Share

Bab 92 - Fiona Menyesal.

Mas Yasir membangunkanku, menuntun langkah ini menuju mobil ambulance. Selang oksigen sudah terpasang di hidung Ibu, aku putuskan untuk masuk kedalam mobil menemani Ibu yang terbaring lemah tak berdaya.

Kusingkirkan segala ego yang selama ini bersarang di dalam hati. Walau bagaimana pun, Ibu sudah menyelamatkan aku.

"Mas nya mau masuk juga?" tanya seorang petugas pada, Mas Yas. Mas Yasir mengangguk lemah, pandangannya lurus melihat Ibu.

"Tunggu sebentar Mas, saya menepikan mobil dulu," sahut Mas Yas, dengan nafas yang masih tersenggal-senggal.

"Jangan terlalu lama, pasien harus segera di tangani," titah petugas.

"Oh ... yasudah silahkan jalan Pak. Saya menyusul dari belakang," balas Mas Yas, sambil berlari kearah mobilnya.

Petugas masuk kedalam mobil lalu menutup pintu dengan pelan. Perlahan mobil ambulance tertutup lalu melaju dengan perlahan.

Kupandangi wajah Ibu yang masih bersimbah darah, hati ini begit
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status