Share

Bab 47 - Tersiksa.

Tuhan ... sembuhkan aku.

Haruskah aku menularkan penyakit ini pada Diana, agar dia selalu setia disisiku?

"Kamu kenapa, Mahes?" Mamah menatap lekat.

"Takdir hidupku, kenapa sepedih ini ya Mah. Mahes rasanya tidak berarti, perasaan saat ini takut dan marah entah pada siapa," sahutku diiringi dengan nafas panjang.

"Takdir memang sudah digariskan oleh Tuhan, tapi kembali pada diri sendiri. Mampukah menahan godaan? Jangan menyalahkan orang lain dengan derita yang kamu alami saat ini. Semua tidak akan terjadi kalau kamu bisa berfikir dengan jernih," sahut Mamah pasrah, wajahnya begitu lelah, lingkar hitam dibawah mata terlihat meski samar.

"Mamah pun, terluka melihatmu seperti ini, Mahes. Diusiamu yang tidak lagi muda, kamu harus menganggung aib sehina ini. Bagaimana kalau rekan-rekanmu tahu tentang penyakitmu, mereka pasti berasumsi keluarga kita, keluarga yang rusak moralnya.

Penyakitmu itu, setiap orang mendengarnya pasti sudah berfikiran buruk," sambung Mamah sambil memijit keningnya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status