Hamdan dengan lembut. Ia tak menyadari riak wajah Mawar yang ketakutan.

"Mbak Mawar, dia masuk bukannya ketuk pintu dulu malah langsung bukan pintu, jadi deh jidat Lia begini," terang Delia.

Hamdan menatap kesal ke arah Mawar. Wanita tersebut lansung menunduk.

"Lain kali hati-hati!" nasehat Hamdan membuat Delia cemberut.

"Ayah, ini. Kenapa Mbak Mawar tidak diomelin, sedangkan Bunda tadi diomelin sama Ayah. Ayah gak adil." 

Delia memukul dada Hamdan membuat lelaki itu mengadu.

"Maaf, Sayang, ya sudah. Ayo kita masuk!"

Hamdan menggandeng lengan Maura, membuat Mawar iri. Wanita itu hanya mengikuti dari belakang.

"Seperti benar-benar seperti pembantu saja," keluh Mawar.

Hamdan duduk di sofa sedangkan Delia di pangkuannya. Maura pergi menaruh tas kerja Hamdan ke kamar. Baru saja Mawar hendak duduk, Delia langsung melarang.

"Eittt, nanti, Mbak, jangan duduk dulu. Ayah, Ayah haus tidak?" tanya Delia membuat Hamdan mengeryitkan alisnya tapi masih menjawab.

"Haus, Sayang."

"Mau kopi atau jus?" tanya Delia sekali lagi. Bersamaan dengan itu Maura datang dan duduk di samping suaminya, ia tersenyum saat menampak pandangan iri dari mata Mawar.

"Kopi saja," sahut Hamdan. Ia masih kebingungan dengan pertanyaan sang putri.

"Mbak Mawar, buatin kopi, teh manis sama ambilin aku susu kotak aja. Ehhh, jangan lupa bawa cemilan juga," pinta Delia. Hamdan melongo.

Maura tersenyum geli lalu menatap Mawar yang memberengut kesal, mungkin karena di suruh anak kecil.

"Ayo cepat buatkan, Mawar! Jangan bengong aja," tegur Maura membuat Mawar menghentak-entakan kaki lalu berjalan pergi.

Saat Mawar melakukan pekerjaan sambil menggerutu, tanpa ia sadari salah menuangkan air mendidih. Akhirnya cairan itu mengetahui kaki membuat Mawar menjerit. Semua yang mendengar langsung tergopoh-gopoh ke dapur.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
terus Dellia kmu siksa itu mawar menjadi pembantu Dellia ..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status