Share

Jadilah Mamaku, Tante!

***

"Apa maksudnya, Mas?"

Setelah menimpuk Nando dengan sebungkus rokok, kini Tomi beralih melayangkan bantal sofa tepat ke muka Nando.

"Kira-kira kalau mau buat kejutan!"

Nando terkekeh. Dia menyingkirkan bantal sofa dan mulai menyeruput kopinya yang masih mengepulkan asap dari dalam cangkir kecil.

"Sejak kapan menaruh hati pada Sea?"

Gina melotot. Ternyata arah pembicaraan dua pria di depannya adalah putrinya sendiri. Apa yang Nando katakan ternyata ....

"Ini se-- serius? Kamu ... eh, Mas Nando suka ... anak kita?" tanya Gina terbata. Bagaimana tidak, usia mereka terpaut cukup jauh. "Tidak! Kalian bercandanya keterlaluan!"

Tomi lagi-lagi mengedikkan bahu. "Emaknya enggak setuju, Bro!" sahutnya enteng. "Cari mangsa yang lain. Lagipula Sea terlalu cantik buatmu."

Nando tertawa. Penolakan Tomi yang dibalut gurauan cukup membuatnya paham. Lagipula mana ada orang tua yang rela menikahkan putri mereka dengan bujang tua sepertinya?

"Kalian ini!" bentak Gina kesal. "Sebenarnya ini bercanda
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status