Share

217. Tidak Diharapkan

217

Terdengar suara kunci diputar dari dalam, tidak lama pintu kamar terbuka.

"Masuk, Kak?"

Susan tidak menjawab hanya mengangguk, melangkah masuk mengikuti adik bungsunya satu ibu tersebut dan duduk berdampingan di sisi tempat tidur Andien.

Tidak langsung berbicara, Susan mengamati seisi kamar adiknya tersebut. Ada rasa haru menyeruak, setelah 15 tahun, akhirnya dia bisa kembali merasakan rasanya menjadi seorang kakak, dengan adik yang sudah menginjak usia remaja. Bahkan tinggi mereka pun sudah hampir sama.

"Kamu rajin sayang, kamarmu terlihat rapih dan bersih," puji Susan memulai pembicaraan.

"Iya dong, Ka. Kan buat ditempatin sendiri."

"Pinter, memang harus gitu sayang. Jika nyaman kan jadi bikin betah di kamar. Daripada pergi keluyuran nggak jelas," ujar Susan, mencoba menasehati. Terucap begitu saja dari mulutnya.

"Kakak tinggal di Jakarta 'kan?"

"Iya."

"Masa sih kakak belum pernah keluyuran selama di sana. Di Kota besar kan segala ada, Ka?"

Susan langsung terdiam. Apa yang d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Nur Lela
Lanjutkan, jgn kendor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status