Share

Istri Tawanan CEO
Istri Tawanan CEO
Penulis: Queen Moon

Kamar Hotel

“Ugh, panas ....”

Sosok gadis bergaun one piece bersandar lemas di dinding hotel, merasakan sensasi panas membakar tubuhnya. Wajahnya memerah tidak wajar, dia bergerak tidak nyaman dan merasa gerah, serasa ingin membuka pakaiannya.

Namun dia masih punya rasa malu dan menahan dirinya.

Aria bingung apa yang terjadi pada dirinya. Dia jelas tidak mabuk. Dia tidak meminum alkohol. Satu-satunya yang dia minum adalah jus pemberian Melissa Crowen di pesta ulang tahun Kevin.

Sambil mempertahankan kesadarannya, gadis itu berjalan tergesa-gesa di lorong hotel.

Sekelompok laki-laki yang mengejar Aria terdengar tertawa cabul di ujung lorong.

“Ayo cari putri tertua keluarga Crowen. Nona Melissa sudah mengatakan akan memberikan hadiah besar kalau kita berhasil meniduri kakaknya yang cantik bersama-sama.”

Melissa?

Aria gemetar ketakutan mendengar ucapan mereka. Dia tidak menyangka adik tirinya akan begitu kejam menyuruh para lelaki itu memperkosanya.

 Dia menyesal sudah menerima minuman dari Melissa yang rupanya sudah dibubuhi obat perangsang. Seharusnya dia menyadari adik tiri yang selalu membenci dan menindasnya setiap saat, tidak mungkin akan sebaik itu memberinya minuman.

“Aku lihat di foto putri tertua keluarga Crowen sangat cantik. Kita beruntung bisa menidurinya sekaligus mendapatkan uang dari Nona Melissa. Hahahaha ....”

Suara para pria itu semakin kurang ajar melontarkan kata-kata kotor tentang Aria.

Aria mulai panik mendengar suara para laki-laki itu hampir mendekatinya. Menggunakan sisa kesadarannya dia menggedor pintu kamar hotel satu persatu dengan putus asa.

Saat dia hendak mengedor kamar terakhir dia tersandung masuk ke dalam kamar saat pintu itu tiba-tiba terbuka.

Aria terjatuh pada sebuah pelukan hangat.

“Apa yang kau lakukan di kamarku?!” Suara dingin seorang lelaki itu terdengar familier di telinganya.

Aria mendongak dengan napas terengah-engah. Pandangannya menjadi sayu menatap laki-laki itu. Dia bergerak tidak nyaman merasakan sensasi aneh di tubuhnya.

Kehangatan dan aroma dari tubuh lelaki itu entan mengapa membuat haus oleh hasrat.

“Aria Crowen?” Lelaki itu bertanya dingin mencengkeram pinggangnya. Dia menyentuh lengannya

  menjauh.

Suara maskulin nan berat lelaki itu justru merangsang Aria. Dia merinding di sekujur tubuhnya merasakan sentuhan pria itu kulit lengannya yang telanjang. Dia merasa haus akan sentuhan itu.

Dalam pandangan buram, dia tidak memperhatikan wajah pria itu saat melemparkan dirinya ke pelukannya lelaki itu.

Dia memegang lehernya dan berbisik dengan suara memohon, “Tuan, tolong selamatkan aku. Aku ....” Aria tidak melanjutkan kalimatnya, napas terengah-engah menatap sayu lelaki di depannya.

Dia menempel semakin erat ke tubuh laki-laki itu dan tanpa sadar mengerang. Itu terdengar sensual.

Pria itu mengangkat sebelah alisnya heran.

“Aria Crowen, kamu mabuk?”

Namun Aria tidak memperhatikannya. Pikirannya jadi kabur hingga dia tidak bisa berpikir apa-apa dan sensasi di tubuhnya semakin menjadi-jadi.

“Tuan, tolong ... sentuh aku ... Aku mohon.” Dia memohon dengan lembut sambil terus menempelkan tubuhnya ke lelaki itu. Suara erangan lepas dari mulutnya.

Komen (4)
goodnovel comment avatar
Siti Halimatun
pengantar bacaan yg menarik,, kayak di film cina...sptnya menarik ceritanya
goodnovel comment avatar
Emil Kanaya
lanjjuut kan.
goodnovel comment avatar
Rano Sbs
mantap gas terus
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status