Dia berjalan keluar dari kamar rawat Seth dan menelepon istrinya untuk memberi kabar bahagia.Seth tersenyum kecil melihat antusias Joseph. Begitu ayahnya keluar dari kamar rawatnya, senyum memudar di wajahnya digantikan dengan wajah tanpa ekspresi.Dia menoleh menatap keluar jendela.Yah, ini mungkin keputusan yang baik untuk melupakan Aria.Ketika dia melihat keluar jendela, tetap pada saat itu dia melihat Aria bergandengan tangan dengan Dario di sebelahnya -tampak sedang berbincang- sambil tersenyum seolah dia sangat bahagia.Seth tersenyum tenang pada dirinya sendiri.Benar, mungkin ini yang terbaik bagi semua orang.....Dario dan Aria sekali meminta restu pada keluarga Garrett agar mereka bisa menikah karena bagaimana pun keluarga Garrett masih keluarganya. Aria masih membutuhkan sosok Joseph mendampinginya mengantarnya di altar pernikahan karena Ayah kandungnya masih terbaring sakit di rumah sakit.Hal mengejutkan pasangan itu adalah keluarga Garrett memberi mereka restu, bahka
“Dixon, ayah minta maaf sudah pernah menyakiti ibumu dan tidak ada di sisi kalian ketika kamu dan Delin lahir.” Dia berhenti sejenak menatapnya dengan lembut.“Tapi orang dewasa selalu memiliki alasan. Ketika kamu sudah dewasa kamu akan mengerti.”Dixon mengerutkan keningnya tidak mengerti dengan ucapan Dario.Dario tersenyum dan mengusap rambutnya.“Kamu akan mengerti kamu sudah dewasa. Tapi Ayah berjanji tidak akan menyakiti ibumu. Ayah akan membuat ibumu bahagia dan menjaga kamu dan Delin” ujarnya berjanji sambil mengulurkan jari kelingkingnya.Dixon menatap ragu-ragu, namun masih jual mahal.“Ayolah jagoan, jangan membuat ayah menunggu.” Dia meraih tangan Dixon dan mengaitkan jari kelingkingnya.Jari kelingking besar dan kecil saling bertaut.Dixon menatap jari kelingkingnya yang saling bertaut dengan kelingking ayahnya yang kekar. Dia cemberut melihat jarinya terlihat mungil tak sebanding dengan miliknya ayahnya.Suatu saat nanti jarinya akan lebih kekar jika dia tumbuh dewasa,
Delin dan Dixon berada di belakang Aria menatap mereka dengan pandangan bertanya-tanya melihat ibu mereka menangis.“Jangan menangis lagi, Nak. Anak-anakmu akan cemas,” ujar Joseph menatap si kembar.Aria melepaskan pelukannya dengan malu.Joseph kemudian memanggil penata rias untuk memperbaiki riasan Aria sebelum mengikuti staf untuk bersiap ke altar.“Kamu siap?” Joseph mengulurkan tangannya sekali lagi pada Aria.Aria menenangkan kegugupannya sebelum melingkarkan tangannya di lengan Joseph sambil tersenyum.Pintu ganda yang menghubungkan ruangan mereka ke pesta terbuka. Terdengar suara dentingan piano dan para tamu berdiri melihat penganti wanita muncul dengan walinya.Aria tersenyum melihat keluarga Garrett berada di urutan pertama bertepuk tangan ketika Aria muncul. Mereka tersenyum dan melambaikan tangan padanya seolah ikut berbahagia bersama wanita itu.Mata Aria berkaca-kaca menatap keluarga Garrett yang hadir di pernikahannya, dia membalas senyum mereka. Dia mengalihkan panda
Hari masih berlangsung. Alunan musik dansa bergema dan para orang dewasa berdansa di lantai, termasuk pasangan pengantin yang menjadi pemeran utama dalam pesta itu.Seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun tampak sangat bosan melihat para orang dewasa sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing dan dia tidak ingin berbaur dengan anak-anak seumurannya yang sangat berisik.Dixon duduk di sofa yang disediakan untuk anak-anak mengawasi saudari kembarnya bercengkerama dengan anak-anak lain. Dia tidak tertarik bergaul dengan mereka. Dixon ingin cepat pulang dan belajar di kamarnya.Namun ibunya menyuruh dia untuk mengawasi Delin karena gadis kecil itu suka berulah sementara orang dewasa sedang sibuk dengan urusan mereka.Dixon meniup poni rambut dengan bosan dan merasa gerah dengan setelan kecil yang dikenakannya. Dia melepaskan setelah yang dikenakannya hingga hanya menyisakannya dengan kemeja putih dengan dasi kupu-kupu. Dia melihat adiknya sekali lagi dan sebal melihatnya cekikikan deng
