Share

Bab 59 - sorot Anitta

Sepanjang perjalanan kerumah, bibirku selalu tersenyum. Hati terasa ditumbuhi bunga-bunga yang bermekaran. Aku menoleh pada Yasir, memandanginya yang sedang fokus menatap jalan.

"Biasa saja dong lihatnya," ucapnya tanpa menoleh.

Aku tertawa geli, lalu melempar pandang keluar jendela. Tangan Yasir tiba-tiba ada dikepala lalu mengacak-acak rambutku dengan gemas.

"Ish ... berantakan tahu," cebikku, namun suka.

Yasir terkekeh lalu kembali fokus pada jalan.

Ah ... kamu manis sekali sih Mas, berantakin aku secepatnya dong Mas. Ish!

"Ehm ... senyum-senyum saja dari tadi, sudah tak sabar yah aku hallalkan?" godanya sambil menjawil pipiku, membuat wajah memanas. Kembali aku melempar pandang, menyembunyikan wajah yang sudah seperti kepiting saus padang ini. 

Setelah mengantarku sampai rumah, Yasir langsung memutar mobil. Seminggu kedepan Yasir kerja malam, dia ingin memejamkan matanya terlebih dahulu.


Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status