Share

Haruskah melepaskan?

***

Dua tamparan mendarat sempurna di pipi mulus Nayna. Wanita cantik itu meringis, sudut bibirnya berdarah. Tomi menatap nyalang pada sosok wanita di depannya. Bagaimana bisa seorang wanita menyakiti wanita yang lain? Sekalipun itu bukan Sea yang menjadi korban, tetap saja Tomi merasa geram karena sudah bermain-main dengan nyawa.

"Jalang?" Tomi mengulang ucapan Nayna. "Putriku jalang kamu bilang?"

"Ya! Dia jalang yang sudah merebut Tirta dariku!" teriaknya lantang. "Putrimu tidak pantas hidup karena sudah merebut kekasihku!"

Sea melepaskan pelukan Vano. Sorot matanya yang redup kini mulai terbuka cukup lebar. Dia melangkah tertatih, kakinya yang bengkak dan memerah akibat ikatan yang cukup kuat membuatnya sedikit meringis menahan perih.

"Lalu siapa yang pantas hidup disini? Kamu?" tanya Sea dengan suara bergetar. "Wanita iblis sepertimu apakah pantas untuk hidup? Bahkan untuk dicintai saja rasanya sangat tidak pantas!"

"Tutup mulutmu, Jalang!"

"Kamu yang jalang!" teriak Sea tersengal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
rafanalfa6819
Siap. Terima kasih, Kak ..
goodnovel comment avatar
rafanalfa6819
Siap, terima kasih ya, Kak ...
goodnovel comment avatar
rafanalfa6819
Siap, Kak. Terima kasih ya ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status