Share

Bab 58 - Memohon Restu.

Mata Ayah masih menghadap Yasir, sorotnya tajam seolah menembus isi hati pujaanku. Kulihat Yasir hanya tersenyum, sesekali dia menundukan pandangannya. Ketara sekali Yasir terlihat sangat gugup, aku tahu betul bagaimana posisinya saat ini.

"Fiona," suara Ayah menyebut namaku, namun pandangannya masih tertuju pada, Yasir.

"Iya Ayah?" sahutku cepat.

"Apa yang membuatmu yakin dengan laki-laki yang ada didepanmu ini?" tanyanya dengan sorot tajam menatapku. Lalu kembali menelisik, Yasir.

"Dia bisa membuat Fiona lebih baik dari sebelumnya." jawabku mantap. Mataku menatap Yasir dengan lekat, senyum tipis menghiasi bibirnya saat aku menyelesaikan kalimat.

"Lebih baik?" Ayah nampak berfikir.

"Ya ... Yasir bisa membuat Fio berhenti memikiran rasa sakit, dan dia bisa membuat Fio kembali bersemangat." ucapku mengingat akhir-akhir ini setelah melewati hari dengannya.

"Hanya itu?" tanya Ayah dengan sinis.

"Ya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status