Share

75. Penuh Tanya Hatiku

Bab 75

Penuh Tanya Hatiku

Betapa sedihnya aku ketika melihat Syifa tertidur di atas sofa panjang yang berada tak jauh dari pintu masuk ruang VIP. Di sebelah Syifa juga tertidur pulas sosok Bi Dilah. Untung saja kursi sofa berwarna hitam itu memiliki space yang cukup luas. Sehingga muat ditiduri dua orang, bahkan dua orang dewasa sekali pun. Sedangkan Mas Sofyan, lelaki itu masih duduk mendampingi di kursi yang dia taruh di tepi ranjang tempat tidurku. Pria itu tampak lelah. Meski lelah, tangannya tetap fokus menatap ponsel dengan jemarinya yang sedari tadi sibuk mengetik-ngetik sesuatu.

“Mas, kamu nggak tidur?” tanyaku. Sebenarnya, aku sudah terlelap cukup nyenyak. Namun, tiba-tiba saja aku terbangun lagi dan melihat bahwa suamiku masih terjaga di tengah malam yang telah sangat larut. Jam di dinding telah menunjukkan pukul satu lewat tiga puluh lima menit dini hari. Seharusnya Mas Sofyan beristirahat, bukan malahan bermain ponsel dengan matanya yang telah berka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status