Share

Bab 47 - Bertemu Mas Daniel

Paman berpura-pura sibuk. Tangannya mengambil kunci di dalam kantung celana lalu mengunci gembok pagar, dengan pandangan lurus keluar jalan. Tak berani menoleh kearahku.

"Hei ... Paman, mana tanggung jawabmu. Kapan aku bicara padamu, bahwa aku rindu dengan sosok didepanku ini," batinku berteriak.

Lagi pula, untuk apa mengunci pagar. Masih ada Yasir disini, dia belum pulang!

Bibirku mengencang, mata ini menyipit saat menoleh kearah Yasir.

"Bukan aku yang rindu ..." ucapku menantang maniknya. Wajah Yasir nampak berfikir, dan menungguku menyelesaikan kalimat. "Tapi Pa .. man," sahutku sambil bergegas melewati tubuhnya.

"Non ..." panggil Yasir, membuat langkahku semakin melebar.

Jantung ini berirama keras, kakiku terus melangkah tanpa berani menoleh kebelakang. Aku segera menutup pintu, sesaat aku membukanya. Tubu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status