20 tahun kemudian, di sebuah hotel.Terjadi kekacauan di sebuah aula yang didekorasi dengan indah, bisik-bisik para tamu berdengung di sekitar sementara pihak keluarga sedang berdebat satu sama lain.Seorang pria tinggi dibalut tuxedo hitam menonjolkan tubuhnya yang ramping nan tegap memancarkan karismatik khas seorang pengusaha muda berdiri di altar pernikahan. Dengan wajah tampan nan dingin yang diwarisi dari sang ayah, pria itu menjadi pria yang paling diidamkan oleh para wanita itu di seluruh Capital.Namun siapa yang menyangka dia akan menjadi pria yang menyedihkan ditinggalkan di hari pernikahannya oleh wanita yang menjadi kekasih yang selama lima tahun melarikan diri dengan pria lain.Dixon Clark, putra sulung dari pasangan Aria dan Dario Clark memandang dengan acuh tak acuh di tengah hiruk pikuk para tamu yang berbisik-bisik heboh karena pernikahan yang gagal karena sang pengantin wanita melarikan diri dengan pria lain.Meski dia terlihat sangat tenang, namun sorot matanya san
Georgina panik dan cemas mencoba menenangkan Aria yang marah.“Nyonya Clark, mohon maafkan kami. Kami ... sungguh tidak menyangka hal ini akan terjadi,” bisiknya kalut.“Freya biasanya gadis yang penurut dan baik, pasti ada sesuatu yang membuatnya pergi.”Suaminya mengangguk tak kalah kalut.Delin mendengus sambil tertawa sinis.“Gadis yang baik? Gadis baik mana melarikan diri dengan pria lain di hari pernikahannya sendiri. Jalang itu pasti berselingkuh selama ini di belakang punggung kakakku. Jika tidak ingin melanjutkan pernikahan ini seharusnya dia memberi kabar bukan meninggalkan Dixon tepat pada pernikahan mereka! Dia hanya ingin mempermalukan Dixon dan keluarga kami!” cibirnya dengan marah.Meski Freya adalah teman baiknya, dia tidak terima Freya meninggalkan Dixon dan melarikan diri dengan pria lain, apalagi berselingkuh. Apa yang paling tidak bisa diterima adalah perselingkuhan, dia paling membenci jenis perselingkuhan apa pun.Ekspresi Dixon tampak gelap mendengar kata-kata s
Regina meringis dan bingung dibentak oleh ibunya. dia adalah putri kedua dari keluarga Hadley yang juga merupakan adik dari pengantin wanita yang melarikan diri.“Maaf Bu, aku tadi ke toilet ....” Dia terbata-bata lalu menatap ayahnya dengan bingung.“Ayah apa yang terjadi? Aku tidak melihat kakak di ruang riasnya, kupikir dia ada di sini.”Harion balik membentaknya.“Kamu masih bertanya?! Karena kacerobohanmu membiar kakakmu kabur dari pernikahannya!” serunya memarahi gadis itu.Wajah gadis itu berubah pucat, matanya melebar.“Kak ... kak Freya melarikan diri? Itu tidak mungkin ....” Dia berkata terbata-bata yang membuat jengkel orang tuanya.Regina bukan gadis yang menonjol seperti saudara perempuannya.Keluarga Hadley memiliki dua orang putri, tanpa anak laki-laki. Salah satunya adalah Freya, gadis cantik berjiwa sosial dan ceria sangat disukai orang-orang di sekitarnya. Dia semakin menjadi pusat perhatian karena menjadi kekasih Dixon Orang tuanya, terutama Georgina yang sangat bia
“Aku mengenal Freya hampir sepanjang hidupku. Dia bukan jalang yang berselingkuh di belakangku,” desisnya dengan suara gelap.“Pasti dia terpaksa pergi di hari pernikahan kami. Kamu tidak ingat dia sangat bahagia ketika aku melamarnya. Kami sudah mempersiapkan pernikahan ini selama satu tahun, tapi mengapa?!” Dixon bercoleteh dengan suara melantur karena mabuk. Ekspresi wajahnya berubah-ubah dari emosi dan melankolis.“Apa yang kurang dari aku?! dia pikir aku siapa?!”Tentu saja kamu Tuan Muda yang sempurna, batin Aaron memutar mata dalam hati.Jika tidak melihat Dixon yang patah hati, Aaron akan menertawakan penampilan mabuk yang langka dari seorang pria yang sangat disegani di Capital.“Sebenarnya kawan ... ada desas-desus tentang Freya menjalin hubungan dengan seorang pria di belakang punggungmu.” Aaron melirik Dixon dengan ekspresi hati-hati.Dixon langsung menoleh menatapnya tajam.“Mengapa tidak ada yang memberitahuku?” desisnya tajam.Aaron menyeringai mencemooh.“Karena mereka