Share

214. Rasa Benci Yang Mengakar

Susan lalu menonaktifkan ponsel miliknya setelah menerima pesan dari Dody. Tidak ada keinginan darinya untuk menjawab pesan tersebut.

Susan bisa merasakan apa yang Andien rasakan. Ayahnya memang sangat keterlaluan, padahal dia tahu tempat tinggal adik-adiknya, tetapi tidak ada keinginan sekali pun untuk bertemu secara langsung, bahkan untuk hanya sekadar berkirim pesan atau menelepon pun tidak dia lakukan. Entah, terbuat dari apa hati ayahnya tersebut. Pantas rasanya jika Andien begitu sangat membencinya.

"Siapa Kak yang mengirim pesan? Pacar Kakak ya?" tanya Andien menggoda, membuat Maharani dan Ratna jadi tersenyum.

"Bukan siapa-siapa, Dek." Susan beralasan, dalam hatinya merasa bimbang. Harus memberitahu rencana kedatangan ayah mereka besok hari, atau membiarkan saja.

Dan Susan memilih untuk tidak memberitahukan ibunya dan Andien, mengingat ucapan Andien tadi. Yang Susan takutkan, adiknya itu akan pergi menghindar jika tahu ayah kandung mereka akan berkunjung besok, jadi dia me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Irsad La Ode
dibikin penasaran ...
goodnovel comment avatar
Ferry Arusli
masih lama kah, lanjutan nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